ABSTRAK Angka stunting di Indonesia masih cukup tinggi, yaitu 21,6%. Salah satu faktor penyebab stunting pada balita adalah asupan makanan yang tidak seimbang, termasuk kurangnya pemberian ASI eksklusif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara riwayat pemberian ASI eksklusif dan kejadian stunting. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain cross-sectional. Populasi penelitian adalah semua ibu yang membawa balitanya ke Puskesmas Garuda, dengan metode pengambilan sampel accidental sampling sebanyak 225 sampel. Penelitian dilaksanakan di Puskesmas Garuda dari bulan Juni hingga Desember 2023. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner dan pengukur tinggi badan. Analisis data dilakukan dengan analisis univariat dan bivariat, menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden (59,1%) memberikan ASI eksklusif. Sebagian besar responden memiliki status gizi normal, yaitu 164 orang (72,9%). Analisis bivariat menunjukkan bahwa mayoritas responden yang tidak mendapatkan ASI eksklusif memiliki status gizi stunting (34 orang atau 55,7%), sedangkan mayoritas responden yang mendapatkan ASI eksklusif memiliki status gizi normal (106 orang atau 64,6%). Berdasarkan uji statistik chi-square, diperoleh nilai p=0,006, yang menunjukkan adanya hubungan antara riwayat pemberian ASI eksklusif dan kejadian stunting. Disarankan agar ibu memberikan ASI secara eksklusif sesuai dengan kebutuhan gizi anak untuk mencegah stunting.
Copyrights © 2024