Pada tanggal 16 Januari 2021 sebagian besar wilayah di Kota Manado tergenang banjir dikarenakan hujan dengan intensitas yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab banjir di Kota Manado dengan melakukan analisis peta streamline dari Berau of Meteorology (BoM), data Satelit Himawari-8 dengan metode Cloud Convective Overlays (CCO) dan teknik Red-Green-Blue (RGB), data kelembaban dan vertical velocity dari ECMWF. Hasil analisis menunjukkan adanya sirkulasi monsun Asia dan pusat tekanan rendah di perairan laut Arafura dan Samudera Hindia sebelah barat daya pulau Sumatera yang menyebabkan konvergensi dan shearline di Kota Manado. Analisis citra satelit menunjukkan suhu inti awan yang mencapai -77.5°C dan sebaran awan konvektif yang terdeteksi dengan baik melalui metode CCO. Teknik RGB airmass menunjukkan adanya massa udara hangat dan awan tinggi yang tebal yang diketahui merupakan awan konvektif yang mengandung partikel es kecil melalui analisis RGB day convective storm. Analisis kelembaban udara menunjukkan kondisi atmosfer yang jenuh dari sebelum hingga saat kejadian hujan lebat dengan adanya gerakan vertikal ke atas yang mendorong pembentukan awan konvektif yang menjulang tinggi.
Copyrights © 2022