Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Efek Jus Gel Lidah Buaya (Aloe vera L.) dalam Menghambat Penyerapan Glukosa di Saluran Cerna pada Manusia Christian, Evan; Jasaputra, Diana Krisanti; Rahardja, Fanny
Global Medical & Health Communication (GMHC) Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah. Prevalensi DM di Indonesia menduduki peringkat ke-4 dunia. Pencegahan dan penatalaksanaannya menjadi sangat penting, sehingga diperlukan terapi komplementer alternatif yang salah satunya adalah lidah buaya. Tujuan penelitian ini untuk menilai efek jus gel lidah buaya (Aloe vera L.) dalam menghambat penyerapan glukosa di saluran cerna pada manusia. Penelitian dilaksanakan di laboratorium Farmakologi Unversitas Kristen Maranatha Bandung selama Desember 2011 sampai Desember 2012. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimental dengan desain penelitian cross over. Penelitian dilakukan pada 10 orang subjek penelitian dan masing-masing memperoleh 3 perlakuan yaitu pemberian akuades, acarbose, dan jus gel lidah buaya yang diberikan saat makan. Kadar glukosa darah diukur pada saat puasa dan 2 jam post prandial. Uji analisis statistik dilakukan dengan menggunakan metode analysis of varians (ANOVA), dengan α = 0,05 dengan Uji lanjut Fisher LSD. Hasilnya menunjukkan adanya kenaikan kadar glukosa darah 2 jam post prandial oleh jus gel lidah buaya sebesar 14,35%, sedangkan akuades 23,91%. Hal ini menunjukkan perbedaan bermakna (p<0,05) yang berarti jus gel lidah buaya menghambat penyerapan glukosa pada saluran cerna. Potensi jus gel lidah buaya ini setara dengan acarbose yang menaikkan kadar glukosa darah 2 jam post prandial sebesar 12,31 % (p>0,05). Simpulan dari penelitian ini adalah jus gel lidah buaya menghambat penyerapan glukosa di saluran cerna pada manusia. Kata kunci: Lidah buaya (Aloe vera L.), penyerapan glukosa The Effect of ALOE VERA L Gel Juice  as Glucose Absorption Inhibitors in Gastrointestinal Tract on Humans Abstract Diabetes mellitus (DM) is a chronic disease characterized by elevated blood glucose levels. The prevalence of DM in Indonesia ranks fourth in the world. Prevention and management are very important, that the necessary complementary alternative such as aloe vera is encouraged. This study aim to assess the effect of aloe vera gel juice in inhibiting the absorption of glucose in the gastrointestinal tract on humans. The study was a quasi experimental study with cross over study design conducted on 10 subjects during December 2011 to December 2012 in laboratory Department of Pharmacology Maranatha Christian University Bandung. Treatments given into 3 categories that are distilled water, acarbose, and the juice of aloe vera gel in meal time. FastingBlood glucose levels and after 2 hours post prandialswere measured. The data was analyzed using analysis of varians  (ANOVA), with α = 0.05 and the Fisher LSD test. The results showed that an increase in blood glucose levels after 2 hours post prandials was 14.35% in subjects given aloe vera gel juice, and 23.91% for distilled water and show significant differences (p<0.05. It means that aloe vera gel juice inhibited glucose absorption in the gastrointestinal tract. The potential of aloe vera gel juice is equivalent to acarbose which increases blood glucose levels 2 hours post prandials at 12.31% (p>0.05). The conclusion of this study is aloe vera gel juice inhibit glucose absorption in the gastrointestinal tract on humans. Key words: Aloe vera (Aloe vera L.), glucose inhibition 
Apoptotic Potential of Secretome from Interleukin-Induced Natural Killer Cells toward Breast Cancer Cell Line by Transwell Assay Wahyu Widowati; Diana Krisanti Jasaputra; Teresa Liliana Wargasetia; The Fransiska Eltania; Alya Mardhotillah Azizah; Mawar Subangkit; I Nyoman Ehrich Lister; Chrismis Novalinda Ginting; Ermi Girsang; Ahmad Faried
HAYATI Journal of Biosciences Vol. 27 No. 3 (2020): July 2020
Publisher : Bogor Agricultural University, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.4308/hjb.27.3.186

