Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Effects of Moringa Leaf Extract and Moderate Intensity Exercise on Histopathological Appearance and Autophagy Gene Expression Gunadi, Julia Windi; Jatnika, Danti Dja; Astrid, Stephanie; Lucretia, Teresa; Ray, Hamidie Ronald Daniel; Goenawan, Hanna; Tarawan, Vita Murniati; Nurhayati, Titing; Lesmana, Ronny
JURNAL PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA Vol 6, No 1 (2021): Opportunities from The Sport and Health Education to Improve Quality of Life
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.012 KB) | DOI: 10.17509/jpjo.v6i1.30149

Abstract

The prevention of liver disease could be conducted through preventive strategies, such as antioxidants and exercise. Moringa leaf extract has substances that could act as antioxidant, while exercise is also known protecting the liver from disease by changing hepatic metabolism and autophagy. This study aimed to investigate the effect of moringa leaf extract and moderate intensity exercise on histopathological appearance and autophagy gene expression of wistar rat liver. The method used in this study was animal experiment using 24 male wistar rats divided into 4 groups, including control group, moringa group, exercise group, and moringa + exercise group. Moringa leaf extract was given in low dose (5.7 mg/kgW) per oral, 5 times a week, for 4 weeks. Meanwhile, the 20 m/minute treadmill exercise was given for 30 minutes per day, 5 times a week, for 4 weeks. Results showed a significant change on histopathological scoring in exercise group (p=0.011) compared to control group. Increased autophagy gene expression was found in moringa + exercise group compared to control group (LC3 0.90 fold; p62 0.87 fold). In summary, this study presented that moderate intensity exercise induced changes on histopathological appearance of wistar rat liver that might be associated with physiological inflammation. Moringa, with its antioxidant properties, combined with increased autophagy might improve histopathological changes in moringa + exercise group.
Pengaruh Pemberian Vitamin C dan E terhadap Stres Oksidatif pada Olahraga Renang Zecha, Rosa Nurul; Gunadi, Julia Windi; Hutapea, Albert Manggading
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 11, No 6 (2024): Volume 11 Nomor 6
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v11i6.14513

Abstract

Pada olahraga renang dapat terjadi stres oksidatif apabila terjadi kerusakan otot skelet, terkait dengan intensitas, durasi, frekuensi latihan, dan kondisi kesehatan perenang. Ketidakseimbangan jumlah radikal bebas menyebabkan stres oksidatif. Aktivitas fisik yang berat, radikal bebas dan stres oksidatif menyebabkan kerusakan jaringan dan sel, yang merugikan otot. Vitamin E dan C penting dalam melindungi sel dari stres oksidatif yang dihasilkan oleh olahraga renang yang intens. Studi ini bertujuan untuk memaparkan mekanisme vitamin C dan vitamin E dalam memengaruhi biomarker stres oksidatif pada olahraga renang. Metode yang dilakukan adalah telaah pustaka, dengan mencari sumber literatur dari pubmed, google scholar dengan kata kunci “stres oksidatif”, “vitamin C”, “vitamin E”, dan “renang”. Hasil penelitian didapatkan sebanyak 7 artikel yang membahas pengaruh renang, vitamin C, dan atau vitamin E terhadap biomarker stres oksidatif. Hasil kajian diperoleh bahwa olahraga renang dapat menimbulkan terjadinya kerusakan otot yang dibuktikan dengan peningkatan marker stres oksidatif. Penurunan stres oksidatif dapat dicapai dengan pemberian vitamin C dan atau E, namun tingkat signifikansi dari pengaruhnya dapat bervariasi tergantung dosis dan tingkatan stres oksidasi yang terjadi. Simpulan yang dapat diambil dari telaah pustaka ini adalah vitamin C dan vitamin E dapat memperbaiki stress oksidatif yang terjadi pada olahraga renang melalui mekanisme antioksidan. Kombinasi vitamin C dan E dapat memberikan efek sinergis yang memperkuat efek penurunan stres oksidatif dan peningkatan level antioksidan pada olahraga renang.
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Keberhasilan Terapi Kompresi Terhadap Perbaikan Ulkus Vena Tungkai Kronik Miguna, Landry; Jason, Daniel; Gunadi, Julia Windi; Sanjaya, Ardo; Gunawan, Decky
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 11, No 6 (2024): Volume 11 Nomor 6
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v11i6.15106

