cover
Contact Name
Puji Astuti
Contact Email
puji21433@gmail.com
Phone
+6281347243104
Journal Mail Official
puji21433@gmail.com
Editorial Address
urnal Agroteknologi dan Kehutanan Tropika Fakultas Pertanian Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, Kalimantan Timur. Jl. Ir. H. Juanda No.80 Samarinda, Kalimantan Timur. Telepon 0541 743390. Email:jakt@untag-smd.ac.id, cc: puji21433@gmail.com URL:http://ejurnal.untag-smd.ac.id/index.php/JAKT
Location
Kota samarinda,
Kalimantan timur
INDONESIA
Jurnal Agroteknologi dan Kehutanan Tropika
ISSN : 29866200     EISSN : 29863503     DOI : https://doi.org/10.31293/jakt
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Agroteknologi dan Kehutanan Tropika (JAKT) adalah jurnal ilmiah yang didedikasikan untuk menerbitkan naskah penelitian di bidang teknologi pertanian, budidaya pertanian, bidang manajemen hutan, budidaya hutan, hama penyakit hutan, dan yang relevan dengan pertanian tropika dan kehutanan tropika.
Articles 50 Documents
KARAKTERISTIK JENIS TENGKAWANG DI PERSEMAIAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN EKOSISTEM HUTAN DIPTEROCARPA (B2P2EHD) SAMARINDA Adrianus Renca; Jumani Jumani; Ismail Bakrie; Heni Emawati
JAKT : Jurnal Agroteknologi dan Kehutanan Tropika Vol 1, No 1 (2023): Januari 2023
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/jakt.v1i1.6644

Abstract

Jenis meranti yaitu tengkawang memiliki manfaat yaitu sebagai penghasil hutan non kayu yaitu minyak tengkawang sebagai bahan baku kosmestik.Penelitian ini untuk mengetahui karakteristik daun dan batang pada jenis tengkawang yang ada di Persemaian Penelitian dan Pengembangan Ekosistem Hutan Dipterocarpa (B2P2EHD) Samarinda.Metode penelitian dengan pengamatan karakteristik morfologi daun dan batang yaitu bentuk batang, warna batang, bentuk daun, warna daun, letak daun, dan tepi daun.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karakteristik daun dan batang dari 6 jenis tengkawang yang telah teridentifikasi memiliki persamaan, yaitu: warna, bentuk, ujung daun dan bentuk batang. Selain memiliki persamaan hasil identifikasi menunjukkan perbedaan dari permukaan daun dan batang.Jenis tengkawang memiliki persamaan yaitu bentuk daun, warna daun, ujung daun, batang memiliki persamaan permukaan batang dan bentuk batang licin.  
ANALISIS KANDUNGAN FITOKIMIA EKSTRAK RUMPUT PAHIT (Axonopus compressus) DAN UJI EFIKASI ANTIMIKROBA Muqolifah, Siti; Napitupulu, Marisi; Syahfari, Helda
JAKT : Jurnal Agroteknologi dan Kehutanan Tropika Vol 2, No 2 (2024): Juli 2024
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/jakt.v2i2.7684

