Desa Limbung memiliki lahan yang cukup luas untuk dimanfaatkan sebagai lahan pertanian yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan meningkatkan pasokan makanan. Masyarakat memanfaatkan lahan kosong untuk media tanam dan dijadikan sebagai sumber penghasilan. Tanaman memerlukan air selama proses pertumbuhannya, oleh sebab itu kebutuhan air menjadi faktor yang dapat menentukan kualitas dan kuantitas produktivitas tanaman. Hal yang harus diperhatikan dalam sektor pertanian adalah kebutuhan air tanaman dapat terpenuhi. Penelitian ini bertujuan menganalisis kebutuhan air tanaman pada petak tersier yang terletak di Desa Limbung, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, berupa kebun campuran masyarakat setempat yang ditanami tanaman palawija dan papaya. Input dari penelitian ini menggunakan data primer yaitu pola tanam dan data sekunder yaitu data curah hujan dan iklim tahun 2010 sampai 2022 dari stasiun BMKG Supadio. Evapotranspirasi potensial dihitung menggunakan metode Penman-Monteith. Evapotranspirasi dikalikan dengan koefisien tanaman untuk mendapatkan nilai pengunaan konsumtif. Berdasarkan hasil analisis nilai kebutuhan air maksimum terjadi pada bulan September sebesar 4,39 liter/detik sedangkan kebutuhan air minimum terjadi pada bulan November sebesar 1,89 liter/detik.
Copyrights © 2024