Abstract

Ulkus vena tungkai masih merupakan masalah kesehatan yang serius karena kondisi ini masih sulit disembuhkan, seringkali menjadi kronik, dan menurunkan kualitas hidup penderitanya. Meskipun mekanisme kerja pastinya belum jelas, saat ini terapi kompresi masih menjadi pilihan utama terapi karena terbukti menurunkan angka rekurensi. Terapi kompresi memiliki variasi dalam jenis, durasi, dan tekanan yang dihasilkan. Literature review ini bertujuan untuk mengevaluasi lebih dalam tentang faktor-faktor yang memengaruhi keberhasilan terapi kompresi terhadap perbaikan ulkus vena tungkai kronik. Metode dilakukan dengan pencarian artikel dari search engine Pubmed, Google Scholar dengan kata kunci 'venous ulcer', 'compression therapy', 'chronic leg ulcer', 'pressure of compression', 'stocking compression' dan kombinasinya yang dipublikasikan dalam 20 tahun terakhir. Faktor-faktor kompresi yang diteliti yaitu jenis kompresi, durasi kompresi, dan tekanan kompresi. Indikator perbaikan yang diteliti yaitu gejala dan kondisi klinis, angka rekurensi, dan perbaikan kualitas hidup. Hasil dari 7 artikel yang ditelaah menunjukan bahwa terapi kompresi aman dan efektif di dalam mencegah rekurensi ulkus tungkai, mengurangi keluhan, dan memperbaiki kualitas hidup. Tidak ada pengaruh  dari jenis dan durasi terapi kompresi terhadap keberhasilan. Derajat tekanan kompresi memengaruhi angka rekurensi, khususnya pada pengguna stoking kompresi.  Sebagai simpulan, keberhasilan terapi kompresi terhadap perbaikan ulkus vena tungkai kronik terutama dipengaruhi oleh tingkat kepatuhan pasien dalam menjalani terapi yang memerlukan waktu jangka panjang.
REVIEW LITERATUR: PERAN SEL PENYOKONG OLFAKTORI PADA MEKANISME TERJADINYA GANGGUAN PENCIUMAN SEMENTARA PADA COVID-19 Daud, Fari Ananda; Pamungkas, Raden Aprian Surya Putra; Sanjaya, Ardo; Gunadi, Julia Windi
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 10, No 8 (2023): Volume 10 Nomor 8
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v10i8.10244

Abstract

Latar Belakang: Infeksi dari virus SARS-CoV 2 memunculkan gejala yang bervariasi pada tiap individu. Gejala anosmia/hilangnya penghidu yang disebabkan terjadinya disfungsi pada sistem olfaktori merupakan gejala yang dialami lebih dari setengah populasi pasien COVID-19.Tujuan: Tujuan studi ini adalah untuk mengetahui mekanisme pasti dari kerusakan jaringan, terutama pada sel penyokong olfaktori, terjadinya disfungsi olfaktori, dan mengapa dapat terjadi disfungsi olfaktori sementara pada infeksi SARS-CoV 2.Metode: Metode studi ini adalah dengan mereview jurnal nasional dan internasional dengan topik yang berhubungan dengan tujuan studi.Hasil: Ekspresi reseptor angiotensin-converting enzyme 2 (ACE-2) dan Transmembrane Serine Protease 2 (TMPRSS2) menjadi pemeran utama pada awal infeksi virus SARS-CoV 2 sampai terjadinya kerusakan jaringan. Olfactory sustentacular cells merupakan sel yang memiliki ekpresi yang tinggi dari kedua reseptor tersebut.Kesimpulan: Olfactory sustentacular cells dan glial cell-derived neurotrophic factor (GDNF) yang dihasilkan oleh sel glia dapat membantu regenerasi neuron olfaktori sehingga mempercepat penyembuhan disfungsi olfaktori pada infeksi virus SARS-CoV 2.   
STUDI LITERATUR: EFEK STENT GRAFT PADA PASIEN DENGAN EMERGENSI AORTA Octavallen, Andri; Tanuwijaya, Farrell; Gunadi, Julia Windi; Rahardja, Fanny; Sanjaya, Ardo
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 10, No 12 (2023): Volume 10 Nomor 12
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v10i12.12961

