Perkembangan tren fashion saat ini sangat pesat, dan banyak orang mencari model fashion mereka sendiri melalui thrifting, yaitu kegiatan berbelanja barang bekas seperti pakaian, sepatu, dan produk lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis model bisnis toko thrift Leo Collection di Pasar Cimol Gedebage, Bandung, Jawa Barat, dengan menggunakan Kanvas Model Bisnis. Thrifting dipilih sebagai fokus karena dianggap lebih ekonomis dan ramah lingkungan dibandingkan dengan fast fashion. Fast fashion sering kali menawarkan produk dengan harga tinggi namun kualitas rendah, sedangkan barang thrift berkualitas baik bisa didapatkan dengan harga yang lebih terjangkau.Leo Collection memperoleh pakaian bekas dalam jumlah besar yang berisi sekitar 100 potong pakaian, seperti rok, jas, dan pakaian kantor yang kasual namun bergaya vintage. Selain itu, toko ini juga menyediakan berbagai aksesoris seperti syal. Dengan menjualnya kembali, mereka dapat menghasilkan potensi pendapatan yang signifikan.Analisis ini diharapkan dapat memberikan wawasan bagi pengusaha thrift dan masyarakat umum mengenai potensi bisnis thrift sebagai alternatif yang lebih baik dan berkelanjutan dibandingkan fast fashion.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024