Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

PENGARUH SENAM LOW IMPACT TERHADAP KADAR GULA DARAH PADA LANSIA DENGAN RIWAYAT DM DI POSYANDU LANSIA ASOKA SALATIGA Kinasih, Angkit; Mangalik, Gelora; Oktafiani, Endah
Sains Olahraga : Jurnal Ilmiah Ilmu Keolahragaan Vol 4, No 1: April 2020
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/so.v4i1.17782

Abstract

Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit gangguan metabolisme kronis yang ditandai dengan peningkatan glukosa darah. Peranan glukosa didalam tubuh sebagai sumber energi. Seiring dengan proses penuaan, semakin banyak lansia yang beresiko terhadap penyakit DM. Aktivitas fisik seperti senam low impact sangat berpengaruh bagi lansia dalam mengatur kadar gula darah. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi pengaruh senam low impact terhadap kadar gula darah pada lansia dengan riwayat DM. Metode dalam penelitian ini adalah metode Pre eksperimen, dengan menggunakan tes awal dan tes akhir dengan adanya perlakuan dalam kondisi yang terkendalikan. Sempel yang digunakan adalah 9 responden lansia dengan riwayat DM dengan Teknik purposive sampling.  Tes kadar gula darah di lakukan dalam waktu 1 hari sebanyak 2 kali, sebelum melakukan senam dan 5 menit sesudah senam yang dilalukan dengan durasi waktu 20 menit. Hasil penelitian menunjukan kadar gula darah sebelum perlakuan dengan rata-rata sebesar 315,56±84,34 mg/dL dan sesudah perlakuan dengan rata-rata sebesar 285,00±69,43  mg/dL dengan penurunan kadar gula sebesar 30,556 mg/dL, sehingga menunjukan bahwa adanya pengaruh setelah diberikan perlakuan terhadap penurunan kadar gula darah pada lansia di Posyandu Lansia Asoka Salatiga. Senam low impact ini diharapkan dapat diterapkan untuk membantu mengontrol kadar gula darah pada lansia. Kata Kunci : Senam Low Impact, kadar gula darah, DM
HUBUNGAN PERILAKU MAKAN DAN STATUS GIZI DENGAN STATUS KESEHATAN MENTAL SISWA SEKOLAH DASAR Vera Adi, Jufriana Yuwono; Mangalik, Gelora; Ranimpi, Yulius Yusak
Jurnal Kesehatan Vol 11, No 1 (2020): Jurnal Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (421.683 KB) | DOI: 10.26630/jk.v11i1.1926

Abstract

Nutrition is one of the important factors that determine the level of health between physical and mental development. Well greatly affects the concentration and intelligence of children in receiving and absorbing any knowledge obtained at school. The purpose of this study was to identify the relationship between eating behavior and nutritional status with the mental health status of students in Jayapura State Instruction Waena Permai. This research uses quantitative methods with correlation design and data collection techniques used questionnaires and structured interviews. Respondents in this study were all students in grades V and VI with age criteria 10-13 years with a sample of 40 respondents. The result of this study was, the eating behavior of class V and VI respondents most often consumed rice, eggs, fish, water spinach, bananas, and sweet tea. Nutritional status in class V and VI respondents was normal, and most mental health in class V and VI respondents was abnormal. In the conclusion of this study, there is no significant relationship between nutritional status and mental health with a significant value of 0.949.
PROGRAM PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN:STUDI KASUS PADA IBU HAMIL DENGAN KURANG ENERGI KRONIS DI PUSKESMAS CEBONGAN SALATIGA Mangalik, Gelora; Koritelu, R. Trikoriyanto; Amah, Mirna Wala; Junezar, Rananda; Kbarek, Omega Peggy I.; Widi, Ristia
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 10, No 1 (2019): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : STIKES Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/jikk.v10i1.537