Abstract

Abstrak: Studi Pustaka: Efek Stent Graft pada Pasien dengan Emergensi Aorta. Emergensi Aorta merupakan suatu kelainan pada aorta yang seringkali menyebabkan kematian. Terapi konvensional dilakukan dengan cara pembedahan terbuka. Seiring dengan berkembangnya zaman, beberapa negara melakukan terapi endovaskuler karena lebih bersifat invasif minimal dan memiliki tingkat morbiditas dan mortalitas yang lebih rendah. Salah satu terapi endovaskular adalah dengan menggunakan stent graft. Stent Graft dalam tatalaksana emergensi aorta merupakan pengobatan yang sederhana, aman, dan cepat, dengan rata – rata tingkat keberhasilan operasi dan kelangsungan hidup pasien >80%. Metode pengumpulan data dan penulisan hasil kajian menggunakan Preferred Reporting Items for Systematic Reviews & Meta Analyses (PRISMA) yang diakses melalui PubMed dan Science Direct. Beberapa studi memaparkan, terapi endovaskular dengan intervensi stent graft menunjukkan tingkat morbiditas dan mortalitas yang lebih rendah yaitu <20% dan <19%. Hal tersebut dipengaruhi oleh berbagai macam faktor seperti usia, kondisi anatomi aorta, skor APACHE. Tujuan dari tinjauan pustaka ini adalah untuk melihat evaluasi atau hasil dari berbagai kasus pasien–pasien yang mengalami emergensi aorta dan diberikan tatalaksana pembedahan secara endovaskular menggunakan stent graft.
EFEK Curcuma longa DAN Garcinia mangostana TERHADAP EKSPRESI GEN PPARα HIPOKAMPUS TIKUS WISTAR DENGAN DIET TINGGI LEMAK Hadi, Harry Tribowo; Surawijaya, Ade Kurnia; Gani, Irna Permanasari; Jasaputra, Diana Krisanti; Gunadi, Julia Windi; Wijayanto, Karen Regina
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 11, No 2 (2024): Volume 11 Nomor 2
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v11i2.13291

Abstract

Abstrak: Efek Curcuma longa dan Garcinia mangostana Terhadap Ekspresi Gen PPARα Hipokampus Tikus Wistar dengan Diet Tinggi Lemak.  Berbagai masalah kesehatan seringkali berhubungan dengan diet tinggi lemak, tak terkecuali gangguan memori pada otak, khususnya hipokampus, misalnya penyakit Alzheimer. PPARα merupakan reseptor nuklear yang tersebar di berbagai organ tubuh salah satunya di hipokampus. PPARα berperan mengatur metabolisme dan transportasi lemak serta mengontrol plastisitas sinaptik yang meregulasi penyimpanan memori dan kemampuan belajar. Mengonsumsi herbal sebagai pengobatan tradisional, misalnya kunyit dan manggis telah menjadi kebiasaan turun temurun penduduk Indonesia. Kunyit (Curcuma longa) dan manggis (Garcinia mangostana) merupakan tanaman herbal khas Asia Tenggara yang secara umum digunakan sebagai antioksidan dan antikolesterol. Mengetahui pengaruh ekstrak etanol kunyit dan kulit manggis terhadap ekspresi gen PPARα di hipokampus. Penelitian ini menggunakan 5 kelompok yaitu kontrol negatif, kontrol positif, kunyit, manggis, dan fenofibrat. Metode yang digunakan untuk pengujian ini dengan PCR konvensional dengan analisis data menggunakan uji One Way Anova. Ekstrak etanol kunyit dan kulit manggis memiliki pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan ekspresi gen PPARα di hipokampus tikus wistar yang diberikan diet tinggi lemak. Oleh karena itu, penulis berasumsi bahwa diet tinggi lemak dan bahan herbal khususnya kurkumin (Curcuma longa L.) dan manggis (Garcinia mangostana L.) dapat mempengaruhi ekspresi gen PPARα pada hippocampus pada kelompok perlakuan dibandingkan dengan kontrol. Diet tinggi lemak mengubah ekspresi gen PPARα di hipokampus. Ekstrak etanol kunyit dan kulit manggis meningkatkan ekspresi gen PPARα di hipokampus.
Turmeric and Mangosteen Extract Modulate Autophagy Gene Expression in High-Fat Diet-Induced Rats Gunadi, Julia Windi; Jasaputra, Diana Krisanti; Pangestuti, Balqist Sriprobo; Wahyudianigsih, Roro; Lesmana, Ronny
Althea Medical Journal Vol 11, No 1 (2024)
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15850/amj.v11n1.3148

