JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang
Vol 9, No 3 (2022): JELAST EDISI AGUSTUS 2022

PEMETAAN ZONA KERAWANAN BANJIR DESA WAJOK HILIR DAN KONSEP PENANGANANNYA

Laila Yullia (Universitas Tanjungpura)
Henny Herawati (Unknown)
Kartini Kartini (Unknown)



Article Info

Publish Date
18 Aug 2022

Abstract

Desa Wajok Hilir merupakan salah satu desa di Kabupaten Mempawah yang sering terjadi banjir ketika musim hujan. Selain curah hujan yang tinggi, beberapa parameter lain seperti kemiringan lahan, jenis tanah dan penggunaan lahan juga mempengaruhi kelas kerawanan banjir. Penelitian ini menggunakan metode overlay atau tumpang susun dengan scoring keempat parameter penentu banjir. Dari semua parameter ini nantinya akan diberikan bobot dan skor, kemudian dilakukan overlay menggunakan software ArcMap GIS 10.8. Kerawanan banjir Desa Wajok Hilir dibagi menjadi empat kelas yaitu kelas sangat rawan dengan luas 827,25 ha atau seluas 10,38% dari total luas wilayah, kelas rawan dengan luas 2101,22 ha atau seluas 26,36%, kelas cukup rawan dengan luas 1086,03 ha atau seluas 13,63%, dan kelas tidak rawan dengan luas 3955,38 ha atau seluas 49,63%. Konsep penanganan banjir yang dapat diterapkan di Desa Wajok Hilir yaitu: a) untuk kawasan perkebunan menggunakan konsep wind-water break/buffer zone dan PHBM (Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat). b) kawasan pemukiman dengan normalisasi fungsi parit dengan membersihkan tanaman gulma serta sampah-sampah agar air dapat mengalir dengan baik tanpa adanya hambatan, apabila masyarakat ingin membeton halaman rumahnya sebaiknya menggunakan paving block agar masih ada celah air untuk menembus ke tanah. c) kawasan pertanian menggunakan kawasan persawahan dengan sistem pematang sawah dengan kotak-kotak sawah beririgasi. Kata Kunci: Kerawanan Banjir, Konsep Penanganan Banjir, Wajok Hilir

Copyrights © 2022






Journal Info

Abbrev

JMHMS

Publisher

Subject

Civil Engineering, Building, Construction & Architecture

Description

Pesatnya perkembangan di dunia pendidikan mengakibatkan peningkatan kebutuhan terhadap bangunan tinggi sebagai sarana dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah. Bersumber pada Standar Nasional Indonesia (SNI 1726-2019) mengenai Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung ...