Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

Lead Adsorption in Lubricant Waste using Zeolite 'Aini Rahmadhaniar; Ratri Ariatmi Nugrahani; Nurul Fithriyah; Titik Lestariningsih
Jurnal Rekayasa Proses Vol 14, No 1 (2020)
Publisher : Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.792 KB) | DOI: 10.22146/jrekpros.49489

Abstract

Lubricant waste is one of the hazardous refuses which are regulated on the limit of lead content according to Government Regulations (Kep-51/MenLH/10/1995). Therefore, it is necessary to research for reducing the lead content. The purpose of this study is to understand the effect of adding adsorbents to decrease lead content in waste of lubricants taken from ships. The waste lubricant was recycled by adsorption using zeolite. Lubricant waste samples of 200 mL each were physically and chemically identified subjected to adsorption process using zeolite adsorbent whose concentrations (%w/w) were varied as follows: 7.5%, 13.25%, 14.25%, 15.75% and 17.5% with stirring speed of 150 rpm and contact time for 60 minutes. The best results were obtained at the adsorbent amount of 26.5 grams (concentration of 13.25%), for which lead content reduction reached 83%. The ANOVA F was obtained to be 13.42, and hence the study concluded that the amount of the adsorbent was related to the decrease in lead content.A B S T R A KPelumas bekas adalah salah satu limbah berbahaya yang dibatasi kadar timbalnya dalam Peraturan Pemerintah, sehingga perlu penelitian untuk menurunkan kadar timbal. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami pengaruh penambahan adsorben untuk menurunkan kadar timbal dalam pelumas bekas yang berasal dari mesin kapal. Pelumas bekas didaur ulang dengan adsorpsi menggunakan zeolit. Setiap sampel berisi 200 mL pelumas bekas yang telah diidentifikasi sifat fisika dan kimia-nya diadsorpsi menggunakan adsorben zeolit. Variasi konsentrasi zeolit (%w/w) yang digunakan yaitu: 7,5%; 13,25%; 14,25%; 15,75% dan 17,5% dengan kecepatan pengadukan 150 rpm dan waktu kontak 60 menit. Hasil terbaik diperoleh pada jumlah adsorben 26,5 g (konsentrasi 13,25%) dengan penurunan kadar timbal mencapai 83%. Faktor F pada hasil ANOVA adalah 13,42. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi antara konsentrasi adsorben dan penurunan kadar timbal.
PENGARUH JENIS ADSORBEN TERHADAP EFEKTIFITAS PENURUNAN KADAR TIMBAL LIMBAH CAIR RECYCLE AKI BEKAS Rohmat Mufti Ali; Tri Yuni Hendrawati; Ismiyati Ismiyati; Nurul Hidayati Fithriyah
Jurnal Teknologi Vol 12, No 1 (2020): Jurnal Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jurtek.12.1.87-92

Abstract

Pengolahan air limbah Aki bekas dilakukan karena menghasilkan timbal (Pb) sebagai polutan beracun terutama jika memasuki perairan sebagai air baku air minum. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan pengaruh jenis adsorben (zeolit dan karbon aktif) dan konsentrasinya (0%, 5%, 10%, 15%, 20%, dan 25%) terhadap penurunan kandungan Pb dalam air limbah dari proses daur ulang aki mobil bekas. Pembuatan sampel imitasi air limbah dilakukan dengan perendaman komponen aki mobil bekas, seperti pelat dan larutan asam, dalam 4 liter air selama 10 hari yang menghasilkan kadar awal Pb sebesar 8,02 mg/L dan pH sebesar 2. Adsorben diaktivasi dengan perlakuan kimia dan fisika, kemudian ditambahkan ke dalam sampel limbah sebanyak 100ml, lalu diaduk dengan kecepatan 150 rpm selama 1 jam. Volume NaOH 0,5 M yang dibutuhkan untuk menetralkan 10 ml sampel limbah yaitu 35,7 ml. Kadar Pb terendah dalam sampel limbah adalah 0,239mg/L yang diperoleh pada adsorpsi menggunakan adsorben karbon aktif 25%.
PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI EDIBLE FILM DARI NATA DE COCO DAN GLISEROL Furqon Cipta Ismaya; Nurul Hidayati Fithriyah; Tri Yuni Hendrawati
Jurnal Teknologi Vol 13, No 1 (2021): Jurnal Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jurtek.13.1.81-88