Abstract

Breast cancer (BC) is the number one cause of deaths from cancer in women. Metastasis in BC is caused by immunosurveillance deficiency, including impairment of Natural Killer (NK) cell maturation, low NK activity, and decreasing cytotoxicity. This study was performed to improve activating receptors and cytotoxicity of NK cells using interleukin 15 (IL15) against BC cells. Human recombinant IL15 was used to induce NK cells. To evaluate the potential of IL15 in inducing NK cells, we measured the activating and inhibiting receptors (NKG2D, NKG2A), apoptotic potency of NK cells on BC cells (MCF7) using transwell assay. The IL15 inducer on the NK cell were measured NKG2D, NKG2A gene expression with quantitative polymerase chain reaction (qPCR), (GzmB) secretion using ELISA, apoptotic gene expression of MCF7 using qPCR. IL15 increased NKG2D expression 4.01-9.13%, but IL15 could not affect toward NKG2A expression on NK cells. IL15-activated NK cells, inhibited BC cells proliferation, induced apoptotic BC cells 25.89-32.19%, induced apoptotic genes of BC cells bax, p53. IL15 increase NK activating receptor (NKG2D), inhibit BC cells proliferation, induce apoptotic percentage and induce apoptotic gene expression.
Effects of Conditioned Medium of Co-Culture IL-2 Induced NK Cells and Human Wharton’s Jelly Mesenchymal Stem Cells (hWJMSCs) on Apoptotic Gene Expression in a Breast Cancer Cell Line (MCF-7) Wahyu Widowati; Diana Krisanti Jasaputra; Philips Onggowidjaja; Sutiman Bambang Sumitro; Mochammad Aris Widodo; Ervi Afifah; Dwi Davidson Rihibiha; Rizal Rizal; Annisa Amalia; Hanna Sari Widya Kusuma; Harry Murti; Indra Bachtiar
Journal of Mathematical and Fundamental Sciences Vol. 51 No. 3 (2019)
Publisher : Institute for Research and Community Services (LPPM) ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/j.math.fund.sci.2019.51.3.1

Abstract

Breast cancer (BC) is the most prevalent type of cancer among women and one of the major causes of cancer mortality in women. Metastasis in breast cancer (BC) occurs due to immunosurveillance deficiency, including impairment of natural killer (NK) cell maturation. Conditioned medium (CM) from human Wharton's jelly mesenchymal stem cells (hWJMSC-CM) is known to possess anticancer activity. The CM of co-culture of human recombinant IL-2 treated NK cells and hWJMSCs is expected to boost anticancer activity toward BC cells which can be analyzed from the effect of CM towards secretion of effector molecules and expression of BC cell apoptosis-related genes, and cytotoxic granules in human recombinant IL-2 treated NK (IL-2 NK) and hWJMSCs (IL-2 hWJMSCs). TNF-α, IFN-γ, perforin, granzyme were measured by ELISA, while the inhibition of cell proliferation was measured by MTS assay and BC cell apoptosis by flow cytometry and apoptotic gene expression by RTPCR. CM from co-cultured hWJMSCs and IL-2 NK cells inhibited NK and BC cell proliferation, increased expression of Bax and p53 and decreased the number of Bcl-2 in BC cells. In conclusion, CM of co-culture IL-2 treated NK cells and hWJMSCs induce apoptosis in BC cells as indicated by increased Bax and p53 expression and decreased Bcl-2 expression. 
Efek Jus Gel Lidah Buaya (Aloe vera L.) dalam Menghambat Penyerapan Glukosa di Saluran Cerna pada Manusia Diana Krisanti Jasaputra; Fanny Rahardja; Evan Christian
Global Medical & Health Communication (GMHC) Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2113.669 KB) | DOI: 10.29313/gmhc.v2i1.1523

