Kedelai hitam merupakan tanaman kacang-kacangan yang digunakan untuk konsumsi sebagian besar masyarakat Indonesia untuk bahan pembuatan kecap. Metode biofortifikasi dapat diterapkan melalui aplikasi bahan organik dan pupuk NPK. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui interaksi antara bahan biochar dan dosis pupuk anorganik. Hipotesis penelitian ini adalah bahan biochar spesifik dengan dosis NPK tertentu mampu meningkatkan hasil kedelai. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial dengan dua faktor, faktor pertama dosis pupuk anorganik 150 kg ha-1, 200 kg ha-1, 250 kg ha-1, sedangkan faktor kedua bahan biochar yang terdiri dari tongkol jagung (CC), jerami padi (RS) dan sekam padi (RH). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan dosis NPK 150 kg ha-1 dengan biochar RS dan RH terhadap jumlah polong masing-masing mencapai 42,22 dan 46,31. Sedangkan jumlah polong pada aplikasi NPK 200 kg ha-1 dengan biochar CC dan RH mencapai 40,89 dan 45,53. Dosis NPK tertinggi 250 kg ha-1 mencapai jumlah polong sebesar 40,81 per tanaman pada perlakuan tanpa biochar. Bobot 100 biji akibat pemberian NPK 150 kg ha-1 dan 250 kg ha-1 memiliki bobot biji yang sama namun lebih tinggi 17,07% dari pemberian dosis NPK 200 kg ha-1. Sebaliknya bobot biji per ha hanya dicapai pada aplikasi biochar jerami padi dengan kenaikan 22,91% dibandingkan dengan perlakuan tanpa biochar (WB).
Copyrights © 2024