putrianti, Berlina
Politeknik Kesehatan Karya Husada Yogyakarta

Published : 21 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KANKER CERVIKS DENGAN PERILAKU SKRINING KANKER CERVIKS PADA IBU PASANGAN USIA SUBUR ( PUS ) DI WILAYAH KELURAHAN BUMIJO, JETIS, KOTA YOGYAKARTA Budi Punjastuti; Berlina Putrianti; Laily Mualifah
Jurnal Kesehatan Karya Husada Vol 2 No 2 (2014): Jurnal Kesehatan Karya Husada
Publisher : LPPM Politeknik Kesehatan Karya Husada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (166.124 KB) | DOI: 10.36577/jkkh.v2i2.41

Abstract

In Indonesia from 13 pathology laboratories during the period of 1988-1991showed that cervical cancer took the first place of 10 major diseases in women (28.66%).Based on data from the Health Research in 2013,the highest prevalence of cancer inIndonesia is located in Yogyakarta at 0.41% or 4.1 of the 1000 population. In Indonesia,every day at least 20 deaths occurred due to cervical cancer. Measures to reduce deathsfrom cervical cancer continue encouraged one of them to do the screening. In thesubdistrict of Jetis Bumijo, Yogyakarta city is known that most couples of childbearingage who are located in the working area of the village health center Bumijo which is about1,149 pairs. Various methods are used in fertile couples to understand about cervicalcancer and screening in couples of childbearing age is. The purpose of this research is toidentify the rate of cervical cancer on PUS mother (Pasangan Usia Subur).Identifying cervical cancer screening behavior in mothers of , Knowing thecharacteristics of respondents based on age, educational status, and employment status.The benefits of scientific research are proving scientifically the correlation betweencervical cancer knowledge and behaviors of women in cervical cancer screening.Thisresearch is used as an input in the design of programs thatrelated to efforts to improve thecoverage of early detection of cervical cancer and overcoming obstacles - obstacles in theimplementation of early detection of cervical cancer.Research hypothesis is :There is a relationship between the level of knowledgeabout cervical cancer to cervical cancer screening behaviors in women coupleschildbearing age (PUS).This research is an observational analytic research with implementation form ofsurvey. Research design time approach Cross sectional. The research location is in thesubdistrict Jetis Bumijo, Yogyakarta city.Sampling was done by Cluster Sample RandomSampling.The result of the research of the level of knowledge about cervical cancer from300 respondents are: the highest knowledge was 23 people (7.67%),the mediumknowledge was 241 (80.33%), and the low knowledge was 36(12%).Cervical cancerscreening behaviors of 300 respondents was : that is notconducting amounted to 179people (59.67%) and 121 people who did (40.33%). The statistical test that used is theProduct Moment correlation, for analyzing all the variables studied and determinewhether there is a significant relationship at the confidence level ( = 0.05) that the Pvalue equal 0.013 <0.05 (α = 5%) which means there is a significant relationship betweenthe level of knowledge about cervical cancer with cervical cancer screening behaviors inMother of fertile couples (PUS).ConclusionThere is a relationship between the level of knowledge about cervical cancerwith cervical cancer screening behaviors with a p-value of 0.013,where the levels ofknowledge about cervical cancer are increasingly growing high, then more and more highwillingness to undertake cervical cancer screening.
EFEKTIVITAS MEDIA FLIPCHART DAN VIDEO TERHADAP PEMBELAJARAN PEMASANGAN KATETER WANITA PADA MAHASISWA SEMESTER I Berlina Putrianti
Jurnal Kesehatan Karya Husada Vol 7 No 1 (2019): Jurnal Kesehatan Karya Husada
Publisher : LPPM Politeknik Kesehatan Karya Husada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (131.081 KB) | DOI: 10.36577/jkkh.v7i1.265