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kandungan fitokimia rumput pahit (Axonopus compressus) dan uji efikasi anti mikroba serta untuk mengetahui konsentrasi hambat minimum dari ekstrak rumput pahit (Axonopus compressus) yang dapat memberikan aktivitas penghambatan terhadap mikroba.Rancangan penelitian yang dilakukan yaitu mengambil sampel dilapangan dan di analisis di laboratorium. Rumput pahit diambil dari perkarangan rumah warga Palaran Samarinda, Kalimantan Timur. Kemudian Rumput Pahit dimeserasi dengan etanol kemudian dimeserasi menggunakan rotary evaporator. Kemudian dilanjutkan dengan menganalisa kandungan Rumput Pahit (Axonopus compresuss), pembuatan esktrak etanol dan skrinning fitokimia ekstrak etanol Rumput Pahit yaitu (tannin, alkaloid, flavonoid, saponin, triterpenoid, caratenoid) serta uji aktivitas antimikroba.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) Kandungan senyawa metabolit sekunder yang terkandung di dalam Ekstrak Etanol Rumput Pahit (Axonopuss compresuss) adalah tannin, alkaloid, flavonoid, saponnin, triterpenoid, caratenoid; (2) Hasil Uji Efikasi Antimikroba menunjukkan bahwa pada Ekstrak Etanol Rumput Pahit dengan konsentrasi 5%, 10%, 15%, 20%, 25%at menghambat pertumbuhan bakteri Pseudomonas solanacearum yaitu sebesar 7,3 mm, 9 mm, 13,6 mm, 11,3 mm, 11,3 mm dan MIC (Minimum Inhibator Concentration) sebesar 5%.
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KOMPOS DAN PUPUK ORGANIK CAIR FORTUNE TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt) VARIETAS BONANZA Liah, Benediktus; Rahmi, Abdul; Jannah, Noor
Jurnal Agroteknologi dan Kehutanan Tropika Vol 2, No 1 (2024): Januari 2024
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/jakt.v2i1.7276

Abstract

Jagung  (Zea mays saccharata) merupakan salah satu komoditas sayuran dan sebagai makanan pokok bagi masyakat Indonesia. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh pupuk kompos dan POC Fortune serta interaksinya terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis, dosis pupuk kompos dan konsentrasi POC dan produksi jagung manis.Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei-Agustus 2020. Lokasi penelitian terletak di Desa Nehas Liah Bing, Kecamatan Muara Wahau, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimatan Timur.Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan pola faktorial 4 x 4 yang diulang sebanyak 3 kali. Faktor pertama adalah dosis pupuk Kompos (K) yang terdiri atas 4 taraf, yaitu: tanpa pupuk kompos (k0); 4,30 ton/ha setara dengan 1,00 kg/petak (k1); 6,45 ton/ha setara dengan 2,50 kg/petak, (k2); dan 12,89 ton/ha setara dengan 3,00 kg/petak (k3).  Faktor kedua adalah konsentrasi POC Fortune (P) yang terdiri atas 4 taraf, yaitu: tanpa POC Fortune (p0); 2 ml/l air (p1); 4 mI/l air (p2); dan 6 mI/l air (p3).Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pupuk kompos berpengaruh tidak nyata, terhadap tinggi tanaman pada umur 15 dan 30 hari setelah tanam, saat keluar bunga jantan, saat keluar bunga betina, panjang tongkol, dan produksi tongkol, tetapi berpengaruh nyata terhadap diameter tongkol.  Produksi tongkol tertinggi dihasilkan pada perlakuan 6,45 ton/ha kompos atau setara dengan 2,50 kg/petak (k2) yaitu 10,92 ton/ha,  perlakuan POC Fortune berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman, saat keluar bunga jantan, saat keluar bunga betina, panjang tongkol, diameter tongkol, dan produksi tongkol.  Interaksi antara pupuk kompos dan POC Fortune berpengaruh tidak nyata terhadap parameter penelitian.
STUDI TENTANG METODE PEMANENAN DENGAN JALUR TEBANG (MICROPLANNING) DAN TANPA JALUR TEBANG DI PT. SURYA HUTANI JAYA KECAMATAN MUARA KAMAN KUTAI KARTANEGARA Marsono, Rachmad; Biantary, Maya Preva; Bakrie, Ismail; Emawati, Heni; Jumani, Jumani
Jurnal Agroteknologi dan Kehutanan Tropika Vol 2, No 1 (2024): Januari 2024
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/jakt.v2i1.7143

