Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan permukiman, faktor- faktor penyebab permukiman kumuh, dan pola penanganan. Jenis penelitian deskriptif. Populasi penelitian seluruh masyarakat yang berdomisili di kelurahan Wailiang sebanyak 299 KK dan teknik sampling dengan purposive random sampling sebanyak 75 sampel. Teknik pengumpulan data dengan observasi, dokumentasi dan kuesioner. Teknik analisis data dengan statistik deskriptif. Hasil penelitian ditinjau dari tingkat kelayakan permukiman menunjukkan kategori Layak atau 11,8% meliputi (sarana dan prasaran kesehatan dan tempat ibadah), 10 indikator atau 58,8%, kategori Cukup, meliputi (lingkungan permukiman, air bersih, air limbah, sarana dan prsasarana pembelanjaan, taman bermain, sarana dan prasarana pendidikan, keadaan ekonomi, social budaya, pengamanan kebakaran dan lahan perkotaan) sedangkan sisanya Tidak Layak dengan frekuensi 5 indikator atau 29,4% meliputi (Jalan raya, saluran drainase, Km/wc, tempat sampah, letak bangunan). Demikian juga Faktor-faktor penyebab permukiman kumuh menunjukkan 16 responden atau 34,78% menyatakan Sangat Setuju, 14 responden atau 30,43% Setuju,11 responden atau 23,91 % Tidak Setuju, dan 5 responden atau 10,87 % menyatakan Sangat Tidak Setuju. Sedangkan ditinjau dari pola penanganan terdapat 5 indikator yang Tidak Layak, yaitu letak bangunan, perencanaan jalan, wc/km, drainase, tempat sampah. Strategi lain yang dapat digunakan untuk memecahkan permasalah permukiman kumuh dengan 3 metode, yaitu pembinaan, pelatihan dan pendampingan.
Copyrights © 2024