Abstract

Ibu hamil adalah kelompok yang rentan mengalami masalah kesehatan diantaranya kekurangan gizi. Kekurangan gizi pada ibu hamil banyak terjadi di negara-negara  berkembang yang  meliputi kurang energi kronis (KEK)  maupun kekurangan zat gizi mikro. Ibu hamil dengan KEK dapat berpengaruh terhadap proses pertumbuhan janin serta dapat menyebabkan keguguran, bayi berat lahir rendah (BBLR), kematian neonatal, anemia pada bayi dan asfiksia intra partum. Bayi yang lahir dalam kondisi BBLR mempunyai risiko gangguan pada pertumbuhan dan perkembangannya serta mengalami kekurangan gizi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis program pemberian makanan tambahan pada ibu hamil dengan KEK di Puskesmas Cebongan Salatiga. Hasil penelitian ini menunjukkan sasaran program pemberian makanan tambahan ditujukan bagi ibu hamil yang terdeteksi memiliki lingkar lengan atas (LILA) < 23,5 cm dan diprioritaskan bagi ibu dengan kondisi ekonomi rendah . Ibu hamil yang memiliki ukuran LILA  dibawah 23.5 cm (KEK) berjumlah 17 orang dan ibu hamil yang mendapatkan makanan tambahan (MT) berupa biskuit sejumlah 20 orang. Evaluasi program PMT adalah pendistribusian PMT belum optimal, kurangnya kesadaran ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan kesehatan dan makanan tambahan tidak dihabiskan oleh ibu hamil. Kata Kunci: Ibu Hamil, Kurang Energi Kronik, Pemberian Makanan Tambahan AbstractPregnant women are vulnerable groups that is susceptible to have health problems including malnutrition. Nutritional deficiencies in pregnant women occur in many developing countries which include chronic energi deficiency (CED)  and micronutrients deficiency. Pregnant women with CED can affect the growth of the fetus and can cause miscarriages, low birth weight (LBW), neonatal mortality, anemia in infants and intrapartum asphyxia. LBW has a risk to inhibit infant’s growth and development and to have  malnutrition. The aim of this study was to analyze complementary foods giving program  for pregnant women with CED at Cebongan Health Center in Salatiga. The result of this study showed that target of complementary foods giving program are pregnant woman who have mid-upper arm circumference (MUAC) <23.5 cm and prioritized for woman with low economic conditions. There are 17 pregnant woman have MUAC <23.5 cm and 20 pregnant woman get the complementary food. The evaluation of the complementary foods giving program  were  the distribution is not optimal, lack of awareness of pregnant women to do medical examination, and complementary foods did not finish by pregnant woman. Keywords: Chronic Energi Deficiency, Complementary Foods Giving Program,Pregnant woman
ASUPAN PROTEIN, ZAT BESI DAN STATUS GIZI PADA REMAJA PUTRI Putri, Martha Pitaloka; Dary, Dary; Mangalik, Gelora
Journal of Nutrition College Vol 11, No 1 (2022): Januari
Publisher : Department of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jnc.v11i1.31645

Abstract

Latar belakang: Asupan zat besi dan protein berperan penting untuk pertumbuhan pada masa remaja. Asupan zat gizi yang tidak seimbang dapat mengakibatkan masalah gizi seperti status gizi kurang atau lebih pada remaja.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk meneliti hubungan asupan protein, zat besi, dan status gizi pada remaja putriMetode: Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2020-Januari 2021 dengan desain penelitian cross-sectional. Sampel yang digunakan adalah 88 siswi berusia 15-18 tahun di SMAN 1 Kendal yang dipilih secara simple random sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui pengukuran berat badan dengan menggunakan timbangan injak digital dan tinggi badan menggunakan microtoise. Asupan protein dan zat besi diperoleh dengan metode SQ-FFQ dan Food Record 224 jam, kemudian dihitung dengan menggunakan software nutrisurvey. Analisis data penelitian menggunakan analisis bivariat dengan uji korelasi Spearman.Hasil: Hasil uji korelasi Spearman menunjukkan asupan protein dengan status gizi (p=0,848 dan r=0,021) dan asupan zat besi dengan status gizi (p=0,685, r=0,044). Sebagian besar siswi memiliki status gizi normal (84,09%), tingkat kecukupan Simpulan: Tidak terdapat hubungan antara asupan protein dengan status gizi dan asupan zat besi dengan status gizi.
Pola Makan dan Aktivitas Fisik Penderita Diabetes Melitus Tipe II di RSUD Kota Salatiga Marlyn Olivia Paknianiwewan; R.L.N.K Retno Triandhini; Gelora Mangalik
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Vol 6, No 2 (2021): JURNAL KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jkm.v6i2.7745