Abstract

Pemanenan ramah lingkungan dapat meningkatkan produktifitas dari area produksi, pemanenan hutan selalu memperhitungkan dampak terhadap lingkungan selain dari dampak ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kebersihan lahan dan nilai kepadatan tanah dari dua metode penebangan yang berbeda, yaitu penebangan dengan menggunakan jalur tebang (microplanning) dan penebangan tanpa menggunakan jalur tebang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif Kualitatif dan Deskriptif Kuantitatif.  Metode Deskriptif Kualitatif yaitu membandingkan kualitas kebersihan lahan dengan melakukan pengamatan di lapangan disertai dokumentasi menggunakan drone pada pemanenan menggunakan metode jalur tebang (microplanning) dan tanpa jalur tebang. Berdasarkan analisa data yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa Metode pemanenan menggunakan jalur tebang (microplanning) menghasilkan tingkat kebersihan lahan lebih signifikan dibandingkan dengan metode pemanenan tanpa menggunakan jalur tebang, Tingkat kepadatan tanah pada metode pemanenan menggunakan jalur tebang (microplanning) lebih rendah dibandingkan dengan metode pemanenan menggunakan jalur tanpa tebang. Pemanenan menggunakan jalur tebang, rata-rata nilai kepadatan tanah hasil uji lab dari setiap plot adalah 1) 1,311 g/ml untuk kedalaman 0-20 cm ; 2) 1,061 g/ml untuk kedalaman 20-40 cm. Sehingga dengan penghitungan pada form penilaian kepadatan total nilai yang di peroleh adalah 2,372 g/ml. Sedangkan Pada metode pemanenan menggunakan jalur tebang, rata-rata nilai kepadatan tanah hasil uji lab dari setiap plot adalah 1) 1,366 g/ml untuk kedalaman 0-20 cm ; 2) 1,369 g/ml untuk kedalaman 20-40 cm. Sehingga dengan penghitungan pada form penilaian kepadatan total nilai yang di peroleh adalah 2,735 g/ml. 
PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG AYAM DAN PUPUK MKP TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.) VARIETAS SERVO F1 Tinata, Prima; Astuti, Puji
JAKT : Jurnal Agroteknologi dan Kehutanan Tropika Vol 2, No 2 (2024): Juli 2024
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/jakt.v2i2.7958

Abstract

Buah tomat adalah merupakan komoditas hortikultura yang cukup bernilai ekonomi tinggi sumber vitamin dan mineralnya. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pupuk kandang ayam dan pupuk MKP serta interaksinya terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tomat, dan juga untuk mengetahui dosis pupuk kandang ayam dan pupuk MKP yang tepat untuk memperoleh hasil yang tinggi. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2023-April 2023, di Desa Purwodadi, Kecamatan Linggang Bigung, Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur. Penelitian menggunakan rancangan percobaan dengan analisis faktorial 4 x 3 dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL), yang diulang sebanyak 5 kali. Terdiri atas 2 faktor perlakuan. Faktor I, Dosis Pupuk Kandang Ayam (A) dan Faktor II, Konsentrasi Pupuk MKP (P). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pupuk kandang ayam tidak berpengaruh nyata terhadap umur muncul bunga. Berpengaruh nyata pada tinggi tanaman umur 15 hari setelah tanam. Berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman umur 30 hari dan umur 45 hari setelah tanam, umur panen, jumlah buah per tanaman dan berat buah per tanaman. Perlakuan pupuk MKP berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman umur 15 hari setelah tanam. Berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman umur 30 hari dan umur 45 hari setelah tanam, umur muncul bunga, umur panen, jumlah buah per tanaman dan berat buah per tanam. Interaksi perlakuan tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman umur 15 hari, umur 30 hari dan umur 45 hari setelah tanam, umur muncul bunga, umur panen, jumlah buah per tanaman dan berat buah per tanaman.
PERUBAHAN KELAS TUTUPAN LAHANDI SETIAP FUNGSI KAWASAN DI WILAYAH KABUPATEN KUTAI BARAT DARI TAHUN 2009 SAMPAI TAHUN 2020 Fitriansyah, Fitriansyah; Derita, Djumansi
Jurnal Agroteknologi dan Kehutanan Tropika Vol 2, No 1 (2024): Januari 2024
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/jakt.v2i1.7482

