Anemia pada kehamilan berhubungan dengan peningkatan risiko preeklamsia, perdarahan pasca persalinan, atonia uteri, dan infeksi. Pada janin dan bayi yang dilahirkan, anemia defisiensi besi dapat menyebabkan pertumbuhan janin terhambat, gangguan perkembangan, kelahiran prematur, kelainan kongenital, dan bayi berat lahir rendah (BBLR). Anemia kehamilan berpotensi membahayakan ibu dan anak, karena itu anemia memerlukan perhatian serius dari semua pihak yang terkait dalam pelayanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan anemia pada ibu hamil dengan BBLR di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung tahun 2022. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain penelitian analitik observasional dengan metode pendekatan cross-sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Pengambilan data dari rekam medik pasien yang disimpan di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung, Selanjutnya dianalisis menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan bantuan program aplikasi statistik SPSS. Terdapat hasil distribusi frekuensi anemia pada ibu hamil di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung tahun 2022 sebanyak 90 orang (50,0%). Kemudian pada distribusi frekuensi BBLR di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung tahun 2022 sebanyak 52 kasus (28,9%). Hasil uji statistik diperoleh p value = 0,003 (p< 0,05) yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara anemia pada ibu hamil dengan bayi berat lahir rendah (BBLR). Kesimpulan penelitian ini menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara anemia pada ibu hamil dengan bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung tahun 2022.
Copyrights © 2024