Abstract

Background: High-fat diet (HFD) increases the risk of obesity, metabolic syndrome, coronary artery disease, and chronic kidney disease, resulting in lipotoxicity. Turmeric and mangosteen are two ingredients mostly used in Indonesian food, and are known for their antihyperlipidemic and antioxidant effects. The aim of this study was to explore the effect of turmeric and mangosteen on autophagy gene expression in HFD-induced kidneys in rats model.Methods: The study was an experimental study, including 25 male Wistar rats aged 8 weeks, divided into 5 groups with a completely randomized design; group with a standard diet as negative control group, the group with a high-fat diet as a positive control group, and the HFD groups with turmeric or mangosteen or fenofibrate. The study was conducted in Maranatha Biomedical Research Laboratory from January to November 2022. Autophagy gene expression (LC3, p62) was measured along with the histopathological scoring to observe necrosis, inflammation, and fat degeneration state. Data was analyzed using One Way ANOVA or Kruskal Wallis and post hoc Least Significant Difference or Mann Whitney.Results: There were significant differences in inflammation in groups treated with mangosteen (p=0.007); in fat degeneration in groups treated with mangosteen and fenofibrate (p=0.007). Furthermore, the LC3 gene expression was increased in all HFD groups as well as the p62 gene expression in group treated with turmeric (p=0.020) and fenofibrate (p=0.005).Conclusions: Mangosteen decreases inflammation and fat degeneration scoring, while turmeric  increases autophagy in the kidney of HFD induced Wistar rats.
The Effect of Curcuma and Garcinia Peel on Rat PPARα Gene Expression Induced by High-Fat Diet Jasaputra, Diana Krisanti; Yumilia, Hoo; Gunadi, Julia Windi; Lesmana, Ronny; Permadi, Andieni Faqhira
Global Medical & Health Communication (GMHC) Vol 11, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/gmhc.v11i3.10993

Abstract

High levels of fat in the blood are a risk factor for nonalcoholic steatohepatitis liver disease. Indonesian medicinal plants that can decrease blood fat levels are turmeric and mangosteen peel. One of the mechanisms of blood fat-lowering drugs is to increase the expression of the PPARα gene. The purpose of this study was to assess the effect of turmeric and mangosteen peel on the expression of the PPARα gene in the rat liver induced by a high-fat diet. This research was conducted at Maranatha Biomedical Research Laboratory in February–October 2021, using male Wistar rats that were divided into 5 groups (n=5): negative control groups (no treatment), positive control groups (high-fat diet), turmeric, mangosteen, and fenofibrate groups, that was given high-fat diet continued by ethanol extract of turmeric, ethanol extract of mangosteen peel, and fenofibrate. At the end of the study, the animals were terminated, and the liver was extracted for RNA extraction and semi-quantitative PCR. The results showed that there was an increase in PPARα gene expression in the turmeric group and fenofibrate group, which were significantly different from the positive control group that received a high-fat diet (p<0.05) and between the fenofibrate group compared to negative controls that received standard chow diet (p<0.05). In conclusion, turmeric and fenofibrate are suggested to increase the expression of the PPARα gene in the liver induced by a high-fat diet.
Vitamin D Levels and Their Correlation with Predisposing Factors and Estimated Fetal Weight in Third Trimester of Pregnancy: an Observational Study Indahwati, Dwiwahju Dian; Jasaputra, Diana Krisanti; Budiono, Arief; Gunadi, Julia Windi; Lesmana, Ronny; Kusmawan, Steven Zerin Putra
Global Medical & Health Communication (GMHC) Vol 12, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/gmhc.v12i1.11953