Abstract

Alih fungsi lahan tanpa perencanaan dapat mengakibatkan banyak masalah. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui perubahan tutupan lahan masing-masing fungsi kawasan selama rentang waktu 11 tahun dimulai dari tahun 2009 sampai tahun 2020 di Wilayah Kabupaten Kutai Barat.Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Kutai Barat Provinsi Kalimantan Timur pada bulan Februari–Mei 2021, yaitu persiapan penelitian, pelaksanaan penelitian, pengolahan data dan penyajian hasilPenelitian ini menggunakan peta perubahan tutupan lahan wilayah Kabupaten Kutai Barat selama rentang waktu 11 tahun dari tahun 2009 sampai tahun 2020 dan peta fungsi kawasan hutan dengan tujuan untuk menganalisis bagaimana perubahan tutupan lahan masing-masing fungsi kawasan yang terjadi di wilayah Kabupaten Kutai Barat.Hasil penelitian menunjukan terjadi perubahan luas areal berhutan seluas 105.439,10 Ha atau sekitar 6,16% atau sekitar 0,56% pertahunnya, yang beralih menjadi areal non hutan sebesar 6,16%, dimana perubahan terbesar terjadi pada hutan lahan kering sekunder sebesar 107.736,89 Ha atau sekitar 6,30 %, hal ini selain disebabkan oleh adanya pemanfaatan dan penggunaan areal hutan menjadi areal non hutan, juga terjadi karena adanya peralihan status kawasan hutan menjadi kawasan non hutan/areal penggunaan lain.
PENGENALAN BEBERAPA JENIS MERANTI BERDASARKAN MORFOLOGI DAUN DI BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN EKOSISTEM HUTAN DIPTEROKARPA (B2P2EHD) SAMARINDA Christy, Deyansion Deo; Ismail, Ismail; Emawati, Heni; Jumani, Jumani
JAKT : Jurnal Agroteknologi dan Kehutanan Tropika Vol 1, No 2 (2023): Juli 2023
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/jakt.v1i2.7005

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengenal jenis-jenis meranti yang ada di persemaian Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan Ekosistem Hutan Dipterokarpa (B2P2EHD) Samarinda melalui morfologi daun.Penelitian ini ini dilaksanakan pada bulan Juli 2018 sampai dengan bulan Oktober 2018. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan melakukan pengamatan langsung pada morfologi daun.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa morfologi daun dari ke 12 jenis meranti yang telah teridentifikasi yaitu: Shorea smithiana, Shorea balangeran, Shorea selanica, Shorea ovalis, Shorea parfivolia, Shorea seminis, Shorea leprosula, Shorea assamica, Shorea macrophylla, Shorea mecistopterix, Shorea laevis, dan Shorea stenoptera memiliki persamaan daun tunggal, bentuk daun jorong atau bulat/bundar telur, ujung daun meruncing atau luncip, pangkal daun rompang atau membulat, tepi daun rata,tulang daun menyirip dan warna daun hijau. Selain memiliki persamaan hasil identifikasi menunjukan perbedaan dari permukaan daun yaitu: Shorea ovalis, Shorea parvifolia, Shorea seminis, dan Shorea macrophylla memiliki permukaan daun gundul. Shorea selanica, Shorea assamica, Shorea mecistopterix dan Shorea stenoptera memiliki permukaan daun licin. Shorea balangeran memiliki permukaan daun mengkilap. Shorea smithiana memiliki permukaan daun berbulu halus. Shorea leprosula memiliki permukaan daun bersisik. Shorea laevis memiliki permukaan daun licin mengkilap.
PENGARUH JARAK TANAM DAN PUPUK NPK PHONSKA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt) VARIETAS BONANZA Yenice Noherita Bias
JAKT : Jurnal Agroteknologi dan Kehutanan Tropika Vol 1, No 1 (2023): Januari 2023
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/jakt.v1i1.6645

