Claim Missing Document
Check
Articles

KAJIAN POTENSI PEMAKAMAN SEBAGAI RUANG TERBUKA HIJAU PERKOTAAN, STUDI KASUS: TPU KOTA PONTIANAK Wulandari, Agustiah
LANGKAU BETANG: JURNAL ARSITEKTUR Vol 1, No 2 (2014)
Publisher : Department of Architecture, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.285 KB) | DOI: 10.26418/lantang.v1i2.18800

Abstract

Ruang terbuka hijau (RTH) pada saat ini banyak mengalami perubahan fungsi menjadi lahan terbangun. Tidak dipungkiri lagi bahwa RTH di banyak kota di Indonesia sudah beralih fungsi menjadi kawasan pemukiman, perhotelan, restauran, pertokoan, perkantoran, jalan raya, tempat parkir, pompa bensin, tempat pedagang kaki lima dan kawasan lainnya. Hal ini menciptakan kelangkaan RTH di banyak daerah perkotaan di Indonesia. Proses perencanaan kota yang berwawasan lingkungan sangat diperlukan di seluruh wilayah perkotaan di Indonesia. Pemanfaatan ruang terbuka yang selama ini belum atau kurang dimanfaatkan harus lebih dimaksimalkan lagi pemanfaatannya, seperti tempat pemakaman. Pemakaman merupakan salah satu bentuk ruang terbuka kota yang belum efektif pemanfaatannya sebagai RTH. Karakteristik dan jenis makam yang ada di Indonesia seperti  tempat pemakaman umum (TPU) dan tempat pemakaman khusus (TPK) memiliki kelebihan dan kekurangan untuk dimanfaatkan sebagai ruang terbuka hijau. Pemanfaatan tempat pemakaman umum sebagai RTH dilakukan dengan membandingkan variabel-variabel dari tiap indikator  fungsi RTH, seperti fungsi sosial, fungsi fisik, dan fungsi estetika.  Kesimpulan yang dihasilkan berdasarkan fungsi fisik RTH kawasan pemakaman saat ini masih belum ada kawasan pemakaman umum yang secara optimal dapat berfungsi sebagai RTH. Kawasan Pemakaman yang memenuhi fungsi sosial  RTH  adalah TPU Islam, TPU Kristen, dan TPU tionghoa.  Sedangkan  Fungsi estetika  RTH dapat dipenuhi oleh tempat pemakaman Kristen dan Tionghoa. Green open space has now been changed into buildings. urban green space has been converted into residential areas, hotels, restaurants, shops, offices, highways, parking lots, gas stations, street vendors and other areas. This creates a dearth of green space in many urban areas in Indonesia. Ecological city planning is indispensable in all urban areas in Indonesia. Utilization of open space should be maximized ecologically. Cemetery is one of the urban open space that has not been effectively utilized as a green space. Characteristics cemetery in Indonesia as a public cemetery and the private cemetery have advantages and disadvantages for use as green open space. Analysis of the utilization of public cemeteries as open green space is done by comparing the variables of each indicator function of green open space, such as a social function, physical function, and aesthetic functions. The resulting conclusion is that no area of the public cemetery that optimally meets the physical function as green open space. Cemetery area which fulfills a social function of green open space is the Islamic cemetery, Christian cemetery, and Chinese cemetery. While the aesthetic function can be fulfilled by  Christian Cemetery dan Tionghoa cemeteryREFERENCESAswad. 2004. Studi Konsep Pengembangan Penataan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Pusat Kota Pangkalan Bun Kalimantan Timur. Jurnal ASPI. Vol 3 , April, 58-79Departemen Dalam Negeri. 1988. Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 14 Tahun 1988 tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau di Wilayah Perkotaan. Jakarta: Departemen Dalam NegeriDepartemen Dalam Negeri. 2007. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan. Jakarta: Departemen Dalam NegeriSekretariat Negara. 1987. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1987 tentang Penyediaan Dan Penggunaan Tanah Untuk Keperluan Tempat Pemakaman. Jakarta: Sekretariat Negara
SEBARAN FASILITAS PELAYANAN PUBLIK DAN PILIHAN MASYARAKAT DI KECAMATAN PONTIANAK UTARA, KOTA PONTIANAK Purnomo, Yudi; Wulandari, Agustiah
LANGKAU BETANG: JURNAL ARSITEKTUR Vol 4, No 2 (2017): December
Publisher : Department of Architecture, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (953.672 KB) | DOI: 10.26418/lantang.v4i2.23249