Abstract

Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah. Prevalensi DM di Indonesia menduduki peringkat ke-4 dunia. Pencegahan dan penatalaksanaannya menjadi sangat penting, sehingga diperlukan terapi komplementer alternatif yang salah satunya adalah lidah buaya. Tujuan penelitian ini untuk menilai efek jus gel lidah buaya (Aloe vera L.) dalam menghambat penyerapan glukosa di saluran cerna pada manusia. Penelitian dilaksanakan di laboratorium Farmakologi Unversitas Kristen Maranatha Bandung selama Desember 2011 sampai Desember 2012. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimental dengan desain penelitian cross over. Penelitian dilakukan pada 10 orang subjek penelitian dan masing-masing memperoleh 3 perlakuan yaitu pemberian akuades, acarbose, dan jus gel lidah buaya yang diberikan saat makan. Kadar glukosa darah diukur pada saat puasa dan 2 jam post prandial. Uji analisis statistik dilakukan dengan menggunakan metode analysis of varians (ANOVA), dengan α = 0,05 dengan Uji lanjut Fisher LSD. Hasilnya menunjukkan adanya kenaikan kadar glukosa darah 2 jam post prandial oleh jus gel lidah buaya sebesar 14,35%, sedangkan akuades 23,91%. Hal ini menunjukkan perbedaan bermakna (p<0,05) yang berarti jus gel lidah buaya menghambat penyerapan glukosa pada saluran cerna. Potensi jus gel lidah buaya ini setara dengan acarbose yang menaikkan kadar glukosa darah 2 jam post prandial sebesar 12,31 % (p>0,05). Simpulan dari penelitian ini adalah jus gel lidah buaya menghambat penyerapan glukosa di saluran cerna pada manusia. THE EFFECT OF ALOE vera L GEL JUICE AS GLUCOSE ABSORPTION INHIBITORS IN GASTROINTESTINAL TRACT ON HUMANSDiabetes mellitus (DM) is a chronic disease characterized by elevated blood glucose levels. The prevalence of DM in Indonesia ranks fourth in the world. Prevention and management are very important, that the necessary complementary alternative such as aloe vera is encouraged. This study aim to assess the effect of aloe vera gel juice in inhibiting the absorption of glucose in the gastrointestinal tract on humans. The study was a quasi experimental study with cross over study design conducted on 10 subjects during December 2011 to December 2012 in laboratory Department of Pharmacology Maranatha Christian University Bandung. Treatments given into 3 categories that are distilled water, acarbose, and the juice of aloe vera gel in meal time. FastingBlood glucose levels and after 2 hours post prandialswere measured. The data was analyzed using analysis of varians (ANOVA), with α=0.05 and the Fisher LSD test. The results showed that an increase in blood glucose levels after 2 hours post prandials was 14.35% in subjects given aloe vera gel juice, and 23.91% for distilled water and show significant differences (p<0.05. It means that aloe vera gel juice inhibited glucose absorption in the gastrointestinal tract. The potential of aloe vera gel juice is equivalent to acarbose which increases blood glucose levels 2 hours post prandials at 12.31% (p>0.05). The conclusion of this study is aloe vera gel juice inhibit glucose absorption in the gastrointestinal tract on humans.
Activity of Javanese Ginger, Turmeric, Garlic, and Pomegranate Flower on LDL-C and Total-C on Dyslipidemia Model Rats Larissa Larissa; Penny Setyawati Martioso; Diana Krisanti Jasaputra
Global Medical & Health Communication (GMHC) Vol 9, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (61.132 KB) | DOI: 10.29313/gmhc.v9i2.7767

Abstract

High levels of LDL cholesterol are risk factors for coronary heart disease. Different types of medicinal plants have hypolipidemic effects. The study aimed to compare the potential of Javanese ginger ethanol extract, turmeric, garlic, and pomegranate flowers with rosuvastatin on levels of LDL cholesterol (LDL-C) and total cholesterol (total-C) male Wistar rats dyslipidemia models. This experimental laboratory research was conducted in Maranatha Animal Research Laboratory Bandung and was carried out in January–December 2020. The experimental animals were divided into six groups (n=5): the control group, the Javanese ginger group, the turmeric group, the garlic group, the pomegranate flower group, and the comparison control group. The induction given to experimental animals was administering vitamin D3, a high-fat diet, and propylthiouracil for 14 days. The results showed that the administration of 175 mg/kg BW of garlic ethanol extract (−44.85%), pomegranate flowers (−58.74%), and rosuvastatin (−40.00%) reduced LDL-C compared to control (p<0.05). The administration of 175 mg/kg BW of Javanese ginger ethanol extract (−15.16%), turmeric (−14.02%), garlic (−22.80%), pomegranate flower (−65.24%), and rosuvastatin (−18.70%) reduced total-C compared to controls (p<0.05). The conclusion is that garlic and pomegranate flowers lowered LDL-C, while Javanese ginger, turmeric, garlic, and pomegranate flowers reduced total-C. AKTIVITAS TEMULAWAK, KUNYIT, BAWANG PUTIH, DAN BUNGA DELIMA TERHADAP K-LDL DAN K-TOTAL PADA TIKUS MODEL DISLIPIDEMIAKadar kolesterol LDL yang tinggi adalah faktor risiko penyakit jantung koroner. Berbagai jenis tanaman obat memiliki efek hipolipidemik. Penelitian ini bertujuan membandingkan potensi ekstrak etanol temulawak, kunyit, bawang putih, dan bunga delima dengan rosuvastatin pada kadar kolesterol LDL (K-LDL) dan kolesterol total (K-total) tikus Wistar jantan model dislipidemia. Penelitian laboratorium eksperimental ini dilakukan di Laboratorium Penelitian Hewan Maranatha Bandung dan dilakukan pada Januari–Desember 2020. Hewan coba dibagi menjadi enam kelompok (n=5), yaitu kelompok kontrol, kelompok temulawak, kelompok kunyit, kelompok bawang putih, kelompok bunga delima, dan kelompok  pembanding. Induksi yang diberikan kepada hewan coba adalah pemberian vitamin D3, pakan lemak tinggi, dan propyltiouracil selama 14 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian 175 mg/kgBB ekstrak etanol bawang putih (−44,85%), bunga delima (−58,74%), dan rosuvastatin (−40,00%) mengurangi K-LDL dibanding dengan kontrol (p<0,05). Pemberian 175 mg/kgBB ekstrak etanol temulawak (−15,16%), kunyit (−14,02%), bawang putih (−22,80%), bunga delima (−65,24%), dan rosuvastatin (−18.70%) mengurangi K-total dibanding dengan kontrol (p<0,05). Kesimpulannya, bunga bawang putih dan delima menurunkan K-LDL, sedangkan temulawak, kunyit, bawang putih, dan bunga delima menurunkan K-total.
Peningkatan Ekspresi Gen NKG2D Sel-sel NK oleh Brokoli untuk Mencegah Kanker Diana Krisanti Jasaputra; Khie Khiong Tjhia; Ervi Afifah; Hanna Sari W. Kusuma
Global Medical & Health Communication (GMHC) Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.449 KB) | DOI: 10.29313/gmhc.v5i2.2130

