Tujuan penulisan artikel ini adalah memberikan sumbangsi pemahaman terhadap paradigma mengenai mati syahid dalam kekristenan, dengan menonjolkan bagaimana ‘kesempurnaa dalam Kritus’ sebagai tolak ukur utama, melalui refleksi iman bagi orang-orang yang mati karena iman sebelum Kristus. Penjelasan ini akan terarah pada suatu konsep penyelesaian bahwa refleksi iman mereka lebih pada pemaknaan dan penyempurnaan itu. Metode penelisikan yang digunakan dalam jurnal ini adalah metode penelitian kualitatif deskriptif atau descriptive research yaitu metode atau pendekatan penelitian yang memberikan informasi sebanyak-banyaknya tentang objek penelitian, serta menjelaskan atau mendeskripsikan masalah atau keadaan dengan baik dengan angka maupun kata-kata. Penelitian ini mengaitkan berbagai sumber yakni sejumlah variabel yang berkenaan akan dibahas dengan berbagai sudut pandang yang berbeda mengikuti jumlah literatur yang ditemukan. Dari penelitian ditemukan bahwa bahwa salah satu sumbangsi teologis yaitu memaknai kesempurnaan dalam Kristus beserta merefleksikan iman adalah bahwa orang Kristen masa kini adalah subjek atau para perefleksi tersebut, dengan “solidaritas kesempurnaan” yaitu bagi mereka yang menunggu rencana indah dari Tuhan. Kematian dalam mempertahankan iman mereka adalah buktinya bahwa iman akan terus berkembang dengan pengalaman, sembari para pengikut Kristus menjadi agen “solidaritas kesempurnaan” bagi mereka.
Copyrights © 2024