Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit yang prevalensinya cukup tinggi di Indonesia, terutama pada kelompok kasus balita. Penting bagi setiap keluarga untuk memahami dan merespon dengan baik untuk mencegah kasus DBD muncul di lingkungan mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor predisposisi, dan kondisi sanitasi lingkungan dengan kejadian DBD pada balita dan anak-anak di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Puri. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain studi case control 1:2. Jumlah sampel yaitu 45 kasus dan 90 kontrol yang diperoleh menggunakan teknik total sampling. Variabel penelitian meliputi pengetahuan, sikap, status ekonomi, keberadaan jentik nyamuk, PSN, TPS, kebiasaan memakai pakaian panjang, dan pemakaian obat anti nyamuk. Analisis data berupa analisis univariat, bivariat, serta multivariat menggunakan uji regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan keberadaan jentik air (OR=8,5; 95% CI 1,896-38,400 p=0,005), kebiasaan memakai pakaian panjang (OR=2,9; 95% CI 1,126–7,660 p=0,028), tempat pembuangan sampah (OR=0,2; 95% CI 0,032–0,877 p=0,034), pengetahuan responden (OR=4,0; 95% CI 1,614–10,080 p=0,003), terhadap kejadian DBD pada balita dan anak-anak di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Puri. Perlu ada upaya lintas sektor untuk mengurangi kejadian DBD. Upaya-upaya ini termasuk pemberantasan sarang nyamuk, edukasi, perbaikan TPS, dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap risiko dan pencegahan DBD.
Copyrights © 2024