Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DAN MEDIA MASSA TERHADAP PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA REMAJA DI SMPN 17 DAN SMPN 32 KECAMATAN SUKAJADI PEKANBARU Sartika, Wiwi
Jurnal Keperawatan Abdurrab Vol 1 No 2 (2018): Vol 1 No 2 Januari 2018
Publisher : PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN UNIVERSITAS ABDURRAB PEKANBARU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (404.309 KB)

Abstract

Remaja sangat rentan terhadap perilaku seksual yang akan berakibat negatif terhadap status kesehatan. Perilaku seksual pranikah remaja dapat menurunkan kualitas remaja serta meningkatkan resiko kesehatan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan peran orang tua dan media massa terhadap perilaku seks pranikah pada remaja. Penelitian yang digunakan bersifat kuantitatif analitik observasional (cross-sectional) dengan unsur variabel independen dan dependen. Populasi  dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMPN 17 dan SMPN 32 Kecamatan Sukajadi Pekanbaru. Sampel adalah siswa-siswi kelas VII di SMPN 17 dan SMPN 32 Kecamatan Sukajadi Pekanbaru. Pengambilan sampel dilakukan secara total sampling dengan jumlah sampel 477 responden.  Data yang digunakan adalah data primer dengan menyebarkan  kuesioner. Analisis data dilakukan secara univariat, bivariat dengan uji chi-square. Hasil analisis bivariat menggunakan uji chi- square variabel peran orang tua diperoleh nilai P value = 0,046 < α = 0,05 dan variabel media massa diperoleh nilai P value = 0,041 < α = 0,05, maka dapat disimpulkan terdapat hubungan antara peran orang tua dan media massa terhadap perilaku seks pranikah pada remaja.   Kata Kunci : Perilaku, Seks, Pranikah, Remaja  
PENGARUH PEMAKAIAN BENGKUNG TERHADAP INVOLUSI UTERUS PADA IBU NIFAS DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS SIAK HULU II Qomariah, Siti; Herlina, Sara; Sartika, Wiwi
JOMIS (Journal of Midwifery Science) Vol 8 No 1 (2024): JOMIS (Journal Of Midwifery Science)
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/jomis.v8i1.4060

Abstract

During the postpartum period, changes occur in the reproductive organs, including the uterus, cervix, vagina, perineum and pelvic organ muscles. In the uterus, several changes occur starting from uterine involution, contractions, afterpains, regeneration of the placenta and expulsion of the lochea from the birth canal. During the postpartum period, the process of uterine involution will take place, the process of shrinking the uterus until it returns to its original size or before pregnancy. Normally after the tenth day the uterus is no longer palpable, but if up to 2 weeks after delivery the uterus has not yet entered the pelvis, subinvolution should be suspected. The use of bengkung is considered to provide many benefits for the recovery process of postpartum mothers by the community. Traditionally, the use of bengkung (stagen) can slim down a stretched stomach, especially for women after giving birth. This is due to pressure in the abdominal cavity so that it can help the uterus contract to its original shape. The aim of this study was to determine the effect of using bengkung on uterine involution in postpartum mothers. This research uses a preexperimental research design with a one group pretest and posttest research approach. The sample in this study consisted of 15 postpartum mothers. The data analysis used was univariate and bivariate using the Wilcoxon pretest-posttest test. The results of data analysis obtained a p-value of 0.001 (p < 0.05) which indicates that Ha is accepted. Thus, it can be concluded that there is an influence of the use of bengkung on uterine involution in the working area of ​​the Siak Hulu II Kampar Community Health Center. It is recommended for mothers to use bengkung as a process to tighten the abdominal muscles and help speed up the recovery of the uterus to its original shape
Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Bounding Attachment Dan Durasi Menyusui Pada Bayi 0-6 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Payung Sekaki Sari, Novi Elvina; Sartika, Wiwi; Nurmaliza, Nurmaliza
Jurnal Ilmu Kesehatan Abdurrab Vol 1 No 3 (2023): Volume 1 Nomor 3 September 2023
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT Background: factors causing failure of exclusive breastfeeding are influenced by age, education, parity, formula feeding, culture and knowledge about breast milk production. Breast milk production can be increased by Bounding Attachment and breastfeeding duration based on the results of research (Hafid et al., 2022). Objective: The purpose of this study was to determine the frequency distribution of Bounding Attachment and breastfeeding duration before the intervention and after the intervention. in infants 0-6 months. Methods: This research design is a quasy experiment with a one group pretest-posttest design. In this study, respondents were given a pretest before being given baby massage to determine Bounding Attachment and breastfeeding duration. Then a posttest was conducted by giving baby massage 2x/week to determine Bounding Attachment and breastfeeding duration. Statistical tests used are T-dependent test and Wilcoxon test. Results: In this study, the average frequency of Bounding Attachmentt before the intervention was 7.97 after the intervention was given 9.38. It can be concluded that the provision of baby massage has an effect on Bounding Attachmentt. and the average value of breastfeeding duration before the intervention was 13.94 minutes with a standard deviation of 4.111 and a standard error of 0.727 minutes after the intervention was 20.97 minutes with a standard deviation of 5.409 minutes with a standard error of 0.9. Keywords: Baby massage 1, Bounding attachment 2, breastfeeding duration 3
Pemanfaatan Tepung Tulang Ikan Patin Sebagai Bahan Fortifikasi Biskuit untuk Stunting di Kabupaten Rokan Hilir Siagian, Dewi Sartika; Nurmaliza, Nurmaliza; Qomariah, Siti; Sartika, Wiwi; Herlina, Sara; Sidoretno, Wahyu Margi; Relida, Nova; Maryanti, Adelina
Indonesia Berdaya Vol 3, No 3: May-July 2022
Publisher : UKInstitute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.2022243

