Pada tahun 2015, Laporan PISA (Programme for International Student Assessment) yang dikeluarkan oleh OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development) keterampilan HOTS Indonesia menduduki peringat ke 7 dari bawah dari 76 negara yang disurvei. Salah satu faktor yang memicu rendahnya keterampilan berpikir tersebut yaitu kurangnya latihan bagi para siswa dalam mengerjakan soal-soal yang menuntut kemampuan menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Tujuan dari penelitian ini menganalisis kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS) siswa pada materi ikatan kimia yang disajikan dalam bentuk kuis interaktif Quizizz dan mengembangkan instrumen penilaian kognitif. Penelitian ini menggunakan model pengembangan 4D, namun hanya sampai pada tahap develop (pengembangan). Metode yang digunakan meliputi angket, wawancara, dan pemberian soal tes. Tahap instrumen pada penelitian ini dilakukan uji coba sebanyak 2 kali, yaitu uji coba terbatas kepada 27 siswa dan uji coba skala sedang kepada 69 siswa. Hasil penelitian menunjukkan: 1) Instrumen memiliki keterbacaan soal sebesar 75,75%, 2) Validitas dari ahli materi 87,80%, validitas ahli media 85,45% dan reliabilitas 0,647, 3) Tingkat kesukaran butir soal 0,30, dan daya beda 0,11, 4) Frekuensi pencapaian HOTS 1,45% baik, 28,98% cukup, 46,38% kurang, 23,19% sangat kurang. Berdasarkan penelitian tersebut sebagian besar siswa masih tergolong kategori kurang dalam memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi. Oleh karena itu, siswa memiliki kemampuan yang kurang dalam menyelesaikan soal HOTS, instrumen dikatakan layak jika memiliki reliabilitas dan validitas yang baik.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024