By definition, an ex-convict is someone who has served and completed their sentence in a prison in accordance with the decision of the criminal court and for the sake of a sense of legal justice. The experience of being an ex-convict has a far-reaching impact on their lives both internally and externally. From the internal side, ex-convicts are insecure and have a borderline personality (emotional ups and downs very quickly). From the external side, families, churches, and communities reject their presence. Strong negative labeling of them (double punishment) makes them choose the safe path by withdrawing from the social environment. If ex-convicts are not properly trained, then the potential to become recidivists is very high. This study used qualitative research methods. The type of research used is a case study with a semi-structured interview technique method in order to obtain depth and sharpness of the truth of the results to be achieved. The object of the study was 18 ex-convicts consisting of 10 women and 8 men with an average age of 44.5 years with 90% of narcotics cases. Menyandang status sebagai mantan narapidana berdampak luas pada kehidupan mereka baik secara internal maupun eksternal. Labelisasi negatif yang kuat terhadap mereka (hukuman ganda) membuat mereka memilih jalan aman dengan menarik diri dari lingkungan sosial. Itulah sebabnya, mantan narapidana perlu mendapatkan pembinaan dengan metode yang tepat, jika tidak maka potensi menjadi residivis sangatlah tinggi. Penelitian ini bertujuan mengetahui efektifitas teori spiritualitas dari Dallas Willard dalam pembinaan spiritualitas mantan narapidana di Yayasan Pelangi Bisat Nusantara Karawaci. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Sedangkan metode yang digunakan adalah teknik wawancara semi terstruktur. Subyek penelitian berjumlah 18 informan yang terdiri dari 10 wanita dan 8 pria dengan usia rata-rata 44,5 tahun dengan 90% kasus narkotika. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teori Spiritualitas Dallas Willard sangat efektif digunakan pada pembinaan mantan narapidana di Yayasan Pelangi Bisat Nusantara Karawaci. Alasannya adalah, teori tersebut sederhana dalam penerapannya dan tolak ukur yang digunakan sangat jelas. Penelitian ini diharapkan menjadi sumbangsih positif bagi komunitas, yayasan dan gereja yang memiliki keterpanggilan dalam melakukan pembinaan terhadap mantan narapidana.
Copyrights © 2023