Pemanfaatan buah pisang hanya terbatas pada daging buah saja, sedangkan kulit buah pisang yang jumlahnya cukup besar sering kali dibuang begitu saja tanpa dimanfaatkan terlebih dahulu padahal di dalam kulit buah pisang terdapat kandungan pektin yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Pektin adalah senyawa polisakarida yang larut dalam air yang mengandung gugus-gugus metoksil. Penggunaannya yang paling umum adalah sebagai bahan perekat/pengental (gelling agent). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi kandungan pektin pada kulit buah pisang, perbandingan suhu ekstraksi terbaik pada proses ekstraksi serta karakterisasi pektin hasil ekstraksi. Pada penelitian ini, proses ekstraksi dilakukan dengan menggunakan pelarut air yang diasamkan dengan penambahan asam klorida dengan konsentrasi 0,5 N. Pada percobaan ini variabel tetap yang digunakan adalah waktu yaitu selama 90 menit, sedangkan variabel terikat yang digunakan adalah suhu. Analisa yang dilakukan meliputi pH, kadar air, kadar abu, berat ekuivalen, kadar metoksil, dan kadar asam galakturonat serta uji viskositas pada saus cabai. Hasil penelitian menunjukkan rendemen tertinggi didapatkan pada suhu ekstraksi 85°C yaitu sebesar 8,25%, kadar asam metoksil 2,98%, kadar asam galakturonat sebesar 70,72%, kadar air 8,00%, kadar abu 3,63%, dan uji viskositas saus sebesar 8500 cP.Kata kunci: ekstraksi, kulit pisang, metoksil, pektin
Copyrights © 2024