AbstrakBangunan cagar budaya adalah salah satu warisan peninggalan zaman dahulu beruwujud benda yang harus dilestarikan, dijaga, dan dirawat karena keberadaannya memiliki nilai penting bagi ilmu pengetahuan, sejarah, pendidikan, dan sosial budaya di masa lampau yang dapat menjadi pembelajaran di masa kini. Gaya arsitektur kolonial merupakan salah satu warisan peninggalan zaman kolonial yang menjadi bukti atas penjajahan Belanda di Indonesia. Gaya Arsitektur Indische Empire Style pertama kali dikenalkan oleh seorang Gubernur Jendral Hindia Belanda pada sekitar tahun 1808 hingga 1811 yaitu Herman Willen Daendels. Gaya Indische Empire Style atau disebut juga Gaya Indis Imperial merupakan gaya arsitektur yang berkembang di Indonesia sekitar abad ke-18 hingga abad ke-19. Bangunan Wangsadikrama merupakan salah satu peninggalan penjajahan Belanda di Kota Cimahi. Tak banyak artikel yang menjelaskan secara rinci bangunan tersebut. Namun, pada Penelitian ini lebih difokuskan pada analisis gaya arsitektur Indische Empire Style. Penelitian ini menggunakan metode penenelitian kualitatif dengan teknik deskriptif. Teknik deskriptif ini adalah dengan mencari sumber jurnal yang membahas karakteristik arsitektur Indische Empire Style. Kemudian jurnal tersebut dikorelasikan dengan data survey lapangan yang selanjutkan dianalisis untuk mencari kesamaan gaya arsitektur antara bangunan Wangsadikrama dengan karakteristik / ciri – ciri gaya arsitektur Indische Empire Style. Tujuan penelitian ini adalah untuk untuk mengidentifikasikan bagaimana penerapan gaya bangunan Indische Empire Style pada bangunan Wangsadikrama. Hasil yang didapat menunjukan bangunan ini memang termasuk pada kategori bangunan kolonial era Indische Empire Style dikarenakan temuan pada elemen utama bangunan seperti denah, fasad, kolom, dan atap yang menyerupai gaya bangunan tersebut.Kata kunci: Bangunan Cagar Budaya, Identifikasi, Indische Empire Style, Wangsadikrama AbstractThe cultural reserve building is one of the ancient heritage of objects that must be preserved, guarded, and cared for because its existence has an important value for the science, history, education, and social culture of the past that can be learned in the present. The colonial architectural style is one of the colonial heritage that is evidence of the Dutch colonization of Indonesia. The Indische Empire Style was first introduced by the Governor-General of the Dutch Indian Empire between 1808 and 1811, Herman Willen Daendels. The Wangsadikrama building is one of the remains of Dutch colonization in the city of Cimahi. Not many articles describe the building in detail. However, the study focuses more on the analysis of the Indische Empire Style architectural style. The study uses qualitative research methods with descriptive techniques. This descripative technique is by searching for sources of journals that deal with characteristics of the Empire style architecture. Then the journal is correlated with field survey data that is further analyzed to find similarities of architectonic style between Wangsadikrama buildings with characteristics of the Indische Empire Stijl architecture style. The results obtained show that this building is indeed included in the category of colonial buildings of the Indische Empire Style era due to the findings on the main elements of the building such as the plan, facade, columns, and roof that resemble the building style.Keywords : Heritage Building, Identification, Indische Empire Style, Wangsadikrama
Copyrights © 2024