Eschatology is often discussed and gives rise to much speculation about this reality. The debate of eschatology arises because it is a hope for the existence of the future and is part of the Creator's plan to save creation. The Pentecostal group emphasizes eschatology on the condition of hope for future salvation, which refers to the salvation of the soul. The Marapu belief in the culture of the East Sumba people is that human life has ecological meaning. The structure of the house displays a house building that has cosmological significance. This use moves the Sumba people to treat the land and other objects as sacred objects and have eschatological content in which a sustainable creation occurs and needs to be protected. The concept of eschatology that must be maintained is an eschatological concept that is already present but has yet to be discussed with the Theology of Hope. According to Moltmann, using qualitative research methods through literary analysis shows that biblical texts never teach abandonment or reveal creation to others as an act of hope in eschatological anticipation. AbstrakEskatologi merupakan suatu pembahasan yang kerap diperbincangkan dan menimbulkan banyak spekulasi mengenai realitas tersebut. Pembahasan eskatologi muncul karena menjadi suatu pengharapan akan realitas masa depan dan menjadi bagian dari rencana penyelamatan Sang Pencipta terhadap ciptaan. Kelompok Pentakostal menekankan eskatologi pada kondisi pengharapan keselamatan yang bersifat masa depan yang merujuk pada keselamatan jiwa. Keyakinan Marapu dalam kebudayaan masyarakat Sumba Timur, kehidupan manusia memiliki makna ekologis struktur rumah yang menampilkan bangunan rumah yang bermakna kosmologis. Pemaknaan tersebut menggerakkan orang-orang Sumba untuk memperlakukan tanah dan benda-benda lainnya sebagai benda-benda sakral dan memiliki muatan eskatologis yang mana terjadinya suatu penciptaan yang berlanjut dan perlu dijaga. Konsep Eskatologi yang harus dipertahankan adalah eskatologi yang bersifat already but not yet. konsep ini dipercakapkan dengan teologi Pengharapan menurut Moltmann dengan menggunakan metode penelitian kualitatif melalui analisa literatur. Penelitian ini menampilkan bahwa teks-teks Alkitab tidak pernah mengajarkan pengabaian atau penghancuran alam semesta sebagai tindakan pengharapan atas antisipasi eskatologi.  
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024