Abstract

Vitamin D has a broad impact on the human body, including affecting the bones and the immune system. Vitamin D deficiency in pregnant women is a risk factor in several circumstances, such as preeclampsia, gestational diabetes, premature birth, and low birth weight babies. This study aimed to determine the vitamin D levels and their relationship to predisposing factors and estimated fetal weight in the third trimester of pregnancy. Eighteen pregnant women in their third trimester of pregnancy who received antenatal care in the Obstetric Clinic of Immanuel Hospital Bandung from January to December 2022 were used as subjects of this study. The inclusion criteria are third-trimester pregnant women, healthy, while the exclusion criteria are currently taking drugs that have side effects in pregnancy or having pregnancy disorders. Blood was taken to measure vitamin D levels, fetal weight was estimated with obstetric ultrasound, and the subjects filled in questionnaires about predisposing factors. The results showed ten pregnant women (56%) had vitamin D deficiency below 20 ng/mL in their third-trimester pregnancy. We found non-significant relationships (p>0.05) between predisposing factors (daily consumption of vitamin D, sun exposure, maternal age), estimated fetal weight, and vitamin D levels. This study concludes that 56% of pregnant women in their third trimester of pregnancy have vitamin D deficiency with no significant relationship with its predisposing factors and estimated fetal weight.
Radiological imaging of pulmonary cavitations in adult multidrug-resistance and extensively drug-resistance tuberculosis patients Ginting, Justin; Dominika, Katharina Ellen; Sanjaya, Ardo; Gunadi, Julia Windi
Jurnal Prima Medika Sains Vol. 6 No. 2 (2024): December
Publisher : Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat Universitas Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/jpms.v6i2.5639

Abstract

Mycobacterium tuberculosis is a pathogen that causes the infectious disease tuberculosis. Based on its resistance, tuberculosis can be divided into Drug-susceptible Tuberculosis (DS-TB) and Drug-resistant Tuberculosis (DR-TB). MDR-TB is one type of DR-TB when M. tuberculosis complex strains unresponsive to rifampicin and isoniazid. Another type of DR-TB is XDR-TB, A strain of M. tuberculosis that was unresponsive to rifampicin, isoniazid, fluoroquinolones, and at least 1 drug from group A. Research on the comparison of lung cavities in DS-TB, MDR-TB, and XDR-TB is still limited, this literature review is intended to explore comparative studies of lung cavity radiography in adult MDR-TB and XDR-TB patients. This literature review uses secondary data from literature searches through PubMed and Google Scholar by searching for keywords such as "Pulmonary Cavity", "Multidrug Resistance Tuberculosis", "Extensively Drug Resistance". Articles were included in the inclusion criteria if published in national or international journals with topics that match the research objectives within the last ten years. We found 7 studies that compared the radiologic features of lung cavities in individuals who have been diagnosed with DS-TB, MDR-TB, and XDR-TB. The literature review results showed that the radiologic features of cavities from DR-TB appear to be more massive than those in DS-TB. Similarly, in XDR-TB, the radiological picture of cavities appears more massive than in MDR-TB. The conclusion that can be drawn is that cavitation can be seen in DS-TB and DR-TB, and more cavitation in XDR-TB than in MDR-TB and DS-TB.