Bacillus cereus sering menjadi penyebab terjadinya gangguan pencernaan seperti mual, muntah, sakit perut dan diare. Diare yang disebabkan oleh infeksi Bacillus cereus umumnya terjadi melalui kontaminasi makanan, kontaminasi sumber air minum dan kurangnya pola hidup bersih. Cemaran Bacillus cereus pada manusia berkaitan dengan kemampuan bakteri ini dalam membentuk endospora tahan panas, sehingga dapat menghasilkan racun yang dapat mengontaminasi makanan. Beberapa metode penanganan keracunan bakteri yang dilakukan di mayarakat yakni dengan mengonsumsi jamu yang berasal dari bahan alam, salah satunya yakni gagang cengkeh yang menjadi salah satu komposisi pembuatan minuman herbal seperti secang dan wedang uwuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi hambat minimum (KHM) dan konsentrasi bunuh minimum (KBM) rebusan gagang cengkeh terhadap pertumbuhan Bacillus cereus dengan metode dilusi cair dan dilanjutkan dengan perhitungan jumlah koloni dengan metode Total Plate Count (TPC). Hasil penelitian ini menunjukkan konsentrasi hambat minimal rebusan gagang cengkeh yakni pada konsentrasi 40%, sedangkan konsentrasi bunuh minimum rebusan gagang cengkeh terhadap pertumbuhan Bacillus cereus masih belum ditemukan pada penelitian ini. Kesimpulan dari penelitian ini adalah rebusan gagang cengkeh memiliki aktivitas antibakteri dengan menghambat pertumbuhan Bacillus cereus penyebab diare.
Copyrights © 2024