My Indonesian Sehat Application (ASIK) is an application developed by the Indonesian Ministry of Health to strengthen immunization data. However, the limited knowledge of health workers in using the ASIK application resulted in reported immunization coverage up to the third quarter reaching 32,62% whereas manual immunization coverage date reached 62,80%. For Pekanbaru City, the manual immunization coverage date is 51,57% and ASIK 21,22%, so there is a large gap. The aim of this service is to increase health workers' knowledge regarding the use of the ASIK application for complete routine immunization coverage reports. The method used in socialization activities is carried out online by holding Zoom Meetings. Evaluation of knowledge results using a quantitative type of research, quasy design-one group pre-test and post-test experiment. The total sample of 21 respondents was taken using total sampling techniques, questionnaire measuring tools. Data analysis used the paired t-test. The results of this research show that there is a significant effect of providing socialization on the ASIK Application on increasing PJ's knowledge of the immunization program in using the ASIK Application with (pvalue=0.000). ASIK application socialization activities can be carried out continuously, not only to immunization program PJs but also to all immunization program PJs, midwives and cadres not only in Pekanbaru City but also covering all regencies in Riau Province. Abstrak Sanitasi merupakan faktor penting dalam kesehatan masyarakat tidak terkecuali bagi masyarakat pesisir. Salah satu masalah dalam kesehatan lingkungan pada masyarakat Indonesia termasuk pada masyarakat pesisir adalah jamban keluarga yang dapat berdampak buruk pada status kesehatan masyarakat. Tujuan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Masyarakat Pesisir tentang pengelolaan limbah cair rumah tangga. Sasaran kegiatan pengabdian ini yaitu masyarakat Dusun Babana Pantai yang sering Buang Air Besar di pantai sebanyak 20 orang. Metode pengabdian yang digunakan adalah Ceramah Tanya Jawab dan Demonstrasi. Tahapan kegiatan pengabdian dimulai dengan edukasi tentang stop buang air besar sembarangan, kemudian dilanjutkan dengan Demonstrasi Pembuatan Drumpicon (Drum Ipal Consentrat) dan yang terakhir adalah edukasi pengelolaan limbah cair rumah tangga. Peserta sangat bersemangat mengikuti kegiatan yang ditandai dengan kehadiran peserta tepat waktu dan keaktifan dalam memberikan pertanyaan. Hasil pengabdian: setelah dilakukan edukasi, 90% peserta memiliki pengetahuan yang baik tentang stop buang air besar sembarangan dan 85% peserta memiliki pengetahuan yang baik tentang pengelolaan limbah cair rumah tangga. Terbentuk 1 Drumpicon percontohan di salah satu rumah warga yang diharapkan dapat memotivasi rumah tangga yang lain untuk tidak buang air besar sembarangan.
Copyrights © 2024