Abstract

 Abstract Diabetes Mellitus Disease (DM) has become a public health problem in various countries including Indonesia. DM is a complex chronic disease characterized by increased glucose levels in the blood caused by impaired glucose metabolism resulting in abnormalities of insulin secretion or lack of insulin production even both. The triggering factor of type II DM disease is diet. Unhealthy diets such as following a western diet that is consuming fast food, fatty and high-calorie, by consuming foods or drinks containing sugar can also increase the risk of dm type II events. In addition to dietary patterns, physical activity is another factor that influences the incidence of type II DM. Sedentari behavior that has now become a modern public lifestyle increases the risk of dm type II. This study aims to identify the diet and physical activity of dm type II patients in Salatiga City Hospital. This type of research is descriptive quantitative with cross-sectional approach conducted in The Polyclinic of Salatiga City Hospital from September - November 2019 with the number of respondents as many as 100 people taken with purposive sampling techniques. The research instruments used were SQ – FFQ questionnaires for diet and GPAQ questionnaires for physical activity patterns. Conclusion: The dietary patterns of respondents with Type II DM in Salatiga City Hospital has not all consumed foods with a balanced nutrition pattern and physical activity in respondents doing more moderate physical activity. Keywords: Diabetes mellitus, dietary patterns, physical activity pattern.
Kondisi psikologis dan perilaku makan dalam menentukan status gizi lansia Gyonneseva Yoskias Wirahana; Gelora Mangalik; Yulius Yusak Ranimpi
Jurnal Ecopsy Vol 8, No 1 (2021): JURNAL ECOPSY
Publisher : Psychology Study Program, Faculty of Medicine, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/ecopsy.2021.02.002

Abstract

Menua bukanlah suatu penyakit, melainkan proses penurunan daya tahan tubuh dalam menghadapi rangsangan dari dalam dan luar tubuh. Perubahan yang dialami lansia terjadi pada ranah fisik dan juga psikis. Dalam hal perubahan status gizi pada lansia lebih disebabkan karena adanya perubahan lingkungan, kondisi faali dan status kesehatan termasuk kondisi psikologis. Pemilihan makanan adalah perilaku yang beragam yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti psikologis, sosial, dan ekonomi. Penelitian ini mencari apakah ada hubungan antara kondisi psikologis, perilaku makanan dan status gizi pada lansia. Metode  penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan teknik analisa korelasional. Data dikumpulkan menggunakan form SQ-FFQ untuk mengetahui perilaku makan lansia, instrumen psikologis Geriatric Depression Scale dan Geriatric Anxiety Scale untuk melihat kondisi psikologis pada lansia, dan perhitungan IMT untuk melihat status gizi pada lansia. Teknik sampling yang digunakan adalah populasi sampling dimana semua populasi lansia dijadikan responden dalam penelitian ini. Penelitian dilakukan di Desa Cikampek Selatan, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Hasil perhitungan dengan menggunakan rumus korelasi r kuadran dengan hasil χ²hub = 8,029 < 12,6 pada responden pria dan χ²hub = 6,225 < 15,5 pada wanita yang dapat diartikan bahwa tidak ada hubungan antara status psikologis lansia dengan status gizinya, tetapi status psikologis mereka secara tidak langsung mempengaruhi pemilihan makan, dan juga pemenuhan makannya. Di samping itu, penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan yang dimiliki oleh responden dalam hal status psikologis, pola makan, dan juga pemenuhan zat gizi baik itu berdasarkan jenis kelamin, dan tempat tinggal.
KAJIAN LAYANAN KESEHATAN ANTENATAL CARE DAN STATUS GIZI PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KABUPATEN KEPULAUAN ARU Efrosina Orno; Dhanang Puspita; Gelora Mangalik
Mikki: Majalah Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Indonesia Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : STIKES Wira Husada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47317/mikki.v9i1.228

