Literasi adalah keterampilan penting yang harus dikuasai oleh setiap individu dalam era globalisasi ini. Upaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk meningkatkan keterampilan literasi di sekolah yaitu dengan mengembangkan kegiatan Gerakan Literasi Sekolah (GLS). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana implementasi pojok baca dalam Program Kampus Mengajar di SDN 2 Pecangaan Wetan dapat berkontribusi dalam meningkatkan literasi peserta didik. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, diantaranya: observasi, wawancara, dokumentasi, penyebaran kuesioner di kelas 5, dan pre-test dan post-test AKM Kelas 5. Gerakan literasi sekolah SDN 2 Pecangaan dilakukan melalui 3 tahap yaitu, tahap pembiasaan, tahap pengembangan, dan tahap pembelajaran. Dengan program Liner (Literacy Corner) yang ditata dan didekorasi semenarik mungkin dan berbagai koleksi buku anak yang menarik. Terbukti dengan hasil penyebaran kuesioner dari 32 peserta didik, 22 diantaranya merasa terbantu dan lebih gemar membaca setelah adanya pojok baca. Selain itu, hasil post-test AKM Kelas yang meningkat dengan hasil literasi 83%. Pelaksanaan post-test peserta didik mengalami peningkatan kemampuan literasi sebanyak 28% dari pelaksanaan pre-test yang hanya mendapat hasil 55% saja. Kemampuan literasi peserta didik dapat meningkat dengan upaya pembiasan membaca yang dibangun sejak dini serta menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023