Kabupaten Pangandaran dan sekitarnya berada di Provinsi Jawa Barat bagian selatan, dan merupakan daerah rawan gempa bumi. Hal ini disebabkan karena daerah tersebut terdapat banyak patahan (sesar) dan berada di atas formasi geologi yang relatif muda. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi struktur patahan di Kabupaten Pangandaran dan sekitarnya berdasarkan data anomali magnetik. Data yang digunakan dalam penelitian diperoleh dari hasil digitasi lembar anomali magnetik yang berasal dari Pusat Survei Geologi, Bandung. Keberadaan sesar diidentifikasi menggunakan dua filter analisis derivatif, yaitu First Horizontal Derivative (FHD) dan Second Vertical Derivative (SVD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa anomali magnetik reduksi ke kutub sebesar -646,3 nT hingga 780,1 nT dan anomali magnetik residual sebesar -723,3 nT hingga 542,4 nT. Hasil interpretasi menunjukkan struktur geologi bawah permukaan pada sayatan A-A’ terdapat dua sesar normal dan struktur lipatan antiklin, pada sayatan B-B’ terdapat empat sesar normal dan satu sesar naik, pada sayatan C-C’ terdapat tiga sesar normal dan satu sesar naik, dan pada sayatan D-D’ terdapat dua sesar normal, tiga sesar naik, serta struktur lipatan berupa antiklin dan sinklin.
Copyrights © 2024