DAS Bedadung Hulu merupakan DAS yang memiliki permasalahan tata guna lahan pada wilayah hulunya yang tergolong kritis. Dari kondisi tata guna lahan yang kritis menyebabkan erosi dan sedimentasi yang meningkat sehingga menjadikan wilayah DAS Bedadung Hulu terdampak bencana banjir dan tanah longsor. Untuk mengurangi besarnya erosi dan sedimentasi yang ada, perlu dilakukan analisis rancangan untuk mengurangi nilai erosi dan sedimentasi yang ada. Pada studi ini dilakukan dengan metode ArcSWAT untuk menghitung nilai laju erosi dan sedimentasi. Dari hasil simulasi eksisting diperoleh nilai erosi sebesar 39.117 ton/ha/thn dan sedimentasi sebesar 29.201 ton/ha/thn. Lalu untuk IBE eksisting diperoleh 3 kriteria, rendah seluas 9.559 ha (0.013% dari luasan lahan), sedang seluas 49056.802 ha (67.943% dari luasan lahan), dan tinggi seluas 23136.269 ha (32.044% dari luasan lahan). Setelah diperoleh nilai-nilai eksisting, dibuat analisis berupa arahan penggunaan lahan baru yang sesuai dengan kondisi. Dari arahan penggunaan lahan yang baru diperoleh nilai erosi sebesar 28.743 ton/ha/tahun dan sedimentasi sebesar 20.792 ton/ha/tahun. Untuk IBE diperoleh 2 kriteria, rendah seluas 6272.721 ha (8.688% dari luasan total), sedang seluas 65929.909 ha (91.312% dari luasan total). Dari hasil yang ada, disimpulkan hasil arahan penggunaan lahan yang baru berhasil menurun.
Copyrights © 2024