Abstract

Kanker termasuk kelompok penyakit tidak menular (non-communicable diseases atau NCD) dan penyebab kematian terbesar di dunia. Salah satu faktor yang memengaruhi perkembangan kanker adalah reseptor NKG2D (natural-killer group 2, member D) merupakan kompleks reseptor yang mengaktivasi sel NK dan penting dalam immunosurveilance kanker. Brokoli, sayuran golongan Cruciferae, mengandung glukosinolat dan isotiosianat. Glukosinolat akan dihidrolisis oleh mirosinase (thioglucodase β) dan membentuk senyawa isotiosianat. Senyawa isotiosianat penting untuk mencegah kanker adalah senyawa sulforafan. Tujuan penelitian adalah menilai efek brokoli dalam meningkatkan ekspresi reseptor NKG2D dalam rangka memperbaiki aktivitas sel NK untuk mencegah kanker. Penelitian ini bersifat prospektif eksperimental laboratorium bersifat komparatif yang dilakukan di Laboratorium Aretha Medika Utama pada Februari–Juli 2016. Brokoli di-freeze dryer dan dibuat tepung dua konsentrasi, yaitu 50 μg/mL dan 25 μg/mL. Penelitian diawali dengan perbanyakan sel NK (cell line), kemudian dilanjutkan dengan perlakuan selama 24 jam dan penilaian ekspresi gen NKG2D menggunakan qPCR. Data penelitian ekspresi gen NKG2D dihitung dengan rumus Livak dan dianalisis menggunakan uji ANOVA satu arah dan uji lanjutan Tukey (SPSS 16). Pemberian brokoli konsentrasi 50 μg/mL dan 25 μg/mL meningkatkan level ekspresi gen NKG2D yang mengindikasikan peningkatan aktivitas sel-sel NK. Simpulan penelitian ini adalah pemberian brokoli meningkatkan aktivitas sel-sel NK dalam mencegah dan melawan sel-sel kanker.INCREASED NKG2D GENE EXPRESSION OF NKG CELLS BY BROCCOLI TO PREVENT CANCERCancer is the non-communicable diseases (NCD) and the biggest cause of death in the world. One of the factors that affect cancer development is NKG2D receptors (natural-killer group 2, member D) is a receptor complex that activates NK cells and is important in cancer immunosurveilance. Broccoli, Cruciferae vegetable, contains glucosinolate and isothiocyanate. Glucosinolate will be hydrolysed by the mirosinase (thioglucodase β) and form the isothiocyanate compound. Isothiocyanate compounds essential to prevent cancer are sulforafan compounds. The objective of the study was to assess the effect of broccoli in enhancing NKG2D receptor expression in order to improve NK cell activity to prevent cancer. This experimental study is a comparative true experimental laboratory, conducted in the Aretha Medika Utama in February to July 2016. Broccoli was freeze dryer and made two concentrations of flour, 50 μg/mL and 25 μg/mL. The study begins with multiplication of NK cells (cell line), then continued with treatment for 24 hours and assessment of NKG2D gene expression using qPCR. NKG2D gene expression research data was calculated by Livak formula and analyzed using one-way ANOVA test and Tukey's advanced test (SPSS 16). The administration of broccoli concentrations of 50 μg/mL and 25 μg/mL increased the level of NKG2D gene expression, indicating an increase in NK cell activity. The conclusion of this study is the provision of broccoli increases the activity of NK cells in preventing and fighting cancer cells.
Direct and Indirect Effect of TNFα and IFNγ Toward Apoptosis in Breast Cancer Cells Wahyu Widowati; Diana Krisanti Jasaputra; Sutiman Bambang Sumitro; Mochammad Aris Widodo; Ervi Afifah; Rizal Rizal; Dwi Davidson Rihibiha; Hanna Sari Widya Kusuma; Harry Murti; Indra Bachtiar; Ahmad Faried
Molecular and Cellular Biomedical Sciences Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Cell and BioPharmaceutical Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21705/mcbs.v2i2.21