Abstract

Belajar adalah suatu proses kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidup karena adanya interaksi dengan lingkungannya. Oleh karena itu, belajar dapat terjadi dimana saja dan kapan saja (Arsyad, 2009). Akhir-akhir ini, konsep belajar didekati paradigma konstruktivistik. Woolfolk (2008) mengemukakan bahwa konstruktivisme merupakan pandangan yang menekankan peran aktif peserta didik dalam membangun pemahaman dan memberi makna terhadap informasi. Berdasarkan paradigma tersebut, maka prinsip mediamediated instruction menempati posisi strategis dalam mewujudkan ivent belajar secara optimal. Tujuan dari penelitian ini secara umum Untuk mengetahui efektivitas penggunaan media flip chart dan video terhadap pembelajaran pemasangan kateter wanita pada mahasiswa. penelitian ini adalah penelitian kuantitatif menggunakan pendekatan noneksperimen dengan metode komparatif. Penelitian ini dilakukan dengan rancangan expost facto yang artinya data dikumpulkaan setelah peristiwa yang dipermasalahkan terjadi. Dengan kata lain, data dibandingkan setelah sebagian mahasiswa diajar menggunakan media video dan sebagian mahasiswa diajar dengan media flipchart. Dari uji beda yang dilakukan antara kelompok yang diajar menggunakan media video dan flipchart diperoleh nilai sig sebesar 0.000. hal itu berarti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan kelompok yang diajar menggunakan media video dan flipchart dalam pemebelajaran pemasangan kateter wanita. Kelompok yang diajar menggunakan media video lebih efektif dibandingakan dengan kelompok yang diajar menggunakan media flipchart. Hal tersebut menunjukkan bahwa penggunaan media pembelajaran dalam pengajaran pemasangan kateter wanita sangat berpengaruh bagi daya tangkap mahasiswa.
EFEKTIVITAS BUAH JERUK NIPIS (CITRUS AURANTIFOLIA) DAN JERUK LEMON (CITRUS MEDICA) TERHADAP PENINGKATAN KADAR HEMOGLOBIN PADA REMAJA Berlina Putrianti
Jurnal Kesehatan Karya Husada Vol 8 No 1 (2020): Jurnal Kesehatan Karya Husada Yogyakarta
Publisher : LPPM Politeknik Kesehatan Karya Husada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36577/jkkh.v8i1.377

Abstract

Latar Belakang : Masa remaja merupakan masa dimana pertumbuhan terjadi dengan cepat, sehingga kebutuhan gizi pada masa ini pun ikut meningkat. Salah satu zat gizi yang dibutukan adalah zat besi. Anemia dapat menimbulkan dampak pada remaja antara lain menurunkan daya tahan tubuh sehingga mudah terkena penyakit, menurunnya aktivitas dan prestasi belajar. Tujuan : Tujuan dari penelitian ini secara umum untuk mengetahui perbedaan efektifitas buah jeruk nipis (Citrus Aurantifolia) dengan jeruk lemon (Citrus Medica) terhadap peningkatan kadar hemoglobin. Metode : Metode dalam penelitian ini adalah metode observasional dengan pendekatan pre post test dua kelompok perlakuan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan kuasi eksperimen dengan cara membandingkan data pre dan post test kedua kelompok intervensi. Hasil : Dari uji beda yang dilakukan antara kelompok yang diberi jeruk lemon dan jeruk nipis dalam meningkatkan kadar Hb diperoleh nilai sig sebesar 0.000. Hal itu berarti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok yang diberi jeruk lemon dengan kelompok yang diberi jeruk nipis. Hal tersebut menunjukkan bahwa jeruk lemon lebih efektif dibandingkan dengan jeruk nipis dalam meningkatkan kadar Hb pada remaja. Kesimpulan : Berdasarkan hasil analisis data menggunakan uji t diperoleh kesimpulan bahwa, perasan air jeruk lemon lebih efektif dibandingkan dengan perasan air jeruk nipis dalam meningkatkan kadar Hb dalam darah para remaja.
GAMBARAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DALAM PENCEGAHAN PENULARAN COVID-19 Benny Karuniawati; Berlina Putrianti
Jurnal Kesehatan Karya Husada Vol 8 No 2 (2020): Jurnal Kesehatan Karya Husada (JKKH)
Publisher : LPPM Politeknik Kesehatan Karya Husada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36577/jkkh.v8i2.411

