Walkability merupakan kemampuan lingkungan dan kawasan dalam mendukung aktivitas berjalan kaki dengan nyaman dan aman di lingkungan perkotaan. Kualitas walkability yang baik dapat meningkatkan mobilitas pejalan kaki, efisiensi biaya, dan menciptakan lingkungan yang berkelanjutan. Daya dukung kawasan terhadap aktivitas berjalan kaki ini dapat diukur melalui tingkat konektivitas kawasan, tingkat kepadatan penduduk, koefisien lantai bangunan komersial, dan tingkat keberagaman penggunaan lahan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak kebijakan rencana pola ruang terhadap walkability pada kawasan pengembangan pusat kota lama tepatnya pada Gampong Kampung Baru dan Gampong Peunayong yang ditinjau berdasarkan indikator penggunaan lahan. Metode yang digunakan merupakan analisis nilai entropi penggunaan lahan berdasarkan metode Frank dengan menggunakan data penggunaan lahan eksisting dan rencana pola ruang RDTR Kota Banda Aceh tahun 2021-2041. Hasil analisis menunjukkan terjadi penurunan tingkat keragaman penggunaan lahan dari kondisi eksisting sebesar 0,828 menjadi 0,777 pada kondisi perencanaan. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa rencana pola ruang saat ini cenderung mengarah pada penggunaan lahan yang lebih terpusat dan homogen, yang dapat mengurangi variasi penggunaan lahan dan kemungkinan adanya tujuan dan fasilitas yang berdekatan. Hal ini berdampak negatif pada walkability kawasan. Untuk meningkatkan nilai walkability, rencana pola ruang pada lokasi penelitian perlu menerapkan strategi perencanaan yang mempertimbangkan diversitas hunian dan pengembangan sektor-sektor potensial dalam kawasan tertentu, serta menciptakan ruang publik yang terkoneksi dengan baik.
Copyrights © 2023