Abstract

Jagung manis merupakan makanan pendamping terutama untuk konsumsi sayuran dan jagung bakar untuk kebutuhan tempat wisata malam hari dengan harga yang lebih tinggi dan kebutuhan yang banyak menjadikan propek jagung manis baik untuk dibudidayakan.Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh jarak tanam dan pupuk NPK Phonska serta interaksinya terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman  jagung manis (Zea mays saccharata Sturt) varitas Bonansa.Penelitian menggunakan percobaan faktorial 3 x 4 dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK), yang diulang sebanyak 3 kali (blok).  Faktor I adalah jarak tanam (J), terdiri atas 3 taraf, yaitu :  jarak tanam 75 cm x 30 cm ( j1), jarak tanam 75 cm x 40 cm (j2), dan jarak tanam 75 cm x 50 cm (j3).  Faktor II adalah dosis pupuk NPK Phonska, terdiri atas 4 taraf, yaitu : tanpa pupuk NPK Phonska (p0), dosis  pupuk NPK Phonska 100 kg ha-1 setara dengan 60 g/petak (p1), dosis  pupuk NPK Phonska 200 kg ha-1 setara dengan 120 g/petak (p2), dan  dosis pupuk NPK Phonska 300 kg ha-1 setara dengan 180 g/petak (p3).Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan jarak tanam berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman umur 30 hari setelah tanam, panjang tongkol, diameter tongkol dan produksi tongkol. Berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman umur 15 hari setelah tanam, umur keluar bunga jantan dan umur keluar bunga betina. Produksi tongkol tertinggi terdapat pada perlakuan j3 (jarak tanam 75 cm x 50 cm), yaitu 8,03 ton/ha, sedangkan produksi tongkol terendah terdapat pada perlakuan j1 (jarak tanam 75 cm x 30 cm), yaitu 7,76 ton/ha.Perlakuan pupuk NPK Phonska berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman umur 30 hari setelah tanam, panjang tongkol, diameter tongkol dan produksi tongkol. Berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman umur 15 hari setelah tanam, umur keluar bunga jantan dan umur keluar bunga betina.  Produksi tongkol tertinggi terdapat pada perlakuan p3 (dosis pupuk NPK Phonska 300 kg/ha), yaitu 8,04 ton/ha), sedangkan produksi tongkol terendah terdapat pada perlakuan p0 (tanpa pupuk NPK Phonska), yaitu 7,78 ton/ha.Interaksi perlakuan jarak tanam dan perlakuan pupuk NPK Phonska tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman umur 15 hari dan umur 30 hari setelah tanam, umur keluar bunga jantan, umur keluar bunga betina, panjang tongkol, diameter tongkol dan produksi tongkol.
RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN LOBAK PUTIH (Raphanus sativus L.) VARIETAS MING HO TERHADAP PEMBERIAN PUPUK GREEN TONIK DAN TRICHOKOMPOS Ramadani, Abdul Aris; Jannah, Noor; Sutejo, Hery
JAKT : Jurnal Agroteknologi dan Kehutanan Tropika Vol 2, No 2 (2024): Juli 2024
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/jakt.v2i2.7703

