Pendahuluan : Angka kematian bayi (AKB) dan angka kematian balita (AKBA) merupakan indikator penting untuk menilai kesejahteraan termasuk derajat kesehatan suatu negara. Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) AKB di tahun 2017 mencapai 24 per 1000 kelahiran hidup sedangkan target pada tahun 2024 adalah 16 per 1000 kelahiran hidup, sehingga dapat diartikan jumlah AKB di Indonesia masih jauh dari target (Kemenkes, 2020). Angka kematian bayi ini menjadi sangat penting karena 75% kematian balita terjadi pada tahun pertamanya, dan 63% kematian bayi terjadi pada bulan pertama saat lahir ((BKKBN, BPS and Kemenkes RI, 2018). Berdasarkan hal tersebut maka asuhan kebidanan berkesinambungan atau Continuity Of Care perlu diterapkan sebagai upaya menurunkan AKB. Pemberian asuhan berkesinambungan dapat menggunakan beberapa teknik komplementer. Teknik yang digunakan dalam asuhan kebidanan ini adalah Pijat Oksitosin untuk membantu merangsang produksi hormone oksitosin yang berperan dalam produksi ASI. Tujuan: Mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil TM III sampai dengan KB, secara berkesinambungan dengan menggunakan pendekatan managemen kebidanan dan dokumentasi dengan pendekatan metode 7 Langkah Varney. Metode Jenis Penelitian : Penelitian dengan jenis kualitatif dengan pendekatan studi kasus komprehensif atau Contonuity Of Care. Continuity Of Care dilakukan secara berkesinambungan mulai dari kehamilan sampai dengan keluarga berencana.Hasil : Setelah dilakukan pijat oksitosin produksi ASI cukup ditunjukkan dengan berat badan bayi yang mengalami peningkatan berat badan sebanyak 310 gram dalam waktu 8 hari, pijat oksitosin membantu kelancaran produksi ASI. Kesimpulan pijat oksitosin terbukti dapat meningkatkan produksi ASI pada ibu nifas dibuktikan dengan adanya peningkatan berat badan bayi dalam 14 hari pertama. Kata Kunci : Pijat Oksitosin, Continuity Of Care
Copyrights © 2024