Sistem Drainase Medokan Semampir di Surabaya, khususnya di Kecamatan Sukolilo, sering mengalami masalah genangan akibat perubahan tata guna lahan dari pertanian menjadi pemukiman. Untuk mengatasi masalah ini, dilakukan analisis drainase komprehensif menggunakan aplikasi SWMM 5.1. Analisis ini mencakup konversi data curah hujan ke intensitas hujan per jam dengan memakai Rumus Mononobe. Disamping itu, analisis ini melibatkan pemetaan daerah tangkapan air dan pembuatan model jaringan drainase yang sesuai dengan kondisi lapangan. Hasil analisis mengidentifikasi empat saluran penting, yaitu C2, C10, C16, dan C22, sebagai daerah yang rawan terjadi banjir. Temuan ini kemudian dikalibrasi secara ketat menggunakan metode Root Mean Square Error (RMSE), dengan nilai rendah sebesar 0,42, menunjukkan kesalahan yang minimal antara debit yang dihitung dan yang terukur, mencerminkan akurasi analisis tersebut. Dalam upaya manajemen banjir, penerapan Rain Harvesting sebagai solusi yang sangat efektif, dengan tingkat pengurangan genangan sebesar 60,22% di saluran C2 mengubah debit menjadi 1,04 m3/detik, dengan biaya sekitar Rp 1.995.626.169. Selain itu, dalam strategi manajemen banjir, ter pilih alternatif lain yaitu dengan meningkatkan dimensi saluran. Tercatat, saluran C22 menunjukkan tingkat pengurangan tertinggi, dengan ketinggian air setelah perbaikan sebesar 1,91 meter, dengan biaya total alternatif solusi perbaikan dimensi sekitar Rp 9.667.016.838.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024