Abstract

PHBS adalah upaya secara sadar, mau dan mampu memelihara dan meningkatkan kesehatannya, mencegah resiko terjadinya penyakit dan melindungi diri dari ancaman penyakit serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan. Masyarakat sebagai sasaran dari program ini hendaknya memiliki kesadaran penuh untuk mengaplikasikan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam upaya pencegahan penularan Covid 19. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran pelaksanaan PHBS masyarakat dalam upaya pencegahan penularan virus Covid 19. Jenis penelitian yang digunakan adalah survei dengan rancangan penelitian deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner onlibe yang dapat diakses oleh responden dimanapun. Jumlah sampel dalam penelitian sebanyak 71 responden dengan total 19 item pertanyaan. Data penelitian ini diambil dari bulan Februari sampai dengan bulan Juni 2020. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 71 responden terdapat 83,1% responden selalu mencuci tangan dengan sabun setelah keluar rumah, 76,1% responden selalu mencuci tangan menggunakan sebelum makan, 67,5% responden selalu membersihkan rumah setiap hari, 95,8% responden selalu menggunakan masker, terdapat 47,9% responden sering menjaga jarak aman saat diluar rumah minimal 2 meter, 63,4% responden sudah tidak melakukan kebiasaan berjabat tangan, 22,5% resonden yang masih selalu aktif mengahadiri kegiatan diluar rumah, 80,3% responden selalu membuka jendela dan ventilasi, 45,1% responden seringmemberihkan benda yang ada dirumah dengan cairan pembersih setiap hari, 71,8% responden selalu menyediakan makanan sehat untuk keluarga, 32,4% yang selalu dan sering merokok dimasa pandemik, 43,7% responden yang kadang-kadang berolahraga minimal 30 menit setiap hari, 54,9% responden mengatakan kadang-kadang menyiapkan makan cepat saji untuk keluarga, 95,8% respondenselalu mencuci buah dan sayur sebeleum dikonsumsi, 49,3% responden selalu mencuci tangan setelah memegang uang, 77,5% responden selalu membiasaan seluruh keluarga untuk hidup sehat, 78,9% responden mengatakan selalu mengkonsumsi minimal 2liter cairan dalam sehari, dan 84,5% responden mengatakan tidak pernah melakukan perjalanan keluar kota. Melalui penelitian ini diharapkan agar masyrakat memiliki kesadaran akan pentingnya PHBS dalam upaya pencegahan penularan Covid 19.
EFEKTIFITAS PEMBERIAN TELUR DAN VITAMIN C TERHADAP PENINGKATAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI WILAYAH KABUPATEN SLEMANDi Indonesia (Susenas dan Survei Depkes-Unicef) dilaporkan bahwa dari sekitar 4 juta ibu hamil, separuhnya mengalami an Benny Karuniawati; Berlina putrianti; Erma Nur Fauziandari
Jurnal Kesehatan Karya Husada Vol 4 No 1 (2016): Jurnal Kesehatan Karya Husada Yogyakarta
Publisher : LPPM Politeknik Kesehatan Karya Husada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di Indonesia (Susenas dan Survei Depkes-Unicef) dilaporkan bahwa dari sekitar 4 juta ibuhamil, separuhnya mengalami anemia gizi dan satu juta lainnya mengalami kekuranganenergi kronis. Laporan USAID’s, A2Z, Micronutrient and ChildBlindness Project, ACCESSProgram, and Food and Nutrition Technical Assistance (2006) menunjukkanbahwa sekitar50% dari seluruh jenis anemia diperkirakan akibat dari defisiensi besi. Tingginya anemiayang menimpa ibu hamil memberikan dampak negatif terhadap janin yang di kandung dariibu dalam kehamilan, persalinan maupun nifas. Data yang diperoleh dari profil dinaskesehatan provinsi DIY Angka anemia ibu hamil di Provinsi DIY pada tahun 2011 sebesar18,90%, menurun dibanding pada tahun 2010 sebesar 20,95%. Angka anemia bumil diKabupaten Sleman adalah 10,19% (Profil Dinkes DIY, 2011).Tujuan dari penelitian ini secara umum untuk mengetahui efektifitas pemberian putih telurterhadap peningkatan kadar hemoglobin pada ibu hamil trimester III. Penelitian ini dilakukandengan rancangan Penelitian ini dilakukan dengan rancangan Pre post test non equevalentcontrol group dimana observasi dilakukan sebanyak 2 kali, yaitu sebelum dan sesudaheksperimen. Kesimpulan hasil penelitian didapatkan dengan cara membandingkan data predan post test kelompok kontrol dan kelompok intervensi.Hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pada kelompok perlakuanpemberian 2telur/hari dan vitamin C 75 mg memiiki nilai rerata kenaikan kadarhaemoglobin lebih tinggi yaitu 1,71 gr% sedangkan pada kelompok pemberian 1 telur/haridan vitamin C 75mg memiliki rerata kenaikan kadar haemoglobin 1,58gr%, pada kelompokkontrol juga menunjukkan adanya kenaikan kadar haemoglobin dengan nilai rerata 1,07gr%.Secara umum dapat ditarik kesimpulan bahwa pemberian telur efektif untuk meningkatkankadar haemoglobin pada ibu hamil yang mengalami anemia yang ditunjukkan dengan nilaisignifikansi sebesar 0,025.
PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SCREENING PENYAKIT GOUT DENGAN PEMERIKSAAN ASAM URAT PADA LANSIA DI DESA MAJASEM YOGYAKARTA Berlina putrianti; Amri Wulandari
Jurnal Pengabdian Masyarakat Karya Husada (JPMKH) Vol 1 No 1 (2019): Jurnal Pengabdian Masyarakat Karya Husada
Publisher : LPPM Politeknik Kesehatan Karya Husada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.687 KB)

