Salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan pendidikan di Indonesia adalah melaksanakan program pemerataan pendidikan melalui beberapa kebijakan, salah satunya adalah kebijakan PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) melalui sistem zonasi.Penelitian ini bertujan memahami implementasi penerapan sistem zonasi dalam Program Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di SMAN 2 Pekanbaru. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, dokumentasi dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem zonasi di SMAN 2 Pekanbaru telah berhasil mengurangi ketimpangan akses pendidikan antara sekolah favorit dan non-favorit, tetapi juga menimbulkan beberapa masalah. Ketidakpuasan orang tua dan siswa terkait penerimaan berdasarkan jarak, ketimpangan fasilitas antar sekolah, dan kurangnya kesadaran masyarakat tentang kebijakan ini adalah masalah utama. Sementara sekolah di pinggiran memiliki fasilitas yang lebih baik dibandingkan dengan sekolah di pusat kota, batasan zonasi membuat beberapa siswa berprestasi tidak dapat diterima di sekolah yang mereka pilih.
Copyrights © 2024