Stunting merupakan suatu kondisi kegagalan pertumbuhan pada anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, terutama pada masa 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Stunting pada anak ditandai dengan tinggi badan yang lebih pendek dari standar usia. Gerakan penurunan stunting ini merupakan gerakan terpadu menuju cita-cita kebijakan nasional dan daerah. Maka penelitian ini membahas tentang upaya optimalisasi multipihak dalam percepatan penurunan stunting di Kota Salatiga. Dalam konteks ini, kerangka advokasi Covey dan Miller digunakan sebagai kerangkanya. Analisis Multi-Stakeholder menggunakan teori kajian Penta Helix dan pendekatan konsep 5K: kota/pemerintah, kampus, korporasi/perusahaan, komunitas, dan desa. Penelitian ini menggunakan desain analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif, dengan pengolahan data kualitatif dilakukan dengan metode advokasi menurut kerangka advokasi Covey dan Miller dengan penekanan pada sejarah kehidupan. Hasil penelitian ini menemukan bahwa pencegahan stunting merupakan program prioritas di Kota Salatiga, dengan penekanan pada kolaborasi dan keterlibatan berbagai pemangku kepentingan atau multistakeholder. Data stunting Kota Salatiga menunjukkan prevalensi stunting pada tahun 2022 sebesar 6,21%, optimis menargetkan program zero stunting pada tahun 2024
Copyrights © 2023