Peristiwa kerusuhan Mei 1998 merupakan peristiwa diskriminasi rasial yang terjadi karena adanya stereotype yang berkembang di masyarakat kemudian dilampiaskan pada kerusuhan Mei 1998 yang awalnya merupakan Gerakan mahasiswa menjadi Gerakan anti Tionghoa. Masyarakat Tionghoa harus hidup dengan stereotype yang melekat di masyarakat. Untuk bisa hidup berdampingan masyarakat Tionghoa harus melalui proses integrasi yang Panjang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses integrasi masyarakat Tionghoa di Glodok . Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dokumen, dan studi pustaka. Sedangkan dalam Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan data collection, data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses integrasi masyarakat Tionghoa didukung karena : 1) Adanya konflik di masyarakat yang kemudian memunculkan kesadaran bahwa mereka memiliki hak yang sama sebagai warga negara Indonesia 2) Kebijakan yang diterapkan oleh Pemerintahan BJ Habibie 3) Kebijakan yang diterapkan oleh Pemerintahan Gus dur yang kemudian bisa membebaskan masyarakat etnis Tionghoa dari belenggu kebijakan yang membatasi mereka sejak era orde baru.
Copyrights © 2024