Abstrak: Efek Curcuma longa dan Garcinia mangostana Terhadap Ekspresi Gen PPARα Hipokampus Tikus Wistar dengan Diet Tinggi Lemak.  Berbagai masalah kesehatan seringkali berhubungan dengan diet tinggi lemak, tak terkecuali gangguan memori pada otak, khususnya hipokampus, misalnya penyakit Alzheimer. PPARα merupakan reseptor nuklear yang tersebar di berbagai organ tubuh salah satunya di hipokampus. PPARα berperan mengatur metabolisme dan transportasi lemak serta mengontrol plastisitas sinaptik yang meregulasi penyimpanan memori dan kemampuan belajar. Mengonsumsi herbal sebagai pengobatan tradisional, misalnya kunyit dan manggis telah menjadi kebiasaan turun temurun penduduk Indonesia. Kunyit (Curcuma longa) dan manggis (Garcinia mangostana) merupakan tanaman herbal khas Asia Tenggara yang secara umum digunakan sebagai antioksidan dan antikolesterol. Mengetahui pengaruh ekstrak etanol kunyit dan kulit manggis terhadap ekspresi gen PPARα di hipokampus. Penelitian ini menggunakan 5 kelompok yaitu kontrol negatif, kontrol positif, kunyit, manggis, dan fenofibrat. Metode yang digunakan untuk pengujian ini dengan PCR konvensional dengan analisis data menggunakan uji One Way Anova. Ekstrak etanol kunyit dan kulit manggis memiliki pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan ekspresi gen PPARα di hipokampus tikus wistar yang diberikan diet tinggi lemak. Oleh karena itu, penulis berasumsi bahwa diet tinggi lemak dan bahan herbal khususnya kurkumin (Curcuma longa L.) dan manggis (Garcinia mangostana L.) dapat mempengaruhi ekspresi gen PPARα pada hippocampus pada kelompok perlakuan dibandingkan dengan kontrol. Diet tinggi lemak mengubah ekspresi gen PPARα di hipokampus. Ekstrak etanol kunyit dan kulit manggis meningkatkan ekspresi gen PPARα di hipokampus.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024