Temuan tes kemampuan awal berpikir kritis matematis peserta didik di SMP Negeri 9Magelang yang menghasilkan skor 25,81 dari skor maksimum 100 menjadi pendorong untukpeneliti. Keterlibatan dan keaktifan peserta didik kurang ketika pembelajaran berlangsung.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh model Problem Based Learning (PBL)berbantuan LKPD terhadap kemampuan berpikir kritis matematis ditinjau dari self-efficacy padapeserta didik kelas VIII. Dalam penelitian ini digunakan pendekatan kuantitatif dengan metodepenelitian quasi experiment design. Variabel bebas pada penelitian ini yaitu model pembelajaran dan self-efficacy, sedangkan variabel terikat penelitian ini yaitu kemampuan berpikir kritis matematis. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 62 peserta didik dari kelas VIII C dan kelas VIII D. Analisis data yang digunakan antara lain uji normalitas, uji homogenitas, uji-t, uji anava dua jalan, dan uji pasca anava yaitu uji scheffe. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh: (1) kemampuan berpikir kritis matematis peserta didik yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran PBL berbantuan LKPD lebih baik daripada peserta didik yang mengikuti pembelajaran pada model pembelajaran langsung; (2) peserta didik dengan self-efficacy kategori tinggi memiliki kemampuan berpikir kritis matematis sama baiknya dengan peserta didik yang memiliki self-efficacy kategori sedang; peserta didik dengan self-efficacy kategori sedang dan tinggi memiliki kemampuan berpikir kritis matematis lebih baik daripada peserta didik yang memiliki self-efficacy kategori rendah; dan (3) tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dan self-efficacy terhadap kemampuan berpikir kritis matematis.
Copyrights © 2023