Upaya pengembangan tanaman sorgum selalu diupayakan untuk perbaikan sifat varietas tanaman sorgum yang masih memiliki produktivitas yang masih rendah dan masih rentan terserang hama dan penyakit. Pengembangan bioteknologi sangat menjanjikan untuk menghasilkan varietas yang baru tanaman sorgum melalui trasnformasi genetik. Metode kultur jaringan yang tepat pada tanaman ini diperlukan untuk meningkatkan keberhasilan budidaya secara kultur jaringan terutama melalui induksi kalus. Penilitian bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh konsentrasi suplemen madu terhadap pembentukan kalus pada dua varietas tanaman sorgum. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial. Faktor pertama konsentrasi madu terdiri dari enam taraf yaitu 0 g/l, 5 g/l, 10 g/l, 15 g/l, 20 g/l, dan 25 g/l. Faktor kedua varietas tanaman sorgum yaitu Numbu dan Suri 4. Variabel yang diamati meliputi awal kemunculan kalus, warna dan tekstur kalus, serta tingkat pencoklatan media. Hasil penelitian menunjukkan penambahan madu 15 g/l (M3) pada media induksi kalus merupakan media terbaik terhadap awal kemunculan kalus. Perlakuan M3V1 (15 g/l;Numbu) menghasilkan kalus dengan warna putih kekuning - kuningan, tektur kalus yang remah, membentuk kalus yang embriogenik dan menekan pencoklatan pada media hingga 0% sehingga mendapatkan kalus dengan kualitas yang baik. Varietas Numbu memberikan respon terbaik dibandingkan varietas Suri 4 pada penilitian ini.Kata kunci: kalus, madu, sorgum, somatik embriogenesis
Copyrights © 2022