Abstract

Fasilitas pelayanan publik merupakan salah satu fungsi bangunan gedung yang menjadi tujuan masyarakat dalam berbagai urusan administrasi maupun pemerintahan di sebuah kota maupun daerah. Proses administrasi, dengan jenis dan hierarki yang beragam, yang dilakukan sering kali menuntut masyarakat untuk melakukan perjalanan dari tempat tinggal menuju fasilitas pelayanan publik dan sebaliknya. Jenis layanan publik dan jarak jangkau perjalanan dapat menjadi salah satu faktor yang menentukan sebaran dan alokasi fasilitas pelayanan publik dalam sebuah bagian wilayah kota.Artikel ini ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan pilihan (preferensi) masyarakat terhadap sebaran lokasi fasilitas pelayanan publik di Kota Pontianak, khususnya Kecamatan Pontianak Utara. Penelitian ini dilakukan dengan menjadikan jenis dan hierarki fasilitas pelayanan publik di Kota Pontianak, radius layanan, perilaku perjalanan, kepemilikan moda, dan lain-lain sebagai variabel penelitian. Selanjutnya artikel ini akan menggunakan pendekatan statistik deskriptif untuk memberikan gambaran pilihan masyarakat terhadap sebaran fasilitas pelayanan publik.Terdapat dua faktor utama yang mempengaruhi pilihan masyarakat di Kecamatan Pontianak Utara terhadap sebaran fasilitas pelayanan publik, yaitu jarak tempuh dan kualitas layanan. Salah satu karakter perjalanan masyarakat di wilayah ini  adalah perjalanan dengan  jarak tempuh dalam rentang yang jauh tidak menjadi kendala untuk dilalui jika fasilitas yang akan dikunjungi adalah fasilitas rekreasi, perniagaan, dan peribadatan.Kata-kata Kunci: fasilitas  pelayanan publik, jarak tempuh, statistik deskriptif, Kota Pontianak DISTRIBUTION OF PUBLIC SERVICE FACILITIES AND COMMUNITY OPTIONS IN NORTH PONTIANAK DISTRICT, PONTIANAK Public service facility is one of the places that the community goals in various purposes and administrative affairs in a city or region. The service processes, with diverse types and hierarchies, often require people to travel from residence to public service facilities and vice versa. The type of public service and travel distance can be one of the factors that determine the distribution and allocation of public service facilities in a part of the city area.This article aims to explain the society's choice to the distribution of public service facilities in Pontianak City, especially Pontianak Utara Subdistrict. This research is done by making the type and hierarchy of public service facility in Pontianak City, service radius, travel behavior, and so on as research variables. Furthermore, this article will use a descriptive statistical approach to provide an overview of society's choice of public service facilities.There are two main factors influencing the choice of people in Pontianak Utara Subdistrict to the distribution of public service facilities, ie mileage and service quality. One character of the community's journeys in the region is long distance travel is not an obstacle to go through if the facilities to be visited are recreational facilities, trade facilities, and worship facilities.Keywords: public service facilities, mileage, descriptive statistics, Pontianak CityREFERENCESBPS Kota Pontianak. (2017). Kecamatan Pontianak Utara dalam Angka 2017. Pontianak: BPS Kota Pontianak.BPS Kota Pontianak. (2017). Kota Pontianak dalam Angka 2017. Pontianak: BPS Kota Pontianak.Nurmandi, A. (1999). Manajemen Perkotaan: Aktor, Organisasi, dan Pengelolaan Daerah Perkotaan di Indonesia . Yogyakarta: Lingkaran Bangsa.Pemerintah Republik Indonesia. (2009). Undang Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.Purnomo, Y., & Wulandari, A. (2017). Pengaruh Sebaran Lokasi dan Perencanaan Bangunan Gedung Kantor Pelayanan Publik Terhadap Pola Penggunaan Energi Bangunan dan Masyarakat di Kota Pontianak. Universitas Tanjungpura. Pontianak: Tidak Dipublikasikan.Tamin, O. Z. (2000). Perencanaan dan Pemodelan Transportasi. Bandung: Penerbit ITB.Tarigan, R. (2006). Perencanaan Pembangunan Wilayah. Jakarta: PT. Bumi Aksara.Warpani, S. (1990). Merencanakan Sistem Perangkutan. Bandung: ITB.
ANALISIS PEMANFAATAN RUANG KAWASAN BUDIDAYA DI KECAMATAN KAPUAS KABUPATEN SANGGAU BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Hidayat, Bagus; Wulandari, Agustiah; Nurhidayati, Ely
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 6, No 2 (2019): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2019
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v6i2.35383