Abstract

Background: Breast cancer (BC) is the leading cause of death cancer in women. Cancer therapies using TNFα and IFNγ have been recently developed by direct effects and activation of immune responses. This study was performed to evaluate the effects of TNFα and IFNγ directly, and TNFα and IFNγ secreted by Conditioned Medium-human Wharton’s Jelly Mesenchymal Stem Cells (CM-hWJMSCs) toward apoptosis of BC cells (MCF7).Materials and Methods: BC cells were induced by TNFα and IFNγ in 175 and 350ng/mL, respectively. CM-hWJMSCs were produced by co-culture hWJMSCs and NK cells that secreted TNFα, IFNγ, perforin (Prf1), granzyme B (GzmB) for treating BC cells. The BC cells were treated with CM-hWJMSCs in 50%. The expression of apoptotic genes Bax, p53, and the antiapoptotic gene Bcl-2 were determined using RT-PCR.Results: TNFα and IFNγ at concentration of 350 ng/mL induced higher Bax expression compared to 175 ng/mL. TNFα and IFNγ 350 ng/mL, 175 ng/mL induced p53 expression, whilst TNFα and IFNγ at 350 ng/mL decreased Bcl-2 expression. Perf1, GzmB, TNFα and IFNγ-containing CM-hWJMSCs induced significantly apoptosis percentage, induced Bax expression, but did not effect p53, Bcl-2 expression.Conclusion: TNFα and IFNγ directly induce Bax, p53, decrease Bcl-2 gene expression. The Prf1, GzmB, TNFα, IFNγ-containing CM-hWJMSCs induce apoptosis and Bax expression.Keywords: breast cancer, Wharton’s Jelly mesenchymal stem cells, TNFα, IFNγ
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Kelurahan Jelekong Kabupaten Bandung Diana Krisanti Jasaputra; Dani Dani; Felisia Hilianti
JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat) VOL. 4 NOMOR 2 SEPTEMBER 2020 JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat)
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (662.487 KB) | DOI: 10.30595/jppm.v4i2.5937

Abstract

Semua penduduk kampung dalam menjaga kesehatan perlu menjaga perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) termasuk di Kelurahan Jelekong, Bandung. Salah satu kegiatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) adalah PHBS. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah  memberi penyuluhan mengenai PHBS agar dapat mencegah penyakit tidak menular. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat dilakukan dengan penyuluhan mengenai PHBS. Penyuluhan PHBS meliputi cara-cara mencuci tangan, saat sebelum dan sesudah makan, sebelum mempersiapkan makanan, setelah BAB/BAK. Penyuluhan yang dilakukan adalah mengenai pentingnya penggunaan jamban, dan memiliki jamban pribadi. Penyuluhan juga menekankan pentingnya makan makanan sehat yaitu buah dan sayur setiap hari, demikian juga melakukan olah raga seperti berjalan kaki 2-3 kali seminggu. Topik penyuluhan berikutnya adalah pentingnya memberantas jentik-jentik nyamuk dengan 3M. Masyarakat yang mengikuti penyuluhan kemudian diminta untuk mengisi survei sehingga akan diperoleh data awal untuk tindak lanjut berikutnya guna mencegah penyakit tidak menular.
EFEK Curcuma longa DAN Garcinia mangostana TERHADAP EKSPRESI GEN PPARα HIPOKAMPUS TIKUS WISTAR DENGAN DIET TINGGI LEMAK Hadi, Harry Tribowo; Surawijaya, Ade Kurnia; Gani, Irna Permanasari; Jasaputra, Diana Krisanti; Gunadi, Julia Windi; Wijayanto, Karen Regina
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 11, No 2 (2024): Volume 11 Nomor 2
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v11i2.13291

