Bulb storage is a crucial post-harvest treatment in shallot (Allium ascalonicum L.) farming because suboptimal storage duration can reduce the quality of the bulbs, making them difficult to replant. Identifying the optimal storage duration specifically for shallots can be apractical guide for farmers in increasing shallot productivity. In addition, understanding the effects of storage on the quality and suitability of shallot bulbs can be used to minimize losses due to improper storage. This study aims to evaluate the effect of bulb storage duration on the growth performance and yield of two shallot varieties, namely Bauji and Thailand. The study used a two-factor, completely randomized design (CRD). The first factor was the duration of bulb storage (30, 45, and 60 days), and the second was the shallot variety (Bauji and Thailand). Each treatment was designed as a combination of storage duration and variety, resulting in 6 treatment combinations. The results showed that the Thai variety, with a storage duration of 45 days, produced the best growth and yield compared to other treatments. The Bauji variety showed less than optimal results at all storage durations, especially at 60 days of storage. This study concludes that Thai varieties and 45 days of storage duration are the best combination to obtain optimal shallot harvests.   Penyimpanan umbi merupakan perlakuanpascapanen yang krusial dalam pertanian bawang merah (Allium ascalonicum L.), karena durasi penyimpanan yang tidak optimal dapat menurunkan kualitas umbi sehingga sulit ditanam kembali. Identifikasi durasi penyimpanan optimal yang spesifik untuk bawang merah dapat menjadi panduan praktis bagi petani dalam meningkatkan produktivitas bawang merah. Selain itu, pemahaman mengenai efek penyimpanan terhadap kualitas dan kelayakan tanam umbi bawang merah dapat digunakan untuk meminimalisir kerugian akibat penyimpanan yang tidak tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh durasi penyimpanan umbi terhadap kinerja pertumbuhan dan hasil panen dua varietas bawang merah, yaitu Bauji dan Thailand. Penelitian dilaksanakan dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) dua faktor. Faktor pertama berupa durasi penyimpanan umbi (30, 45, dan 60hari) serta faktor kedua adalah varietas bawang merah (Bauji dan Thailand).Setiap perlakuan dirancang dalam bentuk kombinasi dari durasi penyimpanan dan varietas sehingga diperoleh 6 kombinasi perlakuan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa varietas Thailand dengan durasi penyimpanan 45 hari menghasilkan pertumbuhan dan hasil panen terbaik dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Varietas Bauji menunjukkan hasil yang kurang optimal pada semua durasi penyimpanan, terutama pada penyimpanan 60 hari. Kesimpulan penelitian ini adalah varietas Thailand dan durasi penyimpanan 45 hari merupakan kombinasi terbaik untuk mendapatkan hasil panen bawang merah yang optimal.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024