JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang
Vol 9, No 1 (2022): JeLAST EDIS FEBRUARI 2022

ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN OBJEK WISATA ALAM DI DESA MUNGGUK KECAMATAN NGABANG KABUPATEN LANDAK

Adinda Rizky Ifada (Unknown)
Agustiah Wulandari (Unknown)
Chairunnisa Chairunnisa (Unknown)



Article Info

Publish Date
15 Feb 2022

Abstract

Pariwisata merupakan salah satu sektor yang berperan penting sebagai penggerak perekonomian suatu daerah. Desa Mungguk merupakan salah satu desa yang dikenal dengan objek-objek wisata alamnya. Air Terjun Setegung sebagai salah satu destinasi wisata alam yang belum terkelola secara optimal dan Aek Merah yang memiliki daya tarik yang mulai dikelola. Namun, objek-objek wisata tersebut memiliki permasalahan pada aksesibilitas dan kualitas sarana prasarana yang tersedia. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis tingkat kelayakan pengembangan potensi objek wisata alam Air Terjun Setegung dan Aek Merah di Desa Mungguk. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, kuisioner dan studi literatur. Berdasarkan hasil identifikasi  karakteristik kawasan wisata, diketahui bahwa Air Terjun Setegung dan Aek Merah memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata alam di Kecamatan Ngabang. Hal ini tak terlepas dari keberadaan objek-objek wisata tersebut yang cukup strategis bila diukur dari Ibukota Kabupaten Landak (Kota Ngabang). Berdasarkan hasil analisis skoring menggunakan pedoman analisis Objek dan Daya Tarik Daerah Wisata Alam (ODTWA) Direktorat Jendral Tahun 2003, diketahui bahwa Air Terjun Setegung dan Aek Merah sama-sama memperoleh skor >66,67 persen. Artinya objek-objek wisata tersebut tergolong dalam klasifikasi kelas kelayakan tinggi atau layak untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata alam

Copyrights © 2022






Journal Info

Abbrev

JMHMS

Publisher

Subject

Civil Engineering, Building, Construction & Architecture

Description

Pesatnya perkembangan di dunia pendidikan mengakibatkan peningkatan kebutuhan terhadap bangunan tinggi sebagai sarana dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah. Bersumber pada Standar Nasional Indonesia (SNI 1726-2019) mengenai Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung ...