Dunia kembali merumuskan komitmen global dalam bidang kesehatan untuk 15 tahun ke depan yaitu Sustainable Development Goals (SGDs) yang akan dicapai sampai dengan tahun 2030. Pemberian kolostrum identik dengan pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) karena IMD dinyatakan sebagai indikator global suksesnya pemberian kolostrum pada bayi baru lahir. Tujuan Penelitian ini Untuk mengetahui hubungan faktor sosial budaya dengan perilaku pemberian kolostrum pada bayi baru lahir. Metode dalam peneleitian ini menggunakan deskriptif korelatif dengan desain cross sectional. Jumlah populasi dalam penelitian ini 42 orang. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan tehnik total sampel dimana seluruh ibu yang memiliki bayi baru lahir menjadi responden. Analisa data dalam penelitian ini menggunakan univariat dan bivariat. Hasil penelitian Ada hubungan antara faktor pengetahuan dengan perilaku pemberian kolostrum pada bayi baru lahir dengan p value < α (0.017 < 0.05) dengan nilai OR = 6,600. Ada hubungan antara faktor sosial budaya dengan perilaku pemberian kolostrum pada bayi baru lahir dengan p value < α (0.005 < 0.05) dengan nilai OR = 9,167. Kesimpulan semakin baik pengetahuan ibu tentang kolostrum cenderung mendorong ibu untuk memberikan kolostrum pada bayinya. Begitupun sebaliknya, ibu yang mempunyai pengetahuan kurang tentang kolostrum akan mengakibatkan ibu tidak memberikan kolostrum pada bayinya. Saran Meningkatkan kegiatan penyuluhan maupun pendidikan kesehatan yang diberikan kepada ibu atau calon ibu selama kehamilan dan persalinan agar lebih memotivasi ibu untuk melakukan pemberian kolostrum segera setelah lahir sehingga semua ibu dengan berbagai tingkat pendidikan dapat menyusui bayinya segera setalah lahir.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023