Linda Prasetyorini
Unknown Affiliation

Published : 33 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

Evaluasi Kinerja Pada Daerah Irigasi Way Lo Kecamatan Waelata Kabupaten Buru Sekar Arum, Rosalina Putri; Tri Budi Prayogo; Linda Prasetyorini
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2023.003.02.036

Abstract

Daerah Irigasi Way Lo terdapat di Desa Basalale, Kecamatan Waelata, Kabupaten Buru, Provinsi Maluku dengan bangunan utama bending tetap. Dari hasil inventarisasi dilapangan, terdapat 139 titik permasalahan yang tersebar diseluruh jaringan irigasi. Permasalahan tersebut tersebar pada 9 titik bangunan utama, 95 titik bangunan pada saluran pembawa, dan 35 titik pada saluran pembawa. Hingga saatini, pekerjaan pemeliharaan dan perbaikan berkala belum pernah dilakukan pada Daerah Irigasi Way Lo. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penilaian kinerja irigasi dengan metode Peraturan Menteri PUPR No12/PRT/M/2015 dan metode Fuzzy Set Theory, untuk menentukan skala prioritas penangan memanfaatkan metode AHP (Analytical Hierarchy Process). Berdasarkan hasil analisis didapatkan pada Metode Permen PUPR No.12/PRT/M/2015 indeks kinerja senilai 77,20% dan pada metode Fuzzy Set Theory senilai 75,34%. Dengan uji hipotesis komparatif tidak ada perbedaan yang signifikan dari kedua hasil metode tersebut. Hasil prioritas penanganan dengan metode AHP yaitu Prasarana Fisik (0,263) pada sub-aspek Saluran Pembawa (0,168).
Analisa Erosi dan Sedimentasi Berbasis SIG (Sistem Informasi Geografis) Pada Hulu Sub DAS Pacal Kabupaten Bojonegoro Aprilio, Muhammad Dafa'; Ussy Andawayanti; Linda Prasetyorini
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2023.003.02.034

Abstract

Abstrak: Penggunaan lahan yang tidak sesuai mempengaruhi terjadinya bencana longsor, dan banjir di bagian hilir Hulu Sub DAS Pacal. Studi in bertujuan untuk menganalisa laju erosi & sedimentasi, tingkat bahaya erosi pada Hulu Sub DAS Pacal, dan memberikan saran berupa arahan tata guna lahan dan bangunan pengendali sedimen yang sesuai dengan kondisi Hulu Sub DAS Pacal. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini yakni data curah hujan tahunan tahun 2012-2021, peta jenis tanah, peta kemiringan lereng, dan peta tata guna lahan. Dari hasil analisa diperoleh laju erosi tahunan pada Hulu Sub DAS Pacal diperoleh sebesar 575632.427 ton/tahun, laju sedimentasi tahunan menggunakan nilai SDR diperoleh sebesar 66801.078 ton/tahun. Hasil analisis tingkat bahaya erosi pada Hulu Sub DAS Pacal memiliki 5 kriteria yakni sangat ringan dengan luas 2187.887 Ha, ringan dengan luas 2467.503 Ha, sedang dengan luas 1152.400 Ha, berat dengan luas 716.453 Ha, sangat berat dengan luas 192.397 Ha. Hasil dari analisa tata guna lahan baru menunjukan pengurangan laju erosi sebesar 182231.529 ton/tahun, dan perencanaan checkdam direncanakan pada Sub DAS yang kritis yakni pada subdas 8 dan 9 dengan volume tampungan sebesar 3787.879 m3 dan 3750 m3. Abstract: Land conversation activities that are inconsistent affect the occurrence of landslides and flooding of the lower section of the watershed. This study is intended to analyze rate of erosion & sedimentation, erosion hazard level in Upper Section of Pacal Sub Watershed, and provided advise such a land use and sediment control structures that suits the condition of Upper Section of Pacal Sub Watershed. The data that is required for this study is yearly rainfall data from 2012-2021, soil type map, slope map, land-use map. Basen on the result, it can be concluded that The rate of the erosion each year in the Upper Section of Pacal Sub Watershed obtained raises 575632.427 ton/year, and rate of the sedimentation using value of SDR and obtained value of the rate of the sedimentation raises 66801.078 ton/year. The result of a erosion hazard level in Upper Section of Pacal Sub Watershed have 5 criteria namely very light with an area of 2187.887 Ha, light with an area of 2467.503 Ha, medium with an area of 1152.400 Ha. Heavy with an area of 716.453 Ha, very heavy with an area of 192.397 Ha. Result of the new land-use that shows that reduction of rate of the erosion raises 182231.529 ton/year, and the checkdam planned on Sub Watershed that critical which is Sub Watershed 8 and 9 with storage volume raises 3787.879 m3 and 3750 m3.
Analisis Tingkat Bahaya Erosi dan Arahan Penggunaan Lahan di Sub DAS Bango Berbasis Sistem Informasi Geografis Nurkholis, Muhamad Farid; Ussy Andawayanti; Linda Prasetyorini
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2023.003.02.057