Abstract

Latar Belakang :Gout merupakan suatu keadaan dimana terjadi gangguan metabolisme purin di dalam tubuh. Dimana akan terjadi peningkatan produksi asam urat dan penurunan ekskresi asam urat oleh ginjal sehingga menyebabkan penumpukan kadar asam urat di sendi dan saluran ginjal. Gout adalah hasil dari metabolisme tubuh oleh salah satu protein (purin) dalam ginjal. Dalam hal ini, ginjal berfungsi mengatur kestabilan kadar asam urat dalam tubuh dimana sebagian sisa asam urat dibuang melalui air seni (urin).Tujuan: Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penyakit Gout dalam kegiatan penyuluhan dan screening penyakit Gout dengan pemeriksaan Asam Urat.Metode : Metode yang digunakan adalah ceramah, tanya jawab dan pemeriksaan asam urat.Hasil: Hasil dari pemeriksaan asam urat pada lansia yaitu Berdasarkan grafik diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar lansia di Desa Majasem memiliki kadar asam urat normal yaitu sebesar 72,32% sedangkan sebagian kecil memiliki kadar asam urat tinggi yaitu sebanyak 27,68%
DETEKSI DINI PENYAKIT DEGERATIF PADA WANITA MENOPAUSE DI GKJ MEDARI SLEMAN YOGYAKARTA Murti Krismiyati; Berlina putrianti
Jurnal Pengabdian Masyarakat Karya Husada (JPMKH) Vol 1 No 1 (2019): Jurnal Pengabdian Masyarakat Karya Husada
Publisher : LPPM Politeknik Kesehatan Karya Husada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (492.439 KB)

Abstract

Latar Belakang :Tingginya angka kejadian penyakit degeneratif pada masyarakat menyebabkan menurunkan status derajat kesehatan setiap individu yang akan mempengaruhi pada produktiviats setiap keluarga. Perguruan tinggi khususnya institusi kesehatan dapat menjadi mitra dalam upaya peningkatan derajat kesehatan dari suatu masyarakat.Tujuan: Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah mengetahui secara dini penyakit degeneratif dengan pemeriksaan tekanan darah, cholesterol, gula darah sewaktu dan asam urat.Metode: Metode pelaksanaan pengabdian masyarakat ini adalah dengan pemeriksaan deteksi dini penyakit degeneratif.Hasil :Hasil dari pemeriksaan deteksi dini penyakit degeneratif ini adalah pada pemeriksaan tekanan darah sebagian besar memiliki tekanan darah yang tinggi yaitu sebesar 63,3% sedangkan sebagian kecil memiliki tekanan darah rendah yaitu sebanyak 3,3%. Pada pemeriksaan gula darah sewaktu sebagian besar memiliki kadar Guka Darah Sewaktu normal yaitu sebesar 66,67% sedangkan sebagian kecil memiliki kadar gula darah sewaktu tinggi yaitu sebanyak 33,33%. Pada pemeriksaan asam urat sebagian besar memiliki kadar asam urat normal yaitu sebesar 70% sedangkan sebagian kecil memiliki kadar asam urat tinggi yaitu sebanyak 30%. dan yang terkhir pada pemeriksaan cholesterol sebagian besar memiliki kadar cholesterol tinggi yaitu sebesar 56,67% sedangkan sebagian kecil memiliki kadar cholesterol normal yaitu sebanyak 43,33%. Evaluasi dilakukan melaui pertanyaan lisan yang disampaikan kepada peserta.
DETEKSI DINI PENYAKIT ANEMIA PADA REMAJA DI POSYANDU REMAJA DUSUN BIRU SLEMAN YOGYAKARTA berlina putrianti; Murti Krismiyati
Jurnal Pengabdian Masyarakat Karya Husada (JPMKH) Vol 1 No 2 (2019): JUrnal Pengabdian Masyarakat Karya Husada
Publisher : LPPM Politeknik Kesehatan Karya Husada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (150.194 KB)