Abstract

Penentuan peruntukan kawasan lindung budidaya di Kecamatan Kapuas dibutuhkan sebagai arahan pengembangan wilayah. Aktivitas penduduk dalam pengembangan kawasan telah menyebabkan pelanggaran pemanfaatan ruang. Mengingat bahwa pengembangan wilayah seharusnya memperhatikan kondisi eksisting kawasan tersebut. Arahan pemanfaatan ruang Kawasan Budidaya di Kecamatan Kapuas berbasis SIG dibutuhkan sebagai arahan pemanfaatan ruang di Kecamatan Kapuas. Metode penelitian yang digunakan ialah metode pendekatan kuantitatif berbasis SIG melalui analisis kesesuaian lahan, overlay, dan skoring. Kebutuhan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa Peta Adminstrasi, Peta Curah Hujan, Peta Jenis Tanah, Peta Kelerengan, Peta DAS, Kebijakan Rencana Tata Ruang Wilayah pada kawasan penelitian dan kondisi penggunaan lahan eksisting pada kawasan penelitian. Penggunaan lahan eksisiting Kecamatan Kapuas didominasi oleh perkebunan dan permukiman. Berdasarkan hasil penelitian, arahan peruntukan ruang kawasan budidaya di Kecamatan Kapuas adalah peruntukan kawasan budidaya, yaitu Kawasan Hutan Produksi 22%, Pertanian 5%, Perkebunan 55%, Permukiman 13%, Pariwisata 2% dan Perdagangan dan Jasa 3%.. Kata kunci: Pemanfaatan Ruang, Kawasan Budidaya, Kecamatan Kapuas, Sistem Informasi Geografis.
ARAHAN PEMANFAATAN LAHAN KAWASAN PESISIR DI KECAMATAN SUNGAI KUNYIT KABUPATEN MEMPAWAH Azmi, Restu Al; Wulandari, Agustiah; Firdaus, Hendry
Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura Vol 6, No 2 (2019): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2019
Publisher : Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan pembangunan kawasan pesisir di Kecamatan Sungai Kunyit menyebabkan peningkatnya jumlah lahan terbangun. Peningkatan tersebut menyebabkan kerusakan dan degradasi kawasan pesisir terutama hutan mangrove. Mengingat bahwa pengembangan wilayah seharusnya memperhatikan kondisi fisik kawasan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah menyusun arahan pemanfaatan lahan di kawasan pesisir Kecamatan Sungai Kunyit yang memperhatikan kesesuaian kondisi fisik dan fungsi kawasan. Metode penelitian yang digunakan ialah metode kuantitatif dengan melakukan  analisis kesesuaian lahan, overlay, dan skoring. Data yang dibutuhkan berupa; peta administrasi, peta jenis tanah, peta curah hujan, peta kelerengan, jarak pantai, kebijakan terkait penataan kawasan pesisir, dan kondisi eksisting kawasan pesisir Kecamatan Sungai Kunyit. Penggunaan lahan eksisiting didominasi oleh kebun campuran, dan permukiman. Hasil dari identifikasi penggunaan lahan eksisting, dan analisis kesesuaian lahan, sebagai dasar untuk menentukan arahan peruntukan kawasan lindung dan kawasan budidaya. Arahan peruntukan kawasan pesisir di Kecamatan Sungai Kunyit adalah kawasan lindung sempadan pantai dan kawasan budidaya. Arahan kawasan lindung sempadan pantai ditentukan 200 meter dari garis pantai kearah daratan. Sedangkan untuk kawasan budidaya, yaitu: kawasan mangrove, permukiman, wisata, perdagangan, perindustrian, dan kawasan pertanian. Kata Kunci: Arahan pemanfaatan lahan, Kawasan pesisir, Kecamatan Sungai Kunyit
KOEFISIEN LANTAI BANGUNAN (KLB) FUNGSI HOTEL DI JALAN GAJAHMADA BERDASARKAN TINGKAT PELAYANAN JALAN (LOS) DALAM RTRW KOTA PONTIANAK Virduani, Atrie; Wulandari, Agustiah; Purnomo, Yudi
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 5, No 2 (2018): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2018
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.739 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v5i2.27734