Abstract

Perkembangan jumlah penduduk yang semakin hari semakin bertambah dan terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia, maka berdampak pada eksplorasi dan eksploitasi sumber daya alam tanpa memperhatikan dampak yang akan ditimbulkan pada lingkungan. Kegiatan eksploitasi dan eksplorasi pada Sub DAS Bango berakibat pada perubahan tata guna lahan. Pemanfaatan tata guna lahan yang tidak optimal akan menyebabkan peningkatan laju erosi. Sehingga diperlukan pemetaan laju erosi beserta tingkat bahaya erosi yang kemudian dapat diberikan skenario tata guna lahan baru. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode Universal Soil Loss Equation (USLE) dan diperoleh nilai laju erosi sebesar 90,978 ton/ha/tahun atau 7,582 mm/tahun, dimana nilai tersebut melebihi nilai erosi yang diperbolehkan di Indonesia yaitu sebesar 2,5 mm/tahun. Hasil analisis Tingkat Bahaya Erosi berdasarkan Indeks Bahaya Erosi diperoleh tingkat keritisan lahan dengan lahan potensial kritis seluas 75,35% dari luas total Sub DAS Bango, lahan semi kritis seluas 2,81%, lahan kritis seluas 8,87%, dan lahan sangat kritis seluas 13,67%. Arahan penggunaan lahan disusun berdasarkan kriteria dari Rehabilitasi Lahan dan Kekritisan Tanah (RLKT) Departemen Kehutanan. Penyusunan tata guna lahan baru disimulasikan kedalam tiga skenario tata guna lahan baru, skenario satu dapat mereduksi 84,167%, skenario dua dapat mereduksi 89,215%, dan skenario tiga dapat mereduksi 90,438%.
Analisa Erosi dan Sedimentasi Berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) di DAS Tanggul Kabupaten Jember Pratama, Noer; Ussy Andawayanti; Linda Prasetyorini
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2023.003.02.058

Abstract

Aktivitas penebangan liar dan pengelolaan lahan DAS Tanggul mengakibatkan perubahantata guna lahan, mengurangi vegetasi, perubahan nilai koefisien limpasandandayaikat tanah terhadap aliran permukaan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat erosi dan sedimentasi guna mendapatkanacuankonservasi tanah pada DAS Tanggul Kabupaten Jembermenggunakan metode MUSLE.Hasilnilai laju sedimentasi eksisting berkisar sebesar 366,69ton/ha/tahun atau 31,89mm/tahun dan untuk laju sedimentasi aktual adalah 184835,678ton/tahun. Nilai laju sedimentasi DAS Tanggul sebesar 31,89mm/tahun ini telah jauh melebihi batas normal toleransi erosi di Indonesia yaitu sekitar 2.5 mm/tahun. Status bahaya erosi DAS Tangguldidapatkan status kelastinggihinggasangattinggi dengan nilai IBE berkisar antara 5,22 sampai39,54, dengan presentase tinggi sebesar 22% dan 78% untuk sangat tinggi. Untuk mencegah terjadinya erosi dan laju sedimentasi, maka diperlukan arahan penggunaan lahan dengan melakukan pembagian wilayah DAS Tanggul menjadi 3 kawasanutama yaitu kawasan budidaya tanaman dengan luasan 61,96%, kawasan penyangga dengan luasan 24,84% dan kawasan lindung 13,20%. Skenario konservasi menggunakan metode vegetasimenghasilkan perubahan status lahan secara bermakna, 2sub DAS Tanggul pada status IBE tinggiberubah menjadi status sedangsedangkan5sub DAS status IBE sangat tinggi berubah menjadi status tinggi.
Perencanaan Sistem Distribusi Air Baku di Desa Galeo Baru dengan menggunakan Aplikasi WaterCAD V8i Nuryatim, Moch Rendy Dwi Laksana; Ussy Andawayanti; Linda Prasetyorini
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.028