Abstract

Salah satu jenis kemasan bahan pangan yang aman dan bersifat biodegradable adalah dengan pengemasan menggunakan edible film. Edible film adalah suatu lapisan tipis yang rata, dibuat dari bahan yang dapat dikonsumsi, dan dapat berfungsi sebagai barrier agar tidak kehilangan kelembaban. Tujuan penelitian ini adalah membuat edible film dari nata de coco dan gliserol sebagai plasticizer, serta menguji pengaruh kenaikan konsentrasi gliserol terhadap karakter mekanik edible film. Penelitian ini menggunakan metodologi mixing dan casting. Variabel bebas pada penelitian ini meliputi konsentrasi gliserol 2%, 4%, 6%, 8%, 10% b/b. Penelitian menggunakan analisa sampel yaitu analisa ketebalan, tensile strength dan elongation. Analisa data menggunakan metode regresi. Semakin banyak gliserol yang ditambahkan, maka ketebalan film semakin meningkat dari 0,09 mm hingga 0,15 mm dan elongation semakin meningkat dari 1,59% sampai 13,75%, namun tensile strength menurun dari 32,40 MPa sampai 2,267MPa. Hasil karakterisasi film menunjukkan bahwa komponen utama penyusun nata adalah polimer selulosa. Hal ini ditunjukkan dengan adanya puncak serapan gugus fungsi karakteristik yaitu O-H, C-H dan C-O.
ANALISIS DAYA PIEZOELEKTRIK MODEL HYBRID SOLAR CELL-PIEZOELECTRIC SKALA RENDAH Ery Diniardi; Syawaluddin Syawaluddin; Anwar Ilmar Ramadhan; Nurul Hidayati Fithriyah; Erwin Dermawan
Jurnal Teknologi Vol 10, No 2 (2018): Jurnal Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jurtek.10.2.139-146