Abstract

Abstrak: Efek Curcuma longa dan Garcinia mangostana Terhadap Ekspresi Gen PPARα Hipokampus Tikus Wistar dengan Diet Tinggi Lemak.  Berbagai masalah kesehatan seringkali berhubungan dengan diet tinggi lemak, tak terkecuali gangguan memori pada otak, khususnya hipokampus, misalnya penyakit Alzheimer. PPARα merupakan reseptor nuklear yang tersebar di berbagai organ tubuh salah satunya di hipokampus. PPARα berperan mengatur metabolisme dan transportasi lemak serta mengontrol plastisitas sinaptik yang meregulasi penyimpanan memori dan kemampuan belajar. Mengonsumsi herbal sebagai pengobatan tradisional, misalnya kunyit dan manggis telah menjadi kebiasaan turun temurun penduduk Indonesia. Kunyit (Curcuma longa) dan manggis (Garcinia mangostana) merupakan tanaman herbal khas Asia Tenggara yang secara umum digunakan sebagai antioksidan dan antikolesterol. Mengetahui pengaruh ekstrak etanol kunyit dan kulit manggis terhadap ekspresi gen PPARα di hipokampus. Penelitian ini menggunakan 5 kelompok yaitu kontrol negatif, kontrol positif, kunyit, manggis, dan fenofibrat. Metode yang digunakan untuk pengujian ini dengan PCR konvensional dengan analisis data menggunakan uji One Way Anova. Ekstrak etanol kunyit dan kulit manggis memiliki pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan ekspresi gen PPARα di hipokampus tikus wistar yang diberikan diet tinggi lemak. Oleh karena itu, penulis berasumsi bahwa diet tinggi lemak dan bahan herbal khususnya kurkumin (Curcuma longa L.) dan manggis (Garcinia mangostana L.) dapat mempengaruhi ekspresi gen PPARα pada hippocampus pada kelompok perlakuan dibandingkan dengan kontrol. Diet tinggi lemak mengubah ekspresi gen PPARα di hipokampus. Ekstrak etanol kunyit dan kulit manggis meningkatkan ekspresi gen PPARα di hipokampus.
Turmeric and Mangosteen Extract Modulate Autophagy Gene Expression in High-Fat Diet-Induced Rats Gunadi, Julia Windi; Jasaputra, Diana Krisanti; Pangestuti, Balqist Sriprobo; Wahyudianigsih, Roro; Lesmana, Ronny
Althea Medical Journal Vol 11, No 1 (2024)
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15850/amj.v11n1.3148

Abstract

Background: High-fat diet (HFD) increases the risk of obesity, metabolic syndrome, coronary artery disease, and chronic kidney disease, resulting in lipotoxicity. Turmeric and mangosteen are two ingredients mostly used in Indonesian food, and are known for their antihyperlipidemic and antioxidant effects. The aim of this study was to explore the effect of turmeric and mangosteen on autophagy gene expression in HFD-induced kidneys in rats model.Methods: The study was an experimental study, including 25 male Wistar rats aged 8 weeks, divided into 5 groups with a completely randomized design; group with a standard diet as negative control group, the group with a high-fat diet as a positive control group, and the HFD groups with turmeric or mangosteen or fenofibrate. The study was conducted in Maranatha Biomedical Research Laboratory from January to November 2022. Autophagy gene expression (LC3, p62) was measured along with the histopathological scoring to observe necrosis, inflammation, and fat degeneration state. Data was analyzed using One Way ANOVA or Kruskal Wallis and post hoc Least Significant Difference or Mann Whitney.Results: There were significant differences in inflammation in groups treated with mangosteen (p=0.007); in fat degeneration in groups treated with mangosteen and fenofibrate (p=0.007). Furthermore, the LC3 gene expression was increased in all HFD groups as well as the p62 gene expression in group treated with turmeric (p=0.020) and fenofibrate (p=0.005).Conclusions: Mangosteen decreases inflammation and fat degeneration scoring, while turmeric  increases autophagy in the kidney of HFD induced Wistar rats.