Abstract

Lobak putih (Raphanus sativus L.) dapat digunakan untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit baik penyakit dari dalam maupun dari luar. Tujuan penelitian untuk mengetahui respon pertumbuhan dan hasil tanaman lobak putih terhadap pemberian konsentrasi pupuk Green Tonik dan dosis pupuk Trichokompos dan untuk mengetahui pemberian konsentrasi pupuk Green Tonik dan dosis pupuk Trichokompos yang tepat bagi pertumbuhan dan hasil tanaman lobak putih. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari-Maret 2023. Tempat penelitian ini dilaksanakan di Jl. Mulyo Pranoto RT. 02 Desa Loh Sumber Kecamatan Loa Kulu Kabupaten Kutai Kartanegara Provinsi Kalimantan Timur. Rancangan percobaan menggunakan analisis factorial 3 x 3 dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL), yang diulang sebanyak 5 kali. Terdiri atas 2 taraf faktor perlakuan. Faktor I, Konsentrasi Pupuk Green Tonik (G) terdiri atas 3 taraf, yaitu : tanpa konsentrasi pupuk Green Tonik (g0), konsentrasi pupuk Green Tonik 2 ml/L air (g1), konsentrasi pupuk Green Tonik 4 ml/L air (g2). Faktor II, Dosis Pupuk Trichokompos (T), terdiri atas 3 taraf, yaitu tanpa dosis pupuk Trichokompos atau kontrol (t0), dosis pupuk Trichokompos 500g/polybag (t1), dan dosis pupuk Trichokompos 750g/polybag (t2). Perlakuan konsentrasi pupuk Green Tonik (G) tidak berpengaruh nyata pada parameter tinggi tanaman 3 minggu, 5 minggu dan 7 minggu setelah tanam, jumlah daun 3 minggu, 5 minggu dan 7 minggu setelah tanam, panjang umbi, diameter umbi dan bobot umbi. Perlakuan pupuk Trichokompos tidak berpengaruh nyata pada parameter tinggi tanaman 3 minggu, 5 minggu dan 7 minggu setelah tanam, jumlah daun 3 minggu, 5 minggu dan 7 minggu setelah tanam, panjang umbi, diameter umbi dan bobot umbi. Interaksi perlakuan pupuk Green Tonik dan pupuk Trichokompos (GxT) tidak berpengaruh nyata pada semua parameter pengamatan, yaitu : tinggi tanaman 3 minggu, 5 minggu dan 7 minggu setelah tanam, jumlah daun 3 minggu, 5 minggu dan 7 minggu setelah tanam, panjang umbi, diameter umbi dan bobot umbi. 
PATROLI TERPADU PENCEGAHAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN DI KABUPATEN PASER PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Kurniawan, Anas Jaya; Emawati, Heni; Ismail, Ismail
Jurnal Agroteknologi dan Kehutanan Tropika Vol 2, No 1 (2024): Januari 2024
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/jakt.v2i1.7448

Abstract

Kegiatan Patroli Terpadu Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan yang dilakukan oleh Manggala Agni salah satunya dilaksanakan di Kabupaten Paser Provinsi Kalimantan Timur dengan dilatar belakangi oleh kebutuhan penguasaan wilayah, kebutuhan pemetaan wilayah rawan kebakaran hutan dan lahan, kebutuhan potret desa secara lengkap, kebutuhan penyebarluasan pengetahuan dan proses perubahan perilaku sosial masyarakat untuk terlibat dalam pengendalian kebakaran.Penelitian ini menggunakan metode deksriptif kualitatif yang dimana peneliti mendeskripsikan data sekunder. Data sekunder berupa data luasan kebakaran hutan dan lahan tahun 2015-2016 dikaitkan dengan data curah hujan 2015-2016 yang keduanya telah direkapitulasikan berdasarkan bulan pertahunnya menggunakan MS. Excel, data hotspot yang didapat dari katalog LAPAN dan SIPONGI berupa jumlah hotspot wilayah Kalimantan Timur Kabupaten Paser lalu diolah dengan menggunakan MS. Excel dan ArcMap 10.8 sehingga didapat jumlah sebaran titik panas (hotspot) perbulan wilayah Kabupaten Paser.Analisis data deskriptif menggunakan model Miles dan Huberman. Analisis data ini meliputi reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan. Luasan pemadaman kebakaran hutan dan lahan Ketika diadakan kegiatan patroli terpadu pencegahan kebakaran hutan dan lahan di tahun 2016 yang dilakukan di Kabupaten Paser menurun dari tahun 2015, dari luasan yang terbakar di tahun 2015 seluas 1197,8 Ha menjadi 4 Ha pada tahun 2016, hal ini menunjukkan bahwa kegiatan patroli terpadu pencegahan kebakaran hutan dan lahan yang dilakukan di Provinsi Kalimantan Timur khususnya di Kabupaten Paser dapat meminimalisir jumlah luasan kebakaran di tahun 2016. Patroli terpadu pencegahan kebakaran hutan dan lahan dilakukan secara itensif ketika jumlah hotspot mulai terdeteksi, curah hujan rendah dan luasan pemadaman kebakaran sedang tinggi.