Abstract

Pembangunan hotel di Jalan Gajahmada Kota Pontianak semakin meningkat setiap tahun. Hal ini terlihat dari jumlahnya yang bertambah dan bentuk bangunan yang semakin tinggi. Peningkatan tersebut berpengaruh kepada bangkitan dan tarikan pergerakan yang disebabkan luas lantai yang semakin besar. Namun untuk penyediaan ruang parkir tidak memadai. Sehingga terkadang menimbulkan kemacetan yang tentunya akan berpengaruh kepada tingkat pelayanan jalan yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan nilai KLB maksimum untuk fungsi hotel di Jalan Gajahmada Pontianak. Sasaran yang akan dicapai adalah menentukan bangkitan pergerakan, menentukan VCR dan LOS serta menentukan KLB fungsi hotel. Metode dalam studi ini adalah metode kuantitatif. Metode kuantitatif merupakan analisis yang digunakan berupa perhitungan menghitung bangkitan pergerakan, kapasitas jalan, VCR dan LOS serta menentukan nilai KLB maksimum fungsi hotel di Jalan Gajahmada.Hasil penelitian berdasarkan tingkat pelayanan Jalan Gajahmada yakni “C”. Nilai KLB untuk fungsi hotel yang diklasifikasikan berdasarkan jenis hotel yang ada di Jalan Gajahmada yakni hotel bintang 4 dengan nilai KLB 12,78, hotel bintang 3 dengan nilai 8,48, hotel bintang 2 dengan nilai 9,22 serta hotel non bintang dengan nilai 3,58. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa jika sebuah hotel membangun lebih dari luas lantai maksimum yang diperbolehkan. Maka hal tersebut akan berdampak pada tingkat pelayanan jalan yang buruk atau telah melewati daya tampung Jalan Gajahmada Pontianak juga menimbulkan kepadatan dan kemacetan dengan arus yang tertahan. Kata kunci: hotel, lantai bangunan, bangkitan pergerakan, tingkat pelayanan jalan, koefisien lantai bangunan.
ANALISIS PENGGUNAAN ANGKUTAN PENYEBERANGAN DI KABUPATEN KUBU RAYA Wahyudi, Ganjar Ilham; Nurhidayati, Ely; Wulandari, Agustiah
Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura Vol 6, No 2 (2019): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2019
Publisher : Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (409.202 KB)

Abstract

Angkutan penyeberangan merupakan transportasi yang menghubungkan antar daerah yang dipisahkan oleh sungai. Pemerintah Kubu Raya sangat memperhatikan keberadaan sungai dan transportasi penghubungnya. Keberadaan transportasi sungai ini masih dicari dan dibutuhkan oleh sebagian kecil masyarakat yang tidak memiliki akses dan aset untuk menggunakan transportasi lain. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan angkutan penyeberangan di Kabupaten Kubu Raya.  Lokasi penelitian dilakukan di empat titik penyeberangan di empat pelabuhan yaitu Pelabuhan Parit Sarem, Pelabuhan Sungai Nipah, Pelabuhan Rasau Jaya dan Pelabuhan Pinang Baru. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan analisis cross tab teknik chi-square. Hasil Penelitian ini yaitu Fasilitas Pelabuhan Angkutan Penyeberangan masih belum sesuai dengan standar pelayanan penumpang sehingga perlu peningkatan fasilitas. Pola perjalanan masyarakat lebih banyak menggunakan jenis angkutan klotok (motor air) daripada kapal ferry dengan asal responden terbanyak dari Kecamatan Sungai Raya dan tujuan perjalanan terbanyak menuju Kecamatan Kubu dan Telok Pakedai. Faktor Karakteristik Pengguna yang terdiri jenis kelamin, usia, jenis kendaraan dan pendapatan tidak memiliki pengaruh terhadap penggunaan Angkutan Penyeberangan dan Faktor fasilitas moda yang terdiri kenyamanan, keamanan, waktu perjalanan, tarif dan kemudahan dan keterjangkauan memiliki pengaruh terhadap pemilihan angkutan penyeberangan.Kata kunci: Angkutan penyeberangan, dermaga, pola perjalanan, Kabupaten Kubu Raya
IDENTIFIKASI FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT PENGGUNA ANGKUTAN UMUM (OPLET) DI KOTA PONTIANAK, STUDI KASUS: KECAMATAN PONTIANAK KOTA DAN KECAMATAN PONTIANAK BARAT Wulandari, Meity; Hernovianty, Firsta Rekayasa; Wulandari, Agustiah
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 5, No 2 (2018): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2018
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.235 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v5i2.29242