Abstract

Desa Galeo Baru terletak pada pulau Kalimantan lebih tepatnya di Kecamatan BarongTongkok Kabupaten Kutai Barat, dalam rutinitas sehari-hari kebutuhan air baku masyarakat di Desa Galeo Baru sangat mengandalkan sumber air tanah, namun tidak semua masyarakat memilikinya. Dengan adanya sungai Goohaq nantinya dapat dijadikan suplai air baku guna memenuhi kebutuhan air baku di Desa Galeo Baru. Tujuan dari studi ini merupakan untuk merencanakan sistem jaringan air baku dari sungai Goohaq ke Desa Galeo Baru, meliputi kuantitas air, hidrolika dan rencana anggaran biaya. Untuk perencanaan jaringan dan perhitungan hidrolika menggunakan aplikasi WaterCAD V8i. Dari hasil analisa didapatkan kondisi hidrolis jaringan pipa masih memenuhi persyaratan teknis yang ditentukan, untuk kecepatan sebesar 0,100 m/dt – 2,5 m/dt, tekanan 0,5 atm – 10 atm, headloss gradient 0 m/km – 15 m/km. Dengan total rencana anggaran biaya (RAB) untuk perencanaan distribusi air baku di Desa Galeo Baru Kecamatan BarongTongkok Kabupaten Kutai Barat dengan nilai proyek sebesar Rp. 713.177.000.
Analisis Indeks Bahaya Erosi Berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) Pada DAS Petung Kabupaten Pasuruan Jawa Timur Zaafrano, Rizal; Ery Suhartanto; Linda Prasetyorini
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2023.003.02.062

Abstract

Perubahan tata guna lahan yang terjadi pada DAS Petung menyebabkan kawasan tersebut sering mengalami bencana banjir akibat meningkatnya erosi dan sedimentasi. Untuk menindak lanjuti permasalahan yang ada, maka dibutuhkan usaha konservasi lahan, baik berupa konservasi vegetatif maupun konservasi mekanis. Pada studi ini menggunakan model ArcSWAT untuk menghitung potensi erosi dan sedimentasi yang terjadi sehingga dapat memetakan sebaran Indeks Bahaya Erosi (IBE) pada DAS Petung. Berdasarkan hasil simulasi pada kondisi eksisting didapatkan rata-rata laju erosi eksisting sebesar 34,79 ton/ha/tahun dan sedimentasi 17,34 ton/ha/tahun. Hasil yang didapatkan dari analisis Indeks Bahaya Erosi (IBE) terdapat 3 kriteria yaitu rendah dengan luas 5,739 km2 (4,38% dari luasan lahan), kriteria sedang dengan luas 104,773 km2 (80,06% dari luasan lahan), dan kriteria tinggi dengan luas 20,350 km2 (15,55% dari luasan lahan). Dengan menggunakan konservasi vegetatif dan konservasi mekanis diperoleh hasil pemodelan berupa penurunan laju erosi pada DAS Petung yaitu dengan Indeks Bahaya Erosi (IBE) kriteria rendah seluas 121,123 km2 dan kriteria sedang seluas 5,739 km2. Hasil tersebut menunjukkan pelaksanaan usaha konservasi vegetatif (skenario) dan konservasi mekanis dapat mengurangi erosi maupun sedimen pada DAS Petung.
Analisa Laju Erosi dan Arahan Konservasi Lahan Pada DAS Kedunglarangan Kabupaten Pasuruan Puspitasari, Rina Amalia; Ery Suhartanto; Linda Prasetyorini
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.008

Abstract

Daerah Aliran Sungai (DAS) Kedunglarangan berlokasi di Pasuruan yang bermata air di Gunung Arjuna dan mengalir sampai Kecamatan Bangil, Pasuruan, dan pantai di Tlocor, Sidoarjo. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat bahaya erosi dan menganalisis nilai laju erosi dan sedimentasi yang terjadi di DAS Kedunglarangan Pasuruan. Dalam pengujian ini, penulis menggunakan model ArcSWAT 2012, dilakukan perhitungan MUSLE untuk menentukan laju erosi. Setelah itu, menentukan arahan konservasi dengan menggunakan dua teknik, teknik vegetatif dan teknik mekanis. Ditemukan rata-rata laju erosi dan sedimentasi selama 12 tahun, yaitu 24.76 ton/ha/tahun (2.06 mm/tahun) dan 10.99 ton/ha/tahun (0.19 mm/tahun). Hasil simulasi menghasilkan indeks bahaya erosi dan tingkat bahaya erosi yang menunjukkan distribusi berbeda di DAS, dengan upaya konservasi metode vegetatif dan mekanis berhasil mengurangi laju erosi dan volume sedimen. Implikasinya, penelitian ini memberikan rekomendasi konservasi yang efektif untuk mengatasi masalah erosi dan dampaknya, sebagai langkah penting dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan mengurangi risiko banjir.
Usaha Konservasi Terhadap Erosi Berbasis Sistem Informasi Geografis Pada Daerah Aliran Sungai Rejoso Kabupaten Pasuruan Amalia, Nadhea; Ery Suhartanto; Linda Prasetyorini
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2023.003.02.064