Abstract

Latar Belakang : Kehidupan anak muda saat ini begitu dinamis. Pada usia remaja banyakdisibukan dengan beragam aktivitas. Dengan aktifitas yang padat, tak jarang mereka melupakansatu hal yang penting, yaitu kesehatan. Karena usia yang muda, mereka cenderung menganggapdiri mereka sehat. Sementara pendapat tersebut tidak sepenuhnya benar. Anak muda pun rentandengan penyakit. Data Organisasi PBB yang mengurusi Kesehatan, WHO tahun 2013menunjukan tingginya angka kematian pada anak muda. Tercatat lebih dari 2,6 juta anak mudausia 10-24 tahun meninggal dunia setiap tahunnya. Anemia defisiensi besi merupakan anemiayang paling sering terjadi pada remaja, karena kebutuhan yang tinggi untuk pertumbuhan.Anemia kurang zat besi lebih banyak terjadi pada remaja putri dibanding remaja putra. Anemiamerupakan masalah gizi yang memperngaruhi jutaan orang di negara-negara berkembang dantetap menjadi tantangan besar bagi kesehatan manusia. Dari hasil pendataan diperoleh informasibahwa Remaja di Posyandu Remaja dusun Biru belum pernah dilakukan pemeriksaan Hbsebagai upaya deteksi dini anenia.Tujuan : Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan kualitas hidupremaja dengan pemeriksaan dini penyakit anemia dengan pemeriksaan HbMetode : Metode yang digunakan adalah praktik pemeriksaan kadar Hb pada remaja dankonseling paska pemeriksaan.Hasil : Hasil dari pelaksaan pemeriksaan ini adalah sebagian besar remaja di Posyandu RemajaDusun Biru Sleman Yogyakarta dengan jumlah 31 orang masuk dalam kategori tidak anemiadengan prosentasi sebesar 88,57% sedangkan sebagian kecil sebanyak 4 orang masuk dalamktegori anemia sedang dengan prosentase sebesar 11,43%.
PENINGKATAN KUALITAS HIDUP LANSIA MELALUI PENERAPAN POLA HIDUP SEHAT DI DUSUN GONDANG DAN DUSUN DONOASIH DONOKERTO TURI SLEMAN Murti Krismiyati; Berlina Putrianti; Elisabet Iswantiningsih
Jurnal Pengabdian Masyarakat Karya Husada (JPMKH) Vol 1 No 2 (2019): JUrnal Pengabdian Masyarakat Karya Husada
Publisher : LPPM Politeknik Kesehatan Karya Husada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (156.123 KB)