Abstract

Angkutan umum (oplet) sampai saat ini masih mendominasi pelayanan angkutan perkotaan. Pada tahun 2007 di Kota Pontianak, peran angkutan umum (oplet) mencapai hingga 70%. Kemudian pada tahun 2009 hingga saat ini, kualitas angkutan umum (oplet) semakin memburuk. Hal ini, disebabkan oleh pertumbuhan jumlah kendaraan pribadi yang tidak terkendali, bahkan cenderung menggantikan peran angkutan umum (oplet).Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menentukan arahan pelayanan angkutan umum (oplet) di Kecamatan Pontianak Kota dan Kecamatan Pontianak Barat. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Variabel yang diteliti adalah: keamanan, kenyamanan, waktu perjalanan, keterjangkauan, dan sosial-ekonomi. Pengumpulan data primer dilakukan dengan kuesioner, kemudian diperkuat dengan wawancara berdasarkan daftar pertanyaan. Data sekunder didapat dari hasil-hasil penelitian, laporan-laporan studi, dan literatur yang relevan. Analisis data dengan menggunakan metode regresi berganda yang validasinya diukur secara statistik. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa varibel yang paling berpengaruh terhadap pemilihan moda adalah variabel keamanan dan kenyaman, kemudian dari 5 variabel terdapat faktor pendukung dan penghambat pengguna angkutan umum (oplet) dan arahan pelayanan angkutan umum (oplet) berdasarkan preferensi masyarakat di Kecamatan Pontianak Kota dan Kecamatan Pontianak Barat.  Kata Kunci : Angkutan Umum (oplet), Preferensi Masyarakat
PELESTARIAN KAWASAN INTI CAGAR BUDAYA ISTANA KADARIAH UNTUK MENDUKUNG CITRA KOTA BERDASARKAN PERSEPSI PEMANGKU KEPENTINGAN Pertiwi, Siti Asri Heriyani; Wulandari, Agustiah; Septianti, Anthy
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 5, No 2 (2018): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2018
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (154.498 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v5i2.27040

Abstract

Kawasan Inti Cagar Budaya Istana Kadariah merupakan kawasan bernilai sejarah yang telah ada sejak tahun 1771 dan sekaligus menjadi cikal bakal Kota Pontianak. Kawasan ini meliputi seluruh area perkembangan fisik di pusat pemerintahan Istana Kadariah sejak 1771-1950. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan tindakan yang tepat dalam upaya pelestarian Kawasan Inti Cagar Budaya Istana Kadariah berdasarkan persepsi pemangku kepentingan. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah induktif-kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan diantaranya studi literatur, observasi dan wawancara. Sementara metode analisisnya adalah analisis deskriptif dan analisis isi. Responden berasal dari 4 kelompok yakni pemerintah, ahli, masyarakat dan komunitas, serta mahasiswa.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kawasan Inti Cagar Budaya Istana Kadariah berkembang melalui tahapan diantaranya pembukaan lahan, struktur kota tradisional, upaya strategis dan perkembangan permukiman. Setiap elemen citra kota terkecuali elemen batas mampu memberikan citra kawasan sebagai kawasan tepian air. Berdasarkan hasil penelitian, penilaian mengenai pemahaman responden menunjukkan bahwa responden menganggap kawasan memiliki kelebihan. Dasar yang mendorong tindakan pelestarian adalah nilai. Tindakan pelestarian yang tepat merupakan tindakan pelestarian dengan kelas prioritas tinggi dan rendah. Sehingga terdapat 4 jenis tindakan pelestarian yang tepat untuk diterapkan pada kawasan penelitian berdasarkan persepsi pemangku kepentingan. Adapun 4 (empat) jenis tindakan tersebut diantaranya pemeliharaan, dan adaptasi yang tergolong prioritas inggi. Sementara revitalisasi, dan rekreasi tergolong prioritas rendah.  Kata Kunci:  Cagar Budaya, Citra Kota, Pelestarian, Pemangku Kepentingan.
ANALISIS KESESUAIAN LOKASI PASAR RAKYAT DAN PERILAKU KONSUMEN DI KECAMATAN SUNGAI RAYA KABUPATEN KUBU RAYA Savitri, Feby; Hernovianty, Firsta Rekayasa; Wulandari, Agustiah
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 6, No 2 (2019): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2019
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1149.607 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v6i2.35132