Abstract

Indonesia merupakan negera yang memiliki sumber energi baru dan terbarukan yang belum dikembangkan secara optimal dan besar-besaran digali dan digunakan, terutama energy sel surya dan energi air hujan. Kelebihan dari iklim tropis, yaitu hujan dan panas, sudah seharusnya dikembangkan secara masif dan secara diversifikasi energy. Salah satunya energi air hujan dengan menggunakan Piezolektrik. Bahan piezoelektrik yang mampu mengubah energi mekanik menjadi energi listrik menjadi sumber utama pembahasan dalam penelitian ini. Besarnya energi yang dapat dihasilkan bergantung secara langsung kepada ukuran membran piezoelektrik, ukuran titik air hujan dan frekuensinya. Metode yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan melakukan pengujian secara eksperimental. Sel piezoelectric diukur dan dianalisis daya yang diperoleh berdasarkan pengaruh tekanannya. Hasil yang diperoleh Pick up Piezo electric element diperoleh tegangan terbaik di piezo adalah 0,94 volt dengan waktu kapasitor mengumpulkan energi selama 45 detik.
PEMANFAATAN LIMBAH KACA UNTUK SINTESIS ZEOLIT DENGAN VARIASI WAKTU TINGGAL DALAM REAKTOR HIDROTERMAL Ericha Indriani Marjuki; Nanda Amelia; Nurul Hidayati Fithriyah
Prosiding Semnastek PROSIDING SEMNASTEK 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan memanfaatkan limbah kaca sebagai sumber silika pada sintesis zeolit dengan menggunakan metode hidrotermal. Bahan baku yang digunakan dalam sintetis zeolit adalah limbah kaca yang di dapat dari laboratorium atau disebut dengan borosilikat, dan bahan pembantu nya yaitu Natrium Hidroksida ( NaOH) dimana bahan tersebut digunakan untuk membentuk Natrium Silikat dengan konsentrasi NaOH 3M. Larutan Natrium Silikat dicampur dengan Natrium Aluminat dengan cara dicampurkan kemudian diaduk menggunakan magnetic stirrer dan dimasukkan ke dalam reaktor hidrotermal dengan suhu 100◦C dengan variasi waktu tinggal 3 jam; 3,5 jam; 4 jam; 4,5 jam; 5 jam. Hasil rendemen tertinggi diperoleh dari varian waktu tinggal 4 jam namun struktur yang terbentuk belum stabil karena masih mengikat karbonat. Sedangkan tertinggi kedua ialah 4.5 jam dengan struktur zeolit yang stabil dan murni serta kekuatan adsorpsi sebesar 76%. Dari perhitungan yield adsorpsi di dapatkan bahwa waktu tinggal optimum ialah 4,5 jam dengan yield sebesar 11,61%. Zeolit yang terbentuk memiliki rasio Si:Al sebesar 1:1. Zeolit yang memiliki struktur yang stabil dan murni ialah zeolit dengan struktur Na8Al6Si6O24(OH)2(H2O)2 dengan panjang gelombang 863-877 cm-1.
PENGARUH KADAR KATALIS NIKEL DARI LIMBAH INDUSTRI ELEKTROPLATING PADA BESARNYA BILANGAN OKSIRAN DAN BILANGAN IOD DARI REAKSI EPOKSIDASI METIL OLEAT Athiek Sri Redjeki; Nurul Hidayati Fithriyah
Prosiding Semnastek PROSIDING SEMNASTEK 2015
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Limbah industri elektroplating masih mengandung bermacam-macam senyawa logam, antara lain nikel. Pemanfaatan limbah elektroplating untuk pembuatan katalis Nikel dilakukan dengan proses hidrotermal. Katalis yang dihasilkan diuji efektifitasnya dengan cara memanfaatkannya untuk reaksiepoksidasi metil oleat. Sebagai senyawa pembawa oksigen digunakan asam asetat. Variabel yang digunakan adalah konsentrasi katalis 20%, 40%, 60%, dan 80% dari berat asam asetat glasial. Temperatur reaksi 70oC, dan waktu reaksi bervariasi 1,2,3 dan 4 jam. Hasil penelitian menunjukkan tingginya nilai oksiran yaitu sebesar 1,24 pada konsentrasi katalis 20% dan waktu reaksi 4 jam, sedangkan bilangan iod yang diperoleh sebesar 64,81.
PENGARUH WAKTU EKSTRAKSI TERHADAP RENDEMEN GELATIN DARI TULANG IKAN NILA MERAH Fadjar Rahayu; Nurul Hidayati Fithriyah
Prosiding Semnastek PROSIDING SEMNASTEK 2015
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gelatin adalah sejenis derivat protein yang dapat diekstraksi dari tulang. Tulang ikan nila merah dapat digunakan  sebagai bahan baku pembuatan gelatin. Ekstraksi gelatin dari tulang ikan dapat memanfaatkan limbah pengolahan ikan agar memiliki nilai ekonomis, juga sebagai alternatif untuk memperoleh gelatin yang halal. Tulang ikan nila merah dibersihkan dari sisa daging dan lemak, kemudian dipotong kecil-kecil. Potongan tulang ikan nila merah kemudian direndam dalam asam klorida 5% v/v dengan perbandingan tulang dan asam 1 : 5 b/v selama 36 jam sehingga terbentuk ossein. Ossein yang terbentuk dinetralisasi sampai pH 4-5, kemudian diekstraksi jaringan kolagennya menjadi gelatin dalam aquadest dengan variasi waktu 1,5; 3; 5; 7 dan 9 jam pada suhu 55°C, untuk mengetahui waktu ekstraksi optimum. Rendemen gelatin dihitung sebagai persen berat gelatin dalam tulang ikan. Dari penelitian ini didapat waktu (X) optimum ekstraksi untuk mendapatkan rendemen gelatin (Y) maksimum dari tulang ikan nila merah selama 5 jam, dengan persamaan Y = 0,00492X3 + 0,0305X2 – 1,2062X + 15,0593 dengan korelasi R2 = 0,8468.
