ABSTRAKWaduk Jatigede adalah salah satu infrastruktur di Jawa Barat yang memiliki peran penting dalam memenuhi kebutuhan air irigasi dan pembangkit listrik tenaga air (PLTA). Dengan daya tampung sekitar 979,5 juta meter kubik air, menjadikan waduk ini sebagai penjaga aliran sungai dan penopang keberlanjutan lingkungan. Namun, seperti waduk pada umumnya sedimentasi merupakan permasalahan penting yang harus diatasi. sedimentasi yang bersumber dari tepi kiri depan Bangunan Waduk Jatigede mengendap di depan saluran irigasi sehingga dapat mengurangi efektivitas saluran irigasi tersebut. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka perlu adanya kajian mengenai Evaluasi efektivitas Bangunan pengendali sedimen yang bertujuan untuk menilai sejauh mana Check Dam dapat menahan laju sedimentasi pada Waduk Jatigede. Sedimentasi dipengaruhi oleh erosi. Analisis erosi dan sedimentasi dianalisis menggunakan aplikasi HEC-RAS. Data data pendukung untuk dapat mengevaluasi Efektivitas Check Dam diantaranya data topografi, data desain Check Dam rencana, Data Grand Size, dan data hidrograf debit banjir. Dari analisis besarnya debit banjir rencana untuk Q50 tahun untuk metode Nakayasu = 5,09 m3/detik, Q50 tahun metode SCS-Snyder = 4,63 m3/detik, Q50 tahun metode ITB-1 = 6,10, dan Q50 tahun metode ITB-2 = 4,34 m3/detik. Dari hasil debit tersebut digunakan debit banjir Q50 tahun terbesar untuk menggambarkan kondisi ekstrem yaitu hasil dari metode ITB-1 sebesar 6,10 m3/detik. Hasil analisis simulasi model sedimen 2D yang dilakukan dengan menggunakan HEC-RAS dapat disimpulkan bahwa bangunan pengendali sedimen sangat efektif dalam mengendalikan sedimentasi pada sungai dalam mengurangi kecepatan aliran serta mengurangi sedimentasi yang masuk ke arah Waduk Jatigede.
Copyrights © 2024