Proses pengembangan budidaya ikan patin (Pangasius hypophthalmus) di Indonesia terus mengalami peningkatan disetiap tahun. Pakan merupakan salah satu komponen yang sangat menentukan koefisien teknis budidaya. Harga pakan komersial saat ini sangat mahal, biaya yang dikeluarkan untuk pakan dalam proses ikan konsumsi sudah sangat dirasakan oleh pembudidaya ikan patin, karena harga pakan ikan terus meningkat. Untuk menekan harga pakan maka perlu dicari alternatif pengganti sumber protein yang lebih murah dan mudah diperoleh. Salah satu bahan pakan alternatif sebagai sumber protein hewani adalah maggot yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pakan ikan. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh penmbahan tepung maggot terhadap pertumbuhan, efisiensi pemanfaatan pakan, dan kelulushidupan ikan patin (Pangasius hypophthalmus). Penelitian dilaksanakan tanggal 25 Oktober – 28 November 2023, di Balai Benih Ikan (BBI) Pecangaan Jepara. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) atas 4 perlakuan 3 ulangan. Perlakuan di bedakan pada dosis atau presentase pemberian tepung maggot pada benih ikan patin dengan ukuran 3-4 gram, perlakuan A (sebagai kontrol), B (penambahan tepung maggot 25%), C (penambahan tepung magot 35%), dan D (penambahan tepung maggot 40%). Analisis dilakukan terhadap pertimbuhan, efisiensi pemanfaatan pakan dan kelulushidupan ikan, menggunakan SPSS dengan One Way ANOVA dan dilanjukan dengan Uji Tukey dengan tingkat keyakinan 5%. Hasil penelitian menunjukan penambahan tepung maggot tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan mutlak, SGR, EPP dan SR. Dosis yang paling optimal terhadap pertumbuhan mutlak adalah perlakuan D (19,5 gram), SGR adalah perlakuan D (1,53%), EPP adalah perlauan D (47,14%) dan kelulushidupan adalah perlakuan B (96,67%).
Copyrights © 2024