Abstract

(IMT) Indeks Massa Tubuh menurut (WHO) World Health Organization adalah petunjuk massa tubuh sederhana dari berat dan tinggi badan. IMT biasanya digunakan untuk mengklarifikasikan status berat badan kurang, berlebihan dan obesitas pada orang dewasa. (IMT) Indeks Massa Tubuh sangat bermanfaat bagi ibu hamil agar dapat mengontrol berat badan secara rutin dan dapat mengetahui perubahan masa tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji Layanan Kesehatan (ANC) Antenatal Care dan Status Gizi pada Ibu Hamil di Puskesmas Kabupaten Kepulauan Aru. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Dari hasil penelitian diperoleh data tentang status gizi berdasarkan IMT sebelum kehamilan Ideal = 16 Kurang = 8 dan Lebih = 6. Status gizi ibu setelah hamil Normal (18) dan Tidak Normal(-) (12). Sebagian besar responden memiliki IMT normal yaitu 63,5%. Dari hasil penelitian diperoleh data yang ditunjukan pada tabel 3. Pada tabel tersebut, berisikan data tentang (K1) Kunjungan pertama sampai dengan (K4) Kunjungan keempat pada ibu hamil di Posyandu Puskesmas Dobo. Kesimpulan Kunjungan (ANC) Antenatal Care di Posyandu Puskesmas Dobo melakukan pemeriksaan (ANC) Antenatal Care secara rutin setiap bulan sesuai dengan jadwal pemeriksaan yang telah ditentukan. Status gizi ibu selama kehamilan sangat baik dan memiliki berat badan ideal sebesar 64%.
Gambaran Konsumsi Gula, Garam dan Lemak (Minyak) pada Anak Sekolah Tesalonika Gisela Rembet; Kristiawan Prasetyo Agung Nugroho; Gelora Mangalik
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 10 No 04 (2021): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju (STIKIM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jikm.v10i04.877

Abstract

Anak usia sekolah (6-12 tahun) merupakan kelompok usia dengan tumbuh kembang pesat kedua setelah masa Balita. Perhatian orangtua dan keluarga penting dalam pemilihan makanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran konsumsi garam, gula, dan lemak (minyak) siswa di beberapa sekolah dasar di Kecamatan Tondano Utara, Kabupaten Minahasa. Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif dengan teknik pengambilan data purposive sampling. Data dianalisa secara deskriptif dalam bentuk tabel dan grafik. Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2020. Responden penelitian sebanyak 60 siswa kelas I-IV dari SD GMIM Wulauan, SD GMIM Tonsea Lama, dan SD Inpres Marawas. Pengambilan data menggunakan kuesioner untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku makan responden, SQ-FFQ (data kebiasaan makan), Food Recall 2x24 jam (data asupan makan), serta pengukuran antropometri. Hasil Food Recall 2x24 jam didapatkan bahwa gambaran konsumsi asupan garam sebanyak 432,02 mg, asupan gula sebanyak 0,02 g, dan asupan minyak (lemak) 32,23 g, berada pada kategori kurang. Konsumsi Gula, Garam, dan Lemak (minyak) (GGL) responden termasuk kurang. Asupan GGL tetap perlu dijaga agar tidak melebihi batas konsumsinya dengan membatasi jajanan yang manis, gurih, dan berlemak serta memberikan pendidikan gizi kepada anak tentang makanan dan jajanan yang sehat.
Survei Konsumsi Sayur dan Buah pada Remaja di SMA Negeri 5 Jayapura Stuard Aldo Woisiri; Gelora Mangalik; Kristiawan Prasetyo Agung Nugroho
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 11 No 03 (2022): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju (STIKIM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jikm.v11i03.1423

