Selama ini penundaan mengerjakan tugas banyak dikaitkan dengan tuntutan diri untuk mencapai standar yang terlalu tinggi. Konsep menuntut diri untuk mencapai standar performa yang tinggi ini merupakan bagian dari konstruk self-criticism, bersama dengan ekspresi membenci diri ketika standar performa tersebut tidak terpenuhi. Penelitian ini mencoba mengkaji hubungan antara aspek yang dimiliki self-criticism dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa di Daerah Istimewa Yogyakarta. Pengambilan data kuantitatif dilakukan dengan accidental sampling pada 408 mahasiswa aktif dari berbagai perguruan tinggi di Daerah Istimewa Yogyakarta. Variabel prokrastinasi akademik diukur menggunakan adaptasi Tuckman Procrastinastion Scale (α=0,800) dan variabel self-criticism diukur dengan Self-criticism Scale (α=0,920). Hasil data diolah dengan analisis korelasi Pearson Product Moment menggunakan IBM SPSS Statistics 25. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan positif antar kedua variabel dengan koefisien determinasi sebesar 0,518 dan kontribusi variabel self-criticism pada variabel prokrastinasi akademik adalah sebesar 0,268 atau 26,8%. Artinya, variabel self-criticism memiliki pengaruh kontribusi sebesar 26,8% terhadap variabel prokrastinasi akademik, yang mana 73,2% lainnya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di luar self-criticism.
Copyrights © 2023