Latar Belakang: Kemiskinan menjadi salah satu akar permasalahan stunting, tetapi hal menarik justru ditemukan balita dengan status gizi baik di Gunung Brintik di mana wilayah tersebut merupakan wilayah miskin perkotaan. Hal tersebut merupakan bentuk positive deviance yang berhasil diterapkan oleh ibu balita.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain studi kasus. Subyek dalam penelitian yaitu keluarga miskin yang mempunyai balita tidak stunting di Gunung Brintik, ditentukan dengan teknik purposive sampling berdasarkan kriteria kasus. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner, alat bantu, dan dokumentasi. Analisis data kualitatif digunakan berdasarkan data yang telah diperoleh melalui wawancara mendalam terhadap informan.Hasil: Informan utama mampu menyediakan dan mengatur makanan yang bergizi kepada balita dengan memilih makanan sumber gizi dengan harga terjangkau dan juga memanfaatkan bantuan. Informan utama dan ayah balita sadar bahwa dalam tumbuh kembang balita dibutuhkan kehadiran keluarga sehingga memungkinkan terjadinya interaksi yang baik. Keluarga juga selalu memperhatikan kebersihan diri, rumah, dan lingkungan sebagai sumber daya dalam mendukung status gizi. Memanfaatkan secara maksimal pelayanan kesehatan balita sehingga mendukung status gizi balita.Kesimpulan: Karakteristik keluarga dan sumber daya yang ada di Gunung Brintik seperti tenaga kesehatan dan bantuan pemerintah atau swasta, menjadikan informan utama memaksimalkan pemanfaatan akses yang ada dalam mendukung status gizi balita.
Copyrights © 2024