Abstract

Rokan Hilir is a district with the 4th rank out of 5 districts/cities in Riau related to stunting problems.One of the causes of stunting is inadequate intake of energy and nutrients. Foods that contain calcium and protein are found in fish. Rokan downstream is a city of fish. Fish bones and skulls can be processed into flour because this part of the fish still contains minerals, such as calcium in fish bone meal, which can be utilized. The purpose of this service is to increase the knowledge and skills of mothers in utilizing catfish bone waste to be used as biscuits in overcoming stunting. This activity was carried out in the village of Labuhan Tangga downstream with 15 participants. The methods used are lectures, questions and answers, training on making catfish bone meal and biscuit making. The results of this community activity can be seen an increase in participants' knowledge about stunting seen from the pretest and posttest scores from 47.3 to 85.0. The result of the training is that the participants have succeeded in making catfish bone meal and biscuits. It is hoped that the people of the village of Labuhan Tangga downstream can take advantage of local fish products and processing the fish into biscuits can also be used as a source of business or a side business for the family. Abstrak: Rokan Hilir merupakan kabupaten dengan peringkat ke 4 dari 5 kabupaten/kota di Riau terkait masalah stunting. Salah satu penyebab stunting adalah tidak memadai asupan energi dan zat gizi. Makanan yang mengandung kalsium dan protein terdapat pada ikan. Rokan hilir merupakan kota ikan, Tulang dan tengkorak ikan dapat diproses menjadi tepung karena bagian ikan ini masih terdapat kandungan mineral, seperti kalsium pada tepung tulang ikan yang dapat dimanfaatkan. Tujuan pengabdian ini adalah untuk menambah pengetahuan dan keterampilan ibu dalam memanfaatkan limbah tulang ikan patin untuk dijadikan biskuit dalam mengatasi stunting. Kegiatan ini dilakukan di desa labuhan tangga hilir dengan jumlah peserta 15 orang. Metode yang dilakukan yaitu ceramah, tanya jawab, pelatihan pembuatan tepung tulang ikan patin dan pembuatan biskuit. Hasil dari kegiatan masyarakat ini dapat diketahui adanya peningkatan pengetahuan peserta tentang stunting dilihat dari nilai pretest dan postest yaitu 47,3 menjadi 85,0. Hasil pelatihan yaitu para peserta telah berhasil membuat tepung tulang ikan patin dan biskuit. Diharapkan kepada masyarakat desa labuhan tangga hilir dapat memanfaatkan produk ikan lokal dan pengolahan ikan tersebut menjadi biskuit juga dapat dijadikan sebagai sumber usaha atau usaha sampingan bagi keluarga
Pengaruh Makanan Siap Saji Terhadap Disminorea Pada Remaja di Kota Pekanbaru Sartika, Wiwi; Herlina, Sara; Qomariah, Siti
Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat Vol 7 No 2 (2022): Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51544/jmkm.v7i2.3454

