Airfoil merupakan bentuk penampang bilah dari Turbin Angin Sumbu Horizontal (TASH) yang mempengaruhi karakter aerodinamika turbin. Pemilihan bentuk airfoil merupakan salah satu proses awal dari perancangan TASH yang memegang peranan penting terhadap unjuk kerja TASH. Pada penelitian ini, diajukan metode pemilihan airfoil untuk bilah TASH dengan jenis bilah taperless (tanpa tirus) dan untwisted. Pemilihan dilakukan dengan cara membandingkan nilai lift-to-drag ratio beberapa airfoil pada beberapa kondisi bilangan Reynolds dari data polar yang didapatkan dari simulasi. Airfoil yang dibandingkan nilai lift-to-drag ratio-nya adalah 6 airfoil NACA 4-digit, yaitu: 4412, 4415, 5412, 5415, 6412, dan 6415. Seluruh airfoil tersebut disimulasikan karakter aerodinamikanya pada rentang bilangan Reynolds 50.000 hingga 300.000 menggunakan modul X-Foil yang terintegrasi dalam QBlade v0.96. Hasil simulasi menunjukkan bahwa airfoil NACA dengan ketebalan chord maksimum sebesar 12% memiliki lift-to-drag ratio yang lebih tinggi dibandingkan dengan airfoil lainnya. Perbandingan nilai lift-to-drag ratio dari beberapa airfoil dengan ketebalan chord maksimum 12% menghasilkan kesimpulan bahwa NACA 4412 sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan NACA 5412 dan NACA 6412 pada nilai bilangan Reynolds sama dengan atau lebih kecil dari 100.000. Kurva lift-to-drag ratio dari airfoil 5412 dan 6412 memiliki puncak yang lebih lebar, yang mengakibatkan puncak koefisien daya turbin terhadap rasio ujung bilah lebih lebar. Hal ini menunjukkan bahwa bilah TASH yang menggunakan airfoil 5412 atau 6412 dapat mempertahankan kondisi operasi yang lebih efisien pada berbagai kecepatan angin dan kecepatan rotasi generator.
Copyrights © 2023