Abstract

Pasar rakyat di Kecamatan Sungai Raya menimbulkan adanya kemacetan lalu lintas dan sebagian lainnya berada pada lokasi yang tidak ramai. Efisiensi dan optimalisasi pasar rakyat merupakan kajian yang perlu dibahas karena dalam pemilihan lokasi sebaiknya didirikan pada tempat yang sesuai. Penelitian ini bertujuan agar teranalisisnya kesesuaian lokasi pasar rakyat dan perilaku konsumen di Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya. Pendekatan pada penelitian ini adalah kuantitatif dengan teknik analisis tetangga terdekat, distribusi frekuensi, buffering, dan skoring. Hasil penelitian menunjukkan pola lokasi pasar rakyat di Kecamatan Sungai Raya adalah tersebar secara acak mengikuti sebaran permukiman. Pasar rakyat dibagi atas klasifikasi berdasarkan luas dan kapasitas pedagang yaitu minimal C-IV pada Pasar Melati. Klasifikasi pasar rakyat D-IV yang memiliki luas lahan serta kapasitas dagang lebih kecil dimiliki oleh pasar rakyat Sejati Parit Baru, Arteri Kapuas, Sejati Parit Haji Muksin, Keramat, dan Senggol. Kesesuaian pasar rakyat berdasarkan keterjangkauan terhadap pabrik gudang kimia, SPBU, permukiman, penggunaan lahan, dan penduduk bernilai kesesuaian tinggi. Kecenderungan perilaku konsumen tinggi terhadap motivasi belanja dan rendah terhadap kenyamanan fasilitas. Hasil penelitian menunjukkan lokasi pasar rakyat di Kecamatan Sungai Raya telah sesuai berdasarkan lokasi maupun perilaku konsumen. Hal ini berkaitan dengan kedekatan dan ketercapaian terhadap permukiman dan faktor lain seperti motivasi belanja. Kata kunci: kesesuaian lokasi, perilaku konsumen, pasar rakyat
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP OBJEK PELESTARIAN CAGAR BUDAYA DI KOTA PONTIANAK Yulianingrum, Esti Vidya; Wulandari, Agustiah; Chairunnisa, -
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 5, No 3 (2018): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2018
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.651 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v5i3.29497