Abstract

Data Riskesdas 2018 menunjukkan bahwa penduduk Indonesia berumur ≥ 10 Tahun mempunyai kecenderungan kurang mengkonsumsi sayur dan buah sesuai standart pedoman gizi seimbang yaitu kurang dari 400 gr/orang/hari yang terdiri dari 250 gr sayur dan 150 gr buah dalam sehari mencapai 95,5. Di Provinsi Papua, hasil Riskesdas 2018 menunjukkan bahwa penduduk tidak mengkonsumsi buah dan sayur mencapai 95%. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi tingkat konsumsi buah dan sayur dan tingkat asupan zat makro dan mikro pada anak remaja di SMA Negeri 5 Jayapura. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan jenis penelitian studi cross sectional. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 5 Jayapura pada bulan Januari-Maret 2021. Sampel target dalam penelitian ini adalah 50 siswa-siswi kelas 10-11 dengan usia 15-18 tahun. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara acak sistematis (sistematic random sampling). Instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah kuisioner yaitu Semi Quantitave Food Frequency Questioner (SQ-FFQ) dan recall 2x24 jam. Data yang telah dikumpulkan disajikan dalam tabel distribusi frekuensi kemudian dianalisis secara deskriptif. Hasil dari penelitian ini menunjukan rata-rata konsumsi sayur dan buah siswa sangat rendah yaitu sayur frekuensi konsumsi sayur 0,09 kali/hari dengan rata-rata berat 4,41 gram/hari dan buah 0,16 kali/hari dengan rata-rata berat 38,59 gram/hari. Tingkat asupan zat gizi makro defisit yaitu energi (29 siswa),protein (36 siswa), lemak (33 siswa) dan karbohidrat (47 siswa) dan asupan zat gizi mikro yang kurang yaitu 50 siswa kurang mengonsumsi serat dan kalsium, 32 siswa kurang mengonsumsi magnesium dan 47 siswa kurang mengonsumsi zat besi.
Pengaruh lama perebusan terhadap daya hambat radikal bebas, viskositas dan sensori sirup secang (Caesalpinia sappan L.) Sarlina Palimbong; Gelora Mangalik; Alifia Lila Mikasari

Publisher : Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Universitas Yudharta, Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35891/tp.v11i1.1786

Abstract

Sappanwood (Caesalpinia sappan L.) is a plant that can be used as a traditional medicine to treat tuberculosis, diarrhea, dysentery, skin infections, anemia, and several other diseases. Sappanwood containing brazilin as the main compound which has antioxidant properties. The main compound of sappanwood can be presented in the form of products such as syrup. The syrup is practical and makes it easy for consumers to get the functional properties of brazilin. The process of making syrup used boiling method. The purpose of this study was to see the effect of boiling time on the inhibition of free radicals, viscosity and sensory sappanwood syrup. Sappanwood extraction with maceration method using water. The making of sappadwood syrup used additional material cinnamon, lemongrass, ginger, and clove boiled with water and sugar until it thickens. Syrup boiling time is 60, 90, and 120 minutes at a temperature of 60-70°C with three replications. Then the syrup is tested for inhibition using the DPPH method, viscosity, and sensory. Data analysis techniques using Microsoft Excel software. The results showed that boiling time resulted in a decrease in inhibition of free radicals, where the initial inhibition was 56,644% to 28,803%, 22,776% and 29,593%. The viscosity of the sappanwood syrup increases with the length of boiling time. Based on sensory tests, the level of panelist preference is influenced by the length of boiling. Panelists prefer syrup that is boiled for 90 minutes for the parameters of taste, color, and thickness while for the scent panelists like syrup that was boiled for 120 minutes.