Salah satu varietas mangga yang merupakan tumbuhan endemik di Kabupaten Kediri, Jawa Timur adalah mangga podang. Mangga podang memiliki potensi menghasilkan berbagai macam senyawa metabolit sekunder dengan berbagai macam aktivitas biologis. Namun, kendala yang dihadapi pada proses isolasi senyawa bioaktif adalah banyaknya bahan dari bagian tumbuhan yang diperlukan untuk proses isolasi. Sehingga, perlu pemanfaatan mikroorganisme yang hidup dalam tumbuhan untuk dijadikan metode isolasi. Metode yang digunakan adalah skrining fitokimia kualitatif, serta dilakukan uji kromatografi lapis tipis (KLT) pada ekstrak media dan jamur endofit dari ranting mangga podang. Hasilnya pada ekstrak jamur J2 dan J3 mengandung alkaloid, sedangkan terpenoid dan flavonoid ditemukan pada ekstrak media J2 dan J3. Hasil uji KLT menunjukkan banyak senyawa yang terkandung dalam ekstrak media menggunakan berbagai eluen sedangkan pada ekstrak jamur tidak terdapat senyawa meskipun dilihat dengan lampu UV maupun penambahan CeSO4. Kata kunci : Fitokimia; Kromatografi Lapis Tipis; Jamur Endofit; Mangga Podang ABSTRACT One of the mango varieties which is endemic to Kediri, East Java is the Podang Mango. Podang Mango has the potential to produce various secondary metabolite compounds with various biological activities. However, the obstacle faced in the process of isolating bioactive compounds is the large amount of material from plant parts required for the isolation process. So, it is necessary to use microorganisms that live in plants as an isolation method. The method used was qualitative phytochemical screening and thin layer chromatography (TLC) tests were carried out on media extracts and endophytic fungi from podang mango twigs. The results showed that the J2 and J3 mushroom extracts contained alkaloids, while terpenoids and flavonoids were found in the J2 and J3 media extract. The TLC test results showed that there were many compounds contained in the media extract using various eluents, whereas there were no compounds in the mushroom extract even though seen with a UV lamp or the addition of CeSO4. Kata kunci : Phytochemical; Thin Layer Chromatography; Endophytic fungi; Podang Mango
Copyrights © 2024