Abstract

Latar Belakang: Dismenore sering kali terjadi pada usia remaja. Remaja sering mengalami dismenore dikarenakan beberapa faktor resiko. Faktor risiko yang dapat menyebabkan terjadinya dismenore primer salah satunya yaitu pola makan.Tujuan: untuk mengatahui pengaruh makanan siap saji  terhadap dismenore. Metode: penelitian  kuantitatif analitik dengan design cross sectional dimana seluruh variabel diobservasi dalam satu waktu. Penelitian ini dilakukan di Kota Pekanbaru. Sampel dalam penelitian ini adalah remaja putri sebanyak 60 orang. Tehnik pengambilan sampel dengan   menggunakan  Random Sampling dimana sampel diambil secara acak sebagai responden. Prosedur pengolaan data dengan Editing, Coding, Processing,Cleaning. Analisis data secara univariat dan bivariat dengan uji chi-square.. Hasil penelitian: hasil analisa sacara univariat diketahui bahwa Mayoritas responden jarang Makanan siap saji sebanyak 31 orang (51,7), mayoritas responden tidak mengalami disminorea sebanyak 32 orang (53,3%). Hasil analisa seecara bivariat diketahui bahwa mayoritas responden Sering mengkonsumsi makanan siap saji mengalami disminorea sebanyak 18 orang (62,1%) sedangkan responden yang jarang mengkonsumsi makanan siap saji mayoritas tidak mengalami disminorea sebanyak 21 orang  (85,2%). Berdasarkan uji chi-square di peroleh nilai P Value 0,021 <0,05 artinya ada pengaruh antara makanan siap saji  terhadap disminorea pada remaja di Kota Pekanbaru. Hasil OR  3,4 artinya responden yang sering mengkonsumsi makanan siap saji beresiko 3 kali mengalami disminorea dibandingkan responden yang jarang mengkonsumsi makanan siap saji.Kesimpulan: Terdapat Pengaruh makanan siap saji terhadap disminorea Pada Remaja di Pekanbaru nilai P Value 0,021. Saran: Diharapkan bagi peneliti selanjutnya agar dapat mengembangkan penelitian ini dengan menggunakan jenis terapi lainnya, atau variabel lainnya dan memberikan perlakuan secara berkala serta menambah jumlah responden untuk memperkaya hasil penelitian. 
Pengaruh Penggunaan Smartphone Terhadap Risiko Keterlambatan Bicara Pada Anak Pra Sekolah Di Puskesmas Payung Sekaki Herlina, Sara; Qomariah, Siti; Sartika, Wiwi
Jurnal Maternitas Kebidanan Vol. 9 No. 2 (2024): Jurnal Maternitas Kebidanan
Publisher : Universitas Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/jumkep.v9i2.5834

