Peningkatan angka kejadian Penyakit Tidak Menular (PTM) pada remaja di Indonesia dapat mengakibatkan penurunan viabilitas kemampuan pemuda dalam beraktifitas. Contohnya pada remaja yang mengalami hipertensi pada usia muda, akan berdampak pada gangguan sistem kardiovaskuler yang dapat meningkatkan morbiditas dan mortalitas yang tinggi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilaksanakan di Kota Bogor. Selama periode tersebut, dilakukan pengambilan data, dan terkumpul sebanyak 136 responden. Faktor risiko penyakit tidak menular terbanyak, didapatkan mayoritas responden tidak merokok (52%), tidak mengkonsumsi alkohol (87%) serta kurang melakukan aktivitas fisik (56%). Terkait pola makan yang menjadi faktor risiko adalah terlalu banyak mengkonsumsi gula sebanyak 80 responden, diikuti kurang mengkonsumsi buah dan sayur sebanyak 74 responden, berikutnya mengkonsumsi garam secara berlebihan sebanyak 72 responden serta mengkonsumsi lemak secara berlebihan sebanyak 46 responden. Berdasarkan distribusi faktor risiko PTM pada kelompok usia remaja pada penelitian ini, didapatkan responden mayoritas mempunyai faktor risiko yang besar dalam mempengaruhi meningkatnya PTM pada suatu masyarakat. Hal ini sesuai dengan arus urbanisasi yang berkontribusi terhadap meningkatnya angka PTM dan membuat pergeseran pola penyakit dari penyakit menular menjadi PTM.
Copyrights © 2024