Dalam kesenian braen, perempuan memiliki tiga peran utama. Pertama, sebagai pemimpin doa, mereka memimpin dan mengarahkan permohonan kepada Allah Swt. melalui syair-syair yang dilantunkan. Kedua, sebagai pendakwah nilai-nilai Islam, perempuan menggunakan kesenian ini untuk menyebarkan ajaran agama Islam melalui pesan-pesan yang terkandung dalam lagu-lagu braen. Ketiga, sebagai penghubung relasi sosial. Melalui braen, perempuan turut berperan dalam memperkuat hubungan sosial antarkomunitas dan menciptakan ikatan yang erat dalam masyarakat. braen sebagai perwujudan seni ritual menjadi momen yang membawa para seniman, penanggap, dan masyarakat sekitar untuk bersatu dalam semangat kebersamaan, tolong-menolong, dan kerja sama. Pertunjukan ini menjadi sarana bagi mereka untuk menghormati arwah leluhur dan menghadapkan diri kepada Yang Maha Kuasa sehingga mencerminkan kesucian dan keberkahan dalam kesenian tersebut. Dalam setiap penampilan, mereka berperan sebagai penyampai pesan-pesan kebaikan dan kedekatan dengan Tuhan. Melalui lantunan syair yang merdu penuh makna, mereka mencurahkan pesan-pesan tentang kesucian, cinta kasih, penghargaan, atau pujian terhadap Rasul Muhammad saw., penghargaan untuk sesama, dan ketakwaan kepada Allah Swt. Perempuan melalui kesenian braen memainkan peran sentral dalam menghubungkan relasi sosial antaranggota komunitas. Sebagai pemimpin doa dan penghayat syair, mereka menjadi sosok yang dihormati dan dijadikan panutan oleh masyarakat. Melalui pementasan braen, perempuan dapat berkontribusi dalam memperkuat ikatan sosial dan solidaritas. Masyarakat yang hadir dalam pementasan braen memiliki kesempatan untuk berinteraksi, saling berkomunikasi, dan saling bersilaturahmi satu sama lain.
Copyrights © 2024