Abstract

Pendahuluan Anak adalah aset berharga bangsa karena mereka adalah generasi penerus yang harus berkualitas untuk memastikan masa depan yang cerah. Masa lima tahun pertama kehidupan adalah fase yang sensitif terhadap lingkungan. Menurut data dari World Health Organization Keterlambatan bicara dan bahasa di Indonesia tahun 2014 cukup tinggi, sebesar 9,54% dari seluruh populasi. Data penelitian di Amerika Serikat melaporkan bahwa jumlah keterlambatan bicara dan bahasa anak umur 4,5 tahun antara 5-8%. Menurut Kemenkes (2015) Keterlambatan bicara dan bahasa pada anak prasekolah 5-10%. Jumlah total balita di Indonesia adalah 24.006, sekitar 68% mengalami keterlambatan dalam bicara dan bahasa Tujuan Untuk mengetahui pengaruh penggunaan smartphone terhadap risiko keterlambatan bicara pada anak pra sekolah di puskesmas payung sekaki. Metode Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan desain penelitian analitik korelasi. Penelitian ini menggunakan metode cross-sectional. Populasi dari penelitian adalah semua anak yang berkunjung dipuskesmas payung sekaki Pekanbaru. Teknik pengumpulan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik accedental sampling. Hasil terdapat pengaruh penggunaan smartphone terhadap risiko keterlambatan bicara pada anak pra sekolah di puskesmas payung sekaki, dengan hasil signifikan atau ρ-value 00.0 dimana (p>0.05) sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang segnifikan antara pengaruh penggunaan smartphone terhadap risiko keterlambatan bicara pada anak pra sekolah di puskesmas payung sekaki Kata kunci: smart phone,keterlambatan bicara, anak
HUBUNGAN PERAN PENGAWASAN PETUGAS KESEHATAN TERHADAP KEPATUHAN KONSUMSI OBAT PASIEN TBC DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PERAWANG KEC. TUALANG KABUPATEN SIAK Wulandini, Putri; Saputra, Roni; Sartika, Wiwi; Qomariah, Siti
Jurnal Kesehatan Masyarakat Maritim Vol. 3 No. 3: Desember 2020
Publisher : Public Health Faculty, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Petugas kesehatan berperan dalam pengawas minum obat pasien dimana mengawasi pasien konsumsi obat secara teratur, dukungan dan pengawasan pada pasien untuk periksa sputum ulang pada waktu yang telah ditetapkan. Mengedukasi pasien dan keluarga pasien juka memiliki gejala-gejala mencurigakan seperti TBC untuk memeriksakan diri ke puskesmas ataupun pelayanan kesehatan terdekat. Penelitian ini bertujaun untuk mengetahui hubungan peran petugas kesehatan terhadap kepatuhan klien TBC. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dan desain kolerasi dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Perawang Kec.Tualang Kab.Siak. Populasi pada penelitian adalah seluruh pasien TBC yang berjumlah 150 orang. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan tehnik Total Sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan membagikan kuisioner yang berisi 30 pernyataan kemudian diolah dengan langkah-langkah editing, coding, dataentry, dan cleaning, dianalisa secara univariate dan bivariate. Hasil penelitian didapatkan p value=0,0001 yaitu adanya hubungan peran, peran petugas kesehatan terhadap kepatuhan pada pasien TBC.
HUBUNGAN RIWAYAT PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI PUSKESMAS GARUDA PEKANBARU Herlina, Sara; Sartika, Wiwi; Qomariah, Siti
Al Tamimi Kesmas: Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat (Journal of Public Health Sciences) Vol 13 No 1 (2024): Al-Tamimi Kesmas: Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat (Journal of Public Health Sci
Publisher : Institut Kesehatan dan Teknologi Al Insyirah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35328/kesmas.v13i1.2680

Abstract

ABSTRAK Angka stunting di Indonesia masih cukup tinggi, yaitu 21,6%. Salah satu faktor penyebab stunting pada balita adalah asupan makanan yang tidak seimbang, termasuk kurangnya pemberian ASI eksklusif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara riwayat pemberian ASI eksklusif dan kejadian stunting. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain cross-sectional. Populasi penelitian adalah semua ibu yang membawa balitanya ke Puskesmas Garuda, dengan metode pengambilan sampel accidental sampling sebanyak 225 sampel. Penelitian dilaksanakan di Puskesmas Garuda dari bulan Juni hingga Desember 2023. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner dan pengukur tinggi badan. Analisis data dilakukan dengan analisis univariat dan bivariat, menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden (59,1%) memberikan ASI eksklusif. Sebagian besar responden memiliki status gizi normal, yaitu 164 orang (72,9%). Analisis bivariat menunjukkan bahwa mayoritas responden yang tidak mendapatkan ASI eksklusif memiliki status gizi stunting (34 orang atau 55,7%), sedangkan mayoritas responden yang mendapatkan ASI eksklusif memiliki status gizi normal (106 orang atau 64,6%). Berdasarkan uji statistik chi-square, diperoleh nilai p=0,006, yang menunjukkan adanya hubungan antara riwayat pemberian ASI eksklusif dan kejadian stunting. Disarankan agar ibu memberikan ASI secara eksklusif sesuai dengan kebutuhan gizi anak untuk mencegah stunting.
Implementasi Model Latihan Core Stabilization dan Schroth Method dalam Mengatasi Back Pain pada Remaja dengan Skoliosis Zein, Renni Hidayati; Ismaningsih, Ismaningsih; Muawanah, Siti; Valzon, May; Sartika, Wiwi
Jurnal Abdimas Kesehatan (JAK) Vol. 7 No. 1 (2025): Januari
Publisher : Universitas Baiturrahim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36565/jak.v7i1.899