Abstract

Latar Belakang :Populasi lansia meningkat sangat cepat. Tahun 2020, jumlah lansia diprediksisudah menyamai jumlah balita. Sebelas persen dari 6,9 milyar penduduk dunia adalah lansia(WHO, 2013). Stanhope dan Lancaster (2016) mengatakan lansia sebagai populasi berisiko inimemiliki tiga karakteristik risiko kesehatan yaitu, risiko biologi termasuk risiko terkait usia,risiko sosial dan lingkungan serta risiko perilaku atau gaya hidup.Metode : Metode yang digunakan adalah ceramah pada penyuluhan tentang Diabetes, AsamUrat dan Cholesterol, praktik pemeriksaan Diabetes, Asam Urat dan Cholesterol pada Lansiadan senam lansia.Hasil : Hasil pemeriksaan Asam Urat dari 29 lansia didapatkan 22 lansia dengan Asam Uratnormal dan 7 lansia dengan Asam Urat. Pada kegiatan keketiga dilaksanakan pemeriksaantekanan darah ketiga dan pemeriksaan cholesterol didapatkan hasil pemeriksaan tekanan darahdidapatkan 17 lansia dengan tekanan darah normal dan 10 lansia dengan hipertensi. Hasilpemeriksaan Cholesterol didapatkan 18 lansia dengan Cholesterol normal dan 9 lansia denganCholesterol tinggi.Kesimpulan : Kesimpulan dari pelaksaan pengabdian masyarakat ini adalah pada kegiatanpengambdian masyarakat yang pertama hasil pemeriksaan tekanan darah pertama didapatkandari 40 lansia untuk tekanan darah sebanyak 37 (92.5%) lansia dengan tekanan darah normaldan 3 (7.5%) lansia dengan hipertensi. Hasil pemeriksaan dari 40 lansia untuk pemeriksaanGula Darah didapatkan 33 lansia dengan gula darah normal dan 7 lansia dengan Diabetes. Padakegiatan kedua dilaksanakan pemeriksaan tekanan darah kedua dan pemeriksaan asam uratdidapatkan hasil pemeriksaan tekanan darah dari 29 didapatkan 16 lansia dengan tekanan darahnormal dan 13 lansia dengan hipertensi.
USAHA PENINGKATAN KESEHATAN REMAJA MELALUI PEMBENTUKAN POSBINDU REMAJA DI DUSUN CANDISINGO KELURAHAN MADUREJO PRAMBANAN SLEMAN YOGYAKARTA Amri Wulandari; Murti Krismiyati; Berlina Putrianti
Jurnal Pengabdian Masyarakat Karya Husada (JPMKH) Vol 2 No 1 (2020): Jurnal Pengabdian Masyarakat Karya Husada (JPMKH)
Publisher : LPPM Politeknik Kesehatan Karya Husada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Riskesdas tahun 2018 menunjukkan terjadi peningkatan pada indikator PTM yang tercantum dalam RPJMN 2015-2019: tekanan darah tinggi usia 18 tahun keatas meningkat 25,8% menjadi 34,1%; obesitas 18 tahun ke atas meningkat 14,8 % menjadi 21,8%; merokok penduduk usia ≤18 tahun meningkat 7,2%. menjadi 9,1%. Pendeteksian dini untuk penyakit tidak menular (PTM) perlu dilakukan mulai dari usia remaja. Sasaran kegiatan pengabdian masyarakat adalah remaja di Dusun Candisingo, Madurejo. Metode yang digunakan dengan metode ceramah, tanya jawab tentang sosialisasi posbindu penyakit tidak Menular (PTM) dan simulasi kegiatan Posbindu PTM. Pertemuan pertama koordinasi, Kedua sosialisasi tentang posbindu, ketiga pelatihan kader remaja dan keempat peresmian serta pemeriksaan, didapatkan hasil dari 36 remaja bahwa 4 remaja (11,11%) merokok, 15 remaja (41,67%) kurang aktifitas fisik, 30 remaja (83,33%) kurang sayur dan buah 36 remaja (100%) tidak mengkonsumsi alkohol, 2 remaja (5,56%) mengalami stress, berat badan kurang IMT < 18,5yaitu 7 (19,4%), dan obesitas I IMT 25-29,9 yaitu 2 orang (5,56%). Remaja perempuan lingkar perut normal dan laki-laki lingkar perut ≥ 90 yaitu 1 orang (6,67%). Prehipertensi 8 orang (22,22%), Hipertensi derajat 1 yaitu 1 orang (2,78%), 36 orang (100%) kadar gula darah normal. Evaluasi beberapa kali kegiatan bahwa remaja, kader dan pihak puskesmas merasa senang, antusias dengan adanya kegiatan posbindu remaja, bersedia mengikuti secara aktif setiap bulannya dengan tujuan melakukan deteksi dini dan kesadaran pada kesehatan individu maupun masyarakat.