Abstract

DASRejoso sering terjadi bencana banjir setiap tahunnya, hal ini diakibatkanadanya tata guna lahanyang berubah. Perubahan tata guna lahan inilah memicu terjadinya erosi sehingga terjadi penumpukan sedimen di sungai. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, perlu dilakukan pengakajian mengenai tingkat bahaya erosi untuk menentukan usaha konservasi yang tepat berupa arahan penggunaan lahan dan perencanaan Checkdam. Untuk menentukan nilai erosi dan sedimentasi digunakan model ArcSWAT dengan melakukan empattahap yaitu delineasi DAS, pengelolaan HRU, pembuatan database, dansimulasi. Hasil simulasi menunjukkan nilai erosi rerata 10.11 ton/ha per tahun dan sedimentasi rerata 4.96 ton/ha per tahun. Hasil analisiskondisi Indeks Bahaya Erosi(IBE) menunjukkandua kriteria yaitu rendah dengan luas 326.99 km2dan sedang dengan luas 33.31 km2. Sedangkan untuk Hasil analisisTingkat Bahaya Erosi (IBE) didapat 4 kriteria yaitu sangat ringan seluas 92.66 km2, ringan seluas 58.06 km2, Sedang seluas 179.17 km2, Berat seluas 30.41 km2. Hasil dari arahan penggunaan lahan menunjukkan penurunan erosi sebesar 4.44 %, sedangkanperencanaan Checkdam padaDAS Rejoso menunjukkan penurunan volume sedimen sebesar 77.64 %.
Penanganan Genangan Berbasis Konservasi pada Kelurahan Arjowinangun Kota Malang Kalimatu Haqqin, Sarah; Runi Asmaranto; Linda Prasetyorini
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.012

Abstract

Tercatat banyak permasalahan banjir dan genangan yang terjadi di Kota Malang, salah satunya di Kelurahan Arjowinangun. Pesatnya pembangunan yang mengubah tata guna lahan dari lahan terbuka hijau menjadi perumahan dan bangunan lainnya, sehingga mengurangi daerah resapan air dan pada akhirnya melimpas dan bahkan menggenang. Oleh karenanya, diperlukan adanya evaluasi saluran drainase untuk kondisi eksisting untuk menentukan alternatif penanganan genangan yang tepat dengan berbasis konservasi. Evaluasi dilakukan dengan simulasi menggunakan SWMM, yang mana sering digunakan untuk perhitungan drainase perkotaan. Didapatkan genangan pada 9 saluran drainase dari 23 saluran tinjauan yang tidak mampu menampung debit rancangan periode ulang 5 tahun. Dalam SWMM, terdapat beberapa pilihan alternatif yang terdapat dalam LID Controls, beberapa diantaranya yaitu rain barrel dan infiltration trench. Dari kedua alternatif tersebut didapatkan kesimpulan bahwa rain barrel dapat mengurangi air limpasan lebih banyak, sedangkan infiltration trench dapat menambah total infiltrasi.
Analisis Keruntuhan Bendungan Sepaku Semoi Kabupaten Penajam Paser Utara Melalui Simulasi HEC-RAS Dan Berbasis InaSAFE Frederik, Yudae; Andre Primantyo Hendrawan; Linda Prasetyorini
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.021

Abstract

Bendungan Sepaku Semoi yang terletak di Kabupaten Penajam Paser Utara merupakan salah satu bendungan tipe timbunan homogen yang memiliki fungsi untuk mereduksi banjir dan mendukung kebutuhan air baku. Namun bendungan ini juga tidak terlepas dari risiko yang besar yakni keruntuhan bendungan. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui besarnya debit banjir rancangan maksimum yang terjadi pada daerah tangkapan air Bendungan Sepaku Semoi, mengetahui sebaran banjir Semoi melalui simulasi HEC-RAS 6.3.1, menentukan klasifikasi tingkat bahaya, dan memperkirakan estimasi kerugian akibat keruntuhan Bendungan Sepaku Semoi yang berbasis InaSAFE. Berdasarkan analisis debit banjir rancangan menggunakan HSS Nakayasu dan HSS Snyder, didapatkan bahwa debit PMF dari HSS Nakayasu sebesar 3264,165 m3/det yang akan digunakan pada analisis sebaran banjir menggunakan HEC-RAS 6.3.1. Hasil dari analisis HEC-RAS 6.3.1 menunjukkan bahwa luasan banjir akibat keruntuhan Bendungan Sepaku Semoi yakni seluas 22,4 km2 dengan kedalaman maksimum mencapai 12,82 meter. Hasil genangan ini akan digunakan dalam aplikasi InaSAFE yang menghasilkan bahwa keruntuhan Bendungan Sepaku Semoi dikategorikan ke dalam bahaya tingkat tinggi. Adapun total perkiraan kerugian akibat keruntuhan Bendungan Sepaku Semoi yakni sebesar Rp 17.055.740.420,00.