Abstract

Posture is good body posture for inactive and active muscles. Improper body posture habits, such as carrying a heavy bag on one shoulder, result in the shoulders becoming higher on the other side, causing weakness in the trunk muscles which triggers the risk of scoliosis. Scoliosis is a spinal deformity characterized by lateral curvature with or without spinal rotation. Scoliosis can be functional scoliosis which can be corrected while structural scoliosis tends to persist. Approximately 15-20% of cases of scoliosis have an unknown initial cause and 80% of cases of structural scoliosis have an idiopathic etiology and are usually found in children or adolescents. The method used is a question and answer lecture and shows the core stabilization training model and the Schroth method. Before being given education, students' level of knowledge regarding scoliosis is first assessed, then measurements are taken with a scoliometer to see the degree of scoliosis. The second stage is the delivery of material about exercise models for scoliosis. As well as practicing the core stabilization model and the Schroth method. The third stage is a posttest to measure students' knowledge after being given education and practicing exercises. This community service is carried out at MA Muallimin Muhammadiyah Bangkinang. with 35 respondents. The results of community service activities showed an increase in knowledge before being given education on average in the sufficient category (score 65-70) as many as 14 people (40%) and after being given education there was an increase in knowledge on average ≥ 75 or good knowledge as many as 28 people (80 %), students can also practice exercises to improve posture and low back pain caused by scoliosis, this exercise model can be done independently, easily, anytime, anywhere without any side effects or costs.
Analisis Dampak Kecukupan Protein Terhadap Risiko Stunting Pada Anak Di Wilayah Kerja Puskesmas Garuda Sartika, Wiwi; Herlina, Sara; Qomariah, Siti
JIDAN: Jurnal Ilmiah Kebidanan Vol. 5 No. 1 (2025): Edisi januari 2025
Publisher : UNIVERSITAS HAJI SUMATERA UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/jidan.v5i1.1284

Abstract

Indonesia masih memiliki banyak permasalahan gizi yang belum terselesaikan, antara lain gizi kurang, gizi buruk, dan gizi lebih. Permasalahan gizi seperti malnutrisi masih menjadi masalah global, dengan sekitar 45% kematian anak di bawah usia 5 tahun disebabkan oleh malnutrisi (WHO, 2016). Asupan energi dan protein yang rendah secara terus-menerus pada anak kecil meningkatkan risiko kekurangan berat badan atau malnutrisi sebesar 1,8 kali lipat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui  analisis dampak kecukupan protein terhadap risiko stunting pada anak di wilayah kerja puskesmas garuda. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif analitik korelasi dengan. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross-sectional. Populasi dari penelitian adalah semua anak yang berkunjung dipuskesmas Garuda. Teknik pengumpulan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik accidental sampling. Hasil penelitian terdapat hubungan kecukupan protein terhadap risiko stunting pada anak di wilayah kerja puskesmas garuda dengan hasil signifikan atau ρ-value 00.0 dimana (p>0.05) sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kecukupan protein terhadap resiko stunting di puskesmas Garuda. Diharapkan dengan penelitian ini dapat memberikan informasi dalam mengevaluasi latar belakang kejadian stunting.