Abstract

Cagar Budaya adalah warisan budaya bersifat kebendaan berupa Benda Cagar Budaya, Bangunan Cagar Budaya, Struktur Cagar Budaya, Situs Cagar Budaya, dan Kawasan Cagar Budaya di darat dan/atau di air yang perlu dilestarikan keberadaannya. Dikota Pontianak terdapat 14 bangunan cagar budaya yang harus dilindungi yaitu Keraton Kadriah Pontianak, Masjid Jami’ Sultan Syarif Abdurrachman, Makam Kesultanan Pontianak, Tugu Khatulistiwa, Masjid Baitannur, Sekolah Dasar Negeri 14 Pontianak, Vihara Bodhisatva, Kantor Pos, Lapangan Keboen Sajoek, Rumah Adat Betang/Panjang, Sumur Bor, Pelabuhan Seng Hie, Gedung Pramuka dan Kantor Bappeda Kota Pontianak..Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif  kuantitatif dengan pengumpulan data berupa observasi dan kuesioner. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Analisis Karakteristik Bangunan Cagar Budaya untuk mengetahui karakteristik pada cagar budaya yang di tinjau dari usia, fungsi dan tipologi bangunan, Analisis faktor persepsi masyarakat terhadap cagar budaya di Kota Pontianak untuk mengetahui faktor faktor yang terbentuk dari masing masing cagar budaya, dan Pemetaan Hasil persepsi dan hasil faktor untuk mengetahui arahan pelestarian yang dapat diberikan pada masing-masing cagar budaya.Hasil penelitian ini menunjukkan hasil persepsi masyarakat dan hasil faktor yang terbentuk pada masing-masing cagar budaya menunjukkan arahan pelestarian yang dapat diberikan pada masing-masing cagar budaya berdasarkan 3 (tiga) wilayah prioritas yaitu prioritas rendah, Prioritas sedang dan prioritas tinggi. Kata Kunci : Persepsi, Cagar Budaya, Kota Pontianak
Co-Authors - Chairunnisa Afifah, Amirotul Husna Aminullah, Gustijan Andri Dwi Saputra Angela, - Anthy Septianti Army, Rangga Ayuningtyas, Riska A. Azmi, Restu Al Chairunnisa Chairunnisa Chairunnisa Chairunnisa Chairunnisa, - Charmyllia, Charmyllia Dahriansyah, Robi Della Meitri Astari Della Meitri Astari Devita Mayangsari Elvina Damayanti Elvira Nadila Rizani Ely Nurhidayati Erni Yuniarti Erni Yuniarti Erwin Septiawan Fadilla, Daffa Fakhrur Rozi Febri Talenta Agtha Fikar Khadafi, Muhammad Filanda, Shesa Dida Firdaus, Hendry Fitri Dwi Pangestika Fitri Wulandari Galela, Wendoria Gandini, Aulia Intan Ghaibiyah, Husnol Gilang Anugrah Gilang Ridho Ananto Gusti Zulkifli Mulki Gusti Zulkifli Mulki H, Firsta Rekayasa Hafiz Auliandri Haliza, Nur Ayu Hapsari, Diandra Mutiara Hernovianty, Firsta Rekayasa Hidayat, Bagus Hukma Zulfinanda Hukma Zulfinanda Ifada, Adinda Rizky Islami, Nur Alamil Juniar Doni Pratama Juwita, Dewi Ratna Khairunnisa, Nurul Amirah Leni Kurniawati Manik, Maria Rolenta Mardiyanti, Utin Marlina, - Maulidya, Rauufi Meirany, Jasisca Meirany, Jasisca Meirany Melenia, Yessy Meta Indah Fitriani Mira Sophia Lubis Mira Sophia Lubis Muhammad Alvin Faiz Muhammad Rifki Nana Novita Pratiwi Nana Novita Pratiwi Nur Alamil Islami Nur Fitrianingsih Nuraini, Atika Galuh Nurfareha, Nurfareha Nurhidayati, Ely Oktaviani, Hana Izdihar Pertiwi, Siti Asri Heriyani Pramestianti, Indriade Cahyani pratama, fridolin yonky Pratiwi, Nana Novita Pratiwi, Nana Novita Pratiwi, Ulfa Amalia Putra, Adventus Tagas Hersy Putra, Rizky Anggoro Raden Mohamad Herdian Bhakti Rahman, Azmul Fisandi Rakonda, Vivo Toras Ramadhanti, Annisa Fitri Ratna Juwita, Dewi Riani, Yuni Hijri Rikeyke, Fahmagatryane Quarylova Rizki, Dina Aristia Ryza Chairani S. Putra, M. Fathanuur Saputra, Andri Dwi Saputra, Ari Bintang Sarinda, Paskalina Yolischa Savitri, Feby Septianti, Anthy Setiani, Ingga Erva Simare Mare, Renta Simbolon, Yumna Azzah Sophia Lubis, Mira Stepanus, Stepanus Sudjana, Fardyllah Mentari Sukma, Suhadi Trida Ridho Fariz Ulhaq, Alyaa Velayatie, Reza Akbar Vetti Puryanti Virduani, Atrie Vita Elysia Wahma, Anisa Putri Wahyuda, Aldi Wahyudi, Ganjar Ilham Wardhani, Feby Kusuma Wijaya, Muhammad Fathul Robby Cakra Willyanto, - Windarni, Imai Putri Wulandari, Meity Yanur Ramadhan Yudi Purnomo Yudi Purnomo Yudistiro Prayoga Yudistiro Prayoga Yulianingrum, Esti Vidya Zefanya Zyeraf, Judith Avicena Zulkifli Mulki, Gusti Zulkifli Mulky, Gusti