Asma merupakan gangguan saluran pernapasan pada bronkus yang ditandai adanya bronkospasme periodik yang reversibel (kontraksi berkepanjangan saluran napas bronkus), yang menyebabkan penyempitan jalan napas karena edema, sehingga membuat pernapasan menjadi sulit. Nebulizer atau penghalimun adalah sebuah alat yang digunakan untuk memasukkan obat dalam bentuk uap atau untuk dihirup ke dalam paru-paru yang biasanya digunakan untuk pengobatan asma dan penyakit pernapasan lainnya. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan design studi kasus, yang bertujuan untuk melihat efektivitas pemberian nebulizer pada pasien asma di Ruang Paru Rumah Sakit Umum Cut Meutia. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien di Ruang Paru yang membutuhkan pemberian nebulizer. Pengambilan sample dilakukan dengan menggunakan teknik accidental sampling. Dari hasil penelitian diketahui bahwa dari 12 orang responden semuanya menunjukkan terjadinya perubahan yang signifikan terhadap bersihan jalan napas sebelum dan setelah diberikan terapi nebulizer. Dapat disimpulkan bahwa terapi nebulizer efektif mengatasi masalah bersihan jalan napas tidak efektif pada pasien asma di Ruang Paru Rumah Sakit Umum Cut Meutia. Disarankan kepada petugas kesehatan agar selalu menjaga kebersihan selang dengan cara melakukan tindakan aseptic yang ketat karena selang digunakan bersama oleh pasien lain, sehingga sangat rentan terjadinya infeksi silang.
Copyrights © 2024