PEMBUATAN ZEOLIT SINTETIS BERTEKNOLOGI HIDROTERMAL DARI LIMBAH KACA DENGAN VARIASI NaOH DALAM PEMBUATAN LARUTAN NATRIUM SILIKA Nanda Amelia; Ericha Indriani Marjuki; Nurul Hidayati Fithriyah
Prosiding Semnastek PROSIDING SEMNASTEK 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan memanfaatkan limbah kaca sebagai sumber silika pada sintesis zeolit dengan menggunakan hidrotermal. Bahan baku yang digunakan dalam sintetis zeolit adalah limbah kaca, dan bahan pembantu nya yaitu Natrium Hidroksida (NaOH) dan Natrium alumina ( Na2Al2O4 ). Pembuatan Natrium Silikat yaitu dengan melibatkan bahan utama yaitu limbah kaca dan bahan pembantu (NaOH) yang memiliki variasi konsentrasi 2 ; 2,5 ; 3 ; 3,3 ; 4. Larutan natrium silikat dibuat dengan menggunakan metode sol-gel, keadaan optimum pada larutan diperlukan hasil rendemen konsentrasi serta analisa kandungan yang terdapat pada larutan natrium silikat sampel dengan alat FTIR, di mana kandungan yang terbentuk adalah vibrasi ulur Si-O pada silanol yang terdapat di puncak bilangan gelombang 979,521 cm-1 dan dengan rendemen yang didapat yaitu 72,88 % pada konsentrasi 3 M. Setelah di dapat kondisi optimum pada larutan natrium silikat, kemudian di sintesa dengan natrium aluminat untuk mendapatkan produk zeolit. Zeolit dibuat dengan menggunakan teknologi Hidrotermal. Zeolit tersebut diuji kapasitas adsorpsinya dengan hasil yang didapat adalah 1,31 pada zeolit sampel dan 1,11 pada zeolit komersial (gr / gr zeolit).
Pengaruh Perbedaan Suhu Kalsinasi pada Sintesa Nanopigmen CoAl2O4 Zulfikar Adi Bhaskara; Fini Rizkita; Anna Aqmaliah; Nurul Hidayati Fithriyah; Athieq Sri Redjeki
Prosiding Semnastek PROSIDING SEMNASTEK 2017
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kobalt merupakan bahan kimia yang umum digunakan sebagai bahan pewarna di berbagai industri, oleh karena itu dilakukan pengembangan alternatif pembuatan pewarna dengan bahan baku  CoAl2O4  sebagai pigmen pada keramik dengan teknologi nano. CoAl2O4 disintesa dengan metode bottom up dan kemudian dikalsinasi untuk menghasilkan pigmen. Nanopigmen kemudian dilakukan pengujian pengaruh suhu kalsinasi dan karakteristik yaitu XRD dan SEM. Variabel suhu kalsinasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu suhu 400, 500, 600,700 dan 800oC dengan kondisi pH 8, waktu pengadukan 2.5 jam dan penambahan tween sebagai surfaktan. Dari peneliatian ini didapatkan hasil optimum pada suhu 800oC melalui pengujian XRD dengan hasil; height: 163.4 dengan d-spacing 1.99229.Kata kunci: Kobalt, nanopartikel, pigmen
PENGARUH WAKTU PERENDAMAN DALAM ASAM TERHADAP RENDEMEN GELATIN DARI TULANG IKAN NILA MERAH Ika Nanda Arima; Nurul Hidayati Fithriyah
Prosiding Semnastek PROSIDING SEMNASTEK 2015
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Limbah tulang ikan nila merah yang mengandung kolagen dapat dimanfaatkan dalam pembuatan gelatin. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh lamanya waktu perendaman tulang dalam asam terhadap pembentukan rendemen gelatin yang dihasilkan. Gelatin ini termasuk ke dalam golongan tipe A karena menggunakan asam sebagai bahan perendamnya. Metode yang digunakan adalah ekstraksi yang sebelumnya melalui tahapan pencucian sampel, pengecilan ukuran, perendaman dalam asam klorida 5% dengan variabel waktu yang digunakan adalah 10, 24, 36, 48, dan 60 jam, netralisasi, ekstraksi, filtrasi, pengeringan. Analisa sifat fisika dan kimia yang dilakukan meliputi pH, kadar air, kadar abu dan rendemen gelatin. Hasil analisa pH, kadar air, dan kadar abu gelatin masih memenuhi SNI 06-3735, yaitu berturut-turut 5,2; 7,3% dan 0,92%. Dari hasil penelitian diketahui waktu perendaman optimal didapat pada lama perendaman 36 jam, sebab lebih dari itu rendemen mengalami penurunan. Korelasi waktu perendaman (X) dengan rendemen gelatin (Y) adalah  Y= -0,003X2 + 0,254X – 4,836 